Sukses

Allen Stanford, Miliarder yang Tersungkur di Penjara 110 Tahun

Masa tua yang suram dihadapi mantan miliarder Allen Stanford. Di usianya yang sudah 63 tahun dia harus menghabiskan 110 tahun di penjara.

Masa tua yang suram dihadapi mantan miliarder Allen Stanford. Bagaimana tidak, di usianya yang sudah 63 tahun dia harus menghabiskan sisa hidupnya di penjara selama 110 tahun.

Padahal sebelumnya, Allen Stanford merupakan rajanya bisnis di kepulauan Karibia. Dia sempat masuk ke daftar miliarder terkaya dunia versi Forbes. Pemilik pulau mewah seharga US$ 63 juta ini juga terkenal karena gaya hidup mewahnya.

Namun sayang, kehidupan mewah Stanford harus terhenti sejak dirinya menerima vonis hukuman penjara selama 110 tahun. Sebelum dieksekusi, dia sempat mengaku hilang ingatan untuk menunda jalannya persidangan. Hingga vonis dijatuhkan, Stanford tetap mengaku dirinya tak pernah melakukan penipuan apapun.

Sebelumnya pada 2009, dia ditangkap atas dugaan skandal penipuan bernilai US$ 7 miliar atau setara Rp 76,4 triliun. Sekitar 30 ribu investor di seluruh dunia menderita kerugian akibat membeli sertifikat pinjaman di sejumlah bank Stanford.

Dia menggunakan skema Ponzi dalam melakukan aksi penipuannya. Skema Ponzi adalah julukan bagi praktik arisan berantai, yang pada hakikatnya adalah penipuan. Lewat skema Ponzi, keuntungan menggiurkan diberi kepada investor lama dengan memakai dana dari investor baru.

Berikut kisah miliarder bergaya hidup mewah Allen Stanford dan kasus penipuannya seperti dikutip dari Daily Mail, Forbes, Telegraph, dan sejumlah sumber lainnya, Selasa (22/10/2013):

Orangtuanya bercerai saat dia usia 9 tahun

R Allen Stanford merupakan pengusaha bergaya hidup mewah yang lahir pada 24 Maret 1950. Pria kelahiran Mexia, Texas ini merupakan anak dari anggota dewan direksi Stanford Financial Group, James Stanford.

Ayahnya adalah mantan walikota Mexia dan orang yang cukup terpandang di wilayahnya. Sementara sang ibu, Sammie Stanford merupakan seorang perawat. Dia merawat Stanford dengan sangat baik dan selalu sabar mendukung sang anak.

Sayangnya, di usianya yang ke-9, kedua orangtua Stanford bercerai. Dia pun memilih tinggal bersama kakak laki-lakinya mengingat ayah dan ibunya masing-masing menikah kembali.

Stanford menghabiskan masa sekolah menengahnya di Eastern Hills High School di Fort Worth, Texas. Setelah lulus, dia melanjutkan studinya ke Baylor University yang juga berlokasi di Texas. Di sana dia menerima gelar `Bachelor of Arts` di bidang keuangan.

Punya dua kewarganegaraan

Stanford yang langsung mengawali karirnya sebagai pengusaha sempat gagal. Saat itu setelah lulus pada 1974, dia mendirikan sebuah tempat fitnes. Perusahaan tersebut tak bertahan lama dan berakhir gulung tikar.

Setelahnya, Stanford masih terus menghadapi sejumlah kegagalan. Dia lalu kehilangan klub kesehatan yang didirikannya. Bangkrutnya klub tersebut membuat dia menderita utang pribadi sebesar US$ 13 juta.

Dia lalu mencoba beberapa peruntungan di bidang bisnis sebelum akhirnya terbang ke Karibia. Di sana untuk pertama kalinya dia memasuki dua perbankan. Kepindahan tersebut membuat Stanford memiliki dua status kewarganegaraan yaitu Antigua dan Barbuda serta Amerika Serikat (AS). Stanford diketahui pernah menerima penghargaan dari Jenderal Antigua dan Barbuda  James Carlisle.

Sering bangkrut sebelum jadi pengusaha besar

Setelah sempat berkali-kali dililit utang dan kebangkrutan, Stanford lalu mendirikan Stanford International Bank pada 1991 di Antigua. Di tanah itulah Stanford mendirikan kerajaan bisnisnya. Kerajaan bisnis tersebut membuatnya menjadi pengusaha terbesar di pulau tersebut.

Dia lalu menjadikan para penduduk kaya Amerika Latin yang tengah mengkhawatirkan stabilitas pemerintahannya. Peluang tersebut berhasil dimanfaatkannya dengan baik, aset bank yang didirikannya itu meroket hingga US$ 350 juta dalam tiga tahun terakhir.

Setahun kemudian, dia pindah ke AS dan mendirikan Stanford Financial Group di Houston. Perusahaan tersebut dikenal sebagai penjual sertifikat pinjaman. Karena keamanannya, sertifikat pinjaman dipandang sebagai aset yang aman dan pilihan tepat bagi para pembeli potensial.

