Sukses

Warga AS Masih Setia Minum Kopi & Makan Udang RI

Krisis keuangan AS idak menyusutkan ekspor beberapa komoditas unggulan dari Indonesia. Kopi dan udang RI masih dikonsumsi warga AS.

Krisis keuangan dan penghentian layanan pemerintah sementara (shutdown) yang terjadi di Amerika Serikat (AS) 1-17 Oktober 2013, tidak menyusutkan ekspor beberapa komoditas unggulan dari Indonesia ke negara adidaya tersebut. Permintaan ekspor tetap tinggi seiring dengan kebutuhan masyarakat AS. Kopi dan udang RI masih dikonsumsi warga AS.

Menurut Managing Director PT Indonesia Eximbank, Dwi Wahyudi, kondisi tersebut secara langsung disampaikan oleh sejumlah eksportir langganan AS yang mengaku permintaan ekspor komoditas dari negara itu tetap tinggi.

"Saya pernah bertanya kepada eksportir atau nasabah kami soal pengaruh shutdown terhadap permintaan ekspor ke AS. Namun mereka bilang ekspor tidak turun karena itu kan pemerintahannya saja yang berhenti," ujar dia saat berbincang di Tangerang, seperti ditulis Minggu (20/10/2013).

Dia mengatakan, para eksportir kerap mengirim barang setengah jadi, diantaranya coklat, kopi, ikan dan udang yang belum terpukul atas gejolak ekonomi dunia saat ini.

"Walaupun shutdwon, masyarakat AS tetap mengonsumsi coklat, kopi, ikan dan udang tersebut, sehingga berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia secara keseluruhan," jelas Dwi.

Di sisi lain, dia menambahkan, penurunan harga komoditas beberapa bulan lalu sempat mempengaruhi kinerja para eksportir, terutama perusahaan pertambangan batu bara.

"Tapi rata-rata yang ada di pipeline kami adalah perusahaan yang masih bisa beroperasi atau sustain dengan baik meski harga komoditas turun, misalnya batu bara," paparnya.

Kondisi menguntungkan tersebut tentu menjadi angin segar bagi Eximbank untuk menawarkan pinjaman atau pembiayaan yang selama ini dianggap sebagai kendala bagi para eksportir.

"Hampir seluruh eksportir mengeluhkan sulitnya mendapatkan pembiayaan. Makanya kami memberikan fasilitas pembiayaan struktur, mulai dari bahan baku hingga pembelinya," tandas Dwi. (Fik/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini