Sukses

Investor Anggap Keputusan The Fed Kejutan Besar

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan mengurangi laju pembelian obligasinya US$ 10 miliar menjadi US$ 75 miliar mulai 2014.

Salah satu investor paling berpengaruh di dunia, Dennis Gartman mengaku sangat terkejut dengan keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk mulai mengurangi laju pembelian obligasinya sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 75 miliar. Dia sebelumnya memprediksi akan banyak perdebatan yang terjadi dan membuatnya menarik keputusan tersebut pada Maret tahun depan.

"Tak pernah terlintas di pikiran saya, mereka akan mengambil tindakan secepat itu kemarin. Saya pikir akan terjadi perdebatan alot tentang ekonomi yang membaik," ungkap pendiri perusahaan manajemen aset Closely-Watched tersebut seperti dikutip dari CNBC, Jumat (20/12/2013).

Pada Rabu (Kamis pagi) kemarin, komite kebijakan moneter The Fed memutuskan untuk menarik stimulusnya sebesar US$ 10 miliar mulai dari Januari dan perlahan menghentikan hingga akhir tahun 2014. The Fed bahkan meyakinkan akan menahan suku bunga acuannya di level rendah bahkan saat tingkat pengangguran telah lebih rendah dari 6,5%.

Selain keterkejutannya, Gartman yakin kondisi ekonomi AS menjamin adanya pengurangan pembelian aset yang selama ini dilakukannya. Awalnya dia berpikir The Fed hanya akan melakukannya ketika ekonomi AS sesuai dengan yang diharapkan bank sentral tersebut dan tidak langsung mengurangi jumlah asetnya.

"Saya pikir pengurangan dana stimulus akan dilakukan di tangan Gubernur The Fed berikutnya pada pertemuan Maret," ungkpanya. Tetapi faktanya, Gubernur The Fed Ben Bernanke justru membuat kejutan baru di pidato terakhirnya mengingat dia akan lengser pada 31 Januari 2014.

Kondisi bursa saham langsung melonjak tajam merespons keputusan The Fed tersebut. Sejumlah indeks saham bahkan mencapai rekor tertingginya. PAra investor memang telah mempertaruhkan stimulus moneter AS akan dilakukan dalam waktu dekat. Gejala tersebut telah lama menyebar di pasar-pasar modal, obligasi dan mata uang.

"Tetapi saya tak terkejut dengan pelonjakan pasar modal, emas turun, dan dolar kuat. Sekali pengumuman dibuat, tindakan tersebut telah diprediksi sebelumnya oleh pasar keuangan," tandasnya. (Sis/Ndw)

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.