Banyaknya pembeli aset tersebut membuat perusahaan Stanford tumbuh hingga US$ 3 miliar. Sayangnya, para investor tak menyadari aset Stanford tersebut sangat tidak aman dan bisa membuatnya rugi besar.

Rajai bisnis di Karibia dan jadi miliarder dunia

Stanford merupakan salah satu orang terkaya di AS. Namun sebagian besar kekayaannya berasal dari negara-negara di Karibia. Dia sempat menembus jajaran miliarder terkaya dunia versi Forbes dengan harta berjumlah hingga US$ 2,2 miliar pada 2008.

Pria bernama lengkap Allen Stanford ini merupakan pendiri, pemilik utuh dan CEO Stanford Group Company. Dia juga merupakan pengusaha penting di Antigua dan negara-negara Karibia lainnya.

Stanford juga memiliki banyak bank seperti Stanford International Bank, Stanford Trust Company, Bank of Antigua. Pria berusia 63 tahun ini merupakan pemilik industri media cetak yaitu Antigua Sun and Sun Newspapers Stanford Development Company, Sun Printing & Publishing. Miliarder besar ini juga memiliki maskapai Caribbean Sun dan Carribbean Star.

Stanford juga dinilai sangat mudah mengalirkan uang hingga miliaran rupiah untuk olahraga kriket. Dia dikenal sebagai promotor kriket nomor satu di dunia yang bahkan menawarkan hadiah uang tunai senilau US$ 20 juta.

Jumlah tersebut adalah dana terbesar yang pernah ditawarkan untuk kompetisi olahraga di London. Dia mengaku senang bisa menjadi miliarder karena hidupnya menjadi lebih berwarna.

Tipu 30 ribu investor, Stanford terjebak skandal penipuan Rp 76,4 Triliun

Allen Stanford dikenal dengan gaya hidup mewahnya. Dia membeli pulau kecil seharga Us$ 63 juta serta kastil seluas 18 ribu kaki persegi di Florida. Kastil tersebut seperti tempat tinggal raja dengan 57 kamar tidur di dalamnya serta menara besar di bagian luarnya.

Sayangnya, raja bisnis perbankan tersebut harus gigit jari setelah para penyidik menemukan cukup bukti untuk menyeretnya ke penjara. Pada 2009, Stanford ditangkap FBI di salah satu rumah mewahnya setelah terbukti melakukan skandal penipuan dan pencucian uang.

Lewat skema Ponzi yang digunakannya, dia dituduh menipu sekitar 30 ribu investor di seluruh dunia dengan jumlah dana sebesar US$ 7 miliar dari sertifikat pinjaman bernilai US$ 8 miliar di perusahannya. Tim investigasi tak dapat menemukan 92% dari US$ 8 miliar aset bank tersebut.

Stanford lalu meringkuk di penjara selama tiga tahun terakhir sebelum akhirnya dinyatakan bersalah dan menerima vonis 110 tahun penjara pada 2012. Tentu saja, Stanford tak akan pernah menghirup udara segar lagi. Stanford bersalah atas 13 dari 14 kasus yang dituduhkan kepadanya, antara lain penipuan, konspirasi, dan pencucian uang.

Pernah mengaku hilang ingatan saat persidangan

Babak persidangan Allen Stanford sebelum akhirnya jatuh vonis memakan waktu sangat lama yaitu tiga tahun. Sejak dijebloskan ke penjara pada 2009, Stanford mengalami berbagai kendala yang tak terduga.

Di tahun yang sama dengan penangkapannya, Stanford terlibat perkelahian yang membuatnya menderita luka parah. Pihak kepolisian memutuskan untuk menunda persidangannya.

Di awal 2011, dia dinyatakan tidak siap untuk melakukan persidangan setelah menderita kecanduang obat. Setelah diperiksa secara medis, Stanford diketahui terlalu banyak menelan pil penenang.

Dalam kondisi itu, Stanford juga mengaku hilang ingatan dan meminta persidangan untuk ditunda. Namun hakim menolak dan dia pun harus mulai menjalani sidangnya sejak akhir 2011.

Meski demikian, sikap karismatik yang dimiliki Stanford membuat banyak kerabatnya tak percaya dengan berbagai tuduhan yang dihujamkan pada pria tua tersebut. Namun vonis sudah dijatuhkan, dan Stanford harus mendekam di penjara selama 110 tahun ke depan.

Punya banyak istri

Allen Stanford mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Susan Stanford pada 1975. Pernikahan yang bertahan selama puluhan tersebut sempat terguncang dan keduanya nyaris berpisah saat sang istri menuntutnya untuk bercerai.

Dari pernikahan tersebut keduanya dianugerahi seorang anak perempuan bernama Randi. Tetapi ayah Stanford, James mengatakan, anaknya memiliki sedikitnya empat anak lain. Stanford sebenarnya memiliki beberapa istri yang disembunyikan.

James menerima bayaran dari Stanford untuk mengasuh anak-anak tersebut setiap tahunnya. Dia juga mengaku kasihan pada Susan, mengnigat suaminya adalah pria yang suka selingkuh. (Sis/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini