Sukses

Senat Yakin AS Bakal Terhindar dari Gagal Bayar Utang

Ada kemajuan dalam kesepakatan anggaran di Amerika Serikat.

Pejabat Amerika Serikat (AS) optimistis terhadap kompromi untuk mengakhiri shutdown pemerintah dan menghindari gagal bayar (default) AS.

Kompromi itu dilakukan setelah mendapatkan kejutan oleh penundaan mendadak pertemuan antara Presiden AS Barrack Obama dan para pemimpin Kongres. Dalam pernyataan singkat, perwakilan Gedung Putih menyatakan,  pertemuan sebelumnya ditunda untuk memungkinkan para pemimpin di senat membuat kemajuan penting untuk menemukan solusi.

Tidak jelas jika perkembangan sinyal untuk memberikan lebih banyak waktu bagi pemimpin mayoritas Senat Harry Reid dan rekannya dari partai Republik, Mitch McConnell untuk menyelesaikan kesepakatan yang dapat memenangkan persetujuan di Senat dan DPR.

Meski negosiasi memanas antara para pemimpin Demokrat dan Republik, tetapi ada sinyal kemajuan. Baik Reid dan McConnell mengekspresikan optimisme kompromi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

"Kami telah membuat kemajuan luar biasa. Semua orang hanya perlu bersabar dan mungkin besok akan menjadi hari yang cerah," ujar Reid, mengutip CNN, Selasa (15/10/2013).

Negosiasi utama juga mempertahankan rasa optimisme di pasar keuangan. Hal itu ditandai dengan Wall Street ditutup menguat pada Senin waktu New York. Penguatan bursa saham itu seiring ada harapan kesepakatan akan terjadi terutama mengenai batas utang.

Obama juga mengatakan, ada beberapa kemajuan di sisi senat dengan Republik mengakui, tidak baik rakyat Amerika untuk membiarkan Amerika Serikat gagal bayar. Selain itu, Obama mengatakan, penutupan sebagian pemerintah AS (shutdown) sama sekali tidak perlu, dan Obama mendesak semua pemimpin untuk membuka kembali operasional pemerintah.

Negosiasi di Kongres mencoba untuk menuntaskan kesepakatan untuk mengangkat batas utang Amerika Serikat US$ 16,7 triliun, dan membuka kembali sebagian operasional pemerintah Amerika Serikat yang telah ditutup sejak 1 Oktober 2013. (Amh/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini