Sukses

Studi: Orang yang Punya `Smartphone` Kerja 72 Jam Seminggu

Hasil studi menunjukkan para pekerja yang punya smartphone berinteraksi dengan kantor selama 72 jam dalam seminggu, termasuk di akhir pekan.

Sebuah hasil studi bertajuk `Always on Never Done` menunjukkan para pekerja yang memiliki smartphone berinteraksi dengan kantor selama 72 jam dalam seminggu, termasuk di akhir pekan.

Penelitian yang dilakukan Center for Creative Leadership ini menemukan para pegawai yang menggunakan smartphone bekerja rata-rata 13,5 hingga 18,5 jam per hari.

Sementara seperti dilansir dari Business Insider, Senin (7/10/2013), para pengguna telepon seluler (ponsel) biasa hanya menghabiskan sekitar 8-10 jam per hari untuk berinteraksi dengan kantor.

"Zaman sekarang, setiap pertanyaan yang muncul diprediksi dapat di jawab dalam hitungan 30 menit saja, tak peduli apakah di malam hari atau pukul 6 pagi," ujar konsultan organisasi Ed Muzio.

Pernyataan penulis buku `Make Work Great` ini bukan tanpa alasan, menurutnya sekarang kebanyakan orang langsung mengecek ponselnya di pagi hari.

Pemicu utama yang membuat karyawan terikat dengan kantor adalah berkembangnya teknologi seperti telekonferensi dan smartphone.

Studi lain yang dilakukan American Psychological Association menemukan bahwa lebih dari sepertiga pekerja dunia mengatakan, teknologu komunikasi menambah beban kerjanya. Hal ini juga membuatnya semakin sulit untuk berhenti berpikir soal pekerjