Sukses

Pelaku Usaha Fashion Diminta Lebih `Hijau`

Para produsen fashion Indonesia diminta membuat dan menciptakan produk yang peduli pada lingkungan atau disebut green concept.

Para produsen fashion Indonesia diminta membuat dan menciptakan produk yang peduli pada lingkungan atau disebut green concept.

"Komunitas fashion harus berwawasan lingkungan sebagai bagian untuk dijadikan nilai tambah produk fashion Indonesia," ujar Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Euis Saedah di Gedung Kemenperin, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Saat ini, dunia global sudah sangat sadar dengan issue lingkungan. Ini dapat terlihat dengan dibentuknya United Nations Framework Convention on Climate Change, berbagai macam konfensi yang membahas seputar Climate Change dan solusinya serta penerapan carbon tax yaitu wajib pajak bagi seluruh industri penghasil CO2.

Kementerian Perindustrian sendiri bersama Indonesia Fashion Week memiliki misi besar, salah satunya menjadikan Indonesia sebagai negara yang mencintai produk fashion berkonsep hijau.

Gerakan hijau ini bukan sekedar isu namun sudah merupakan kewajiban yang harusnya melekat dalam keseharian berbusana.

Indonesia sendiri tidak asing dengan hal ini karena telah memiliki tekstil berserat alami dan pewarnaan alami sejak lama, hanya saja, konsep ini harus dikenalkan lebih detail ke masyarakat luas termasuk pelaku fashion skala kecil hingga besar.

Gerakan ini dibagi menjadi 2 isu. Isu pertama soal pewarnaan alam dengan standarisasi panduan warna alam berskala internasional yang dinamakan Indonesia Natural Color Guide.

Sedang isu kedua yaitu penciptaan Indonesia Eco Fashion atau label yang diwujudkan dengan sertifikasi bagi merek atau produk yang sudah menerapkan konsep eco-friendly dalam proses produksinya serta dalam produk hasil jadinya.

"Ini bagaimana kita bisa memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dengan menyalurkan kreatifitas melalui keberagaman warna dan serat alam yaang ada di Indonesia," tandas dia. (Dny/Nrm)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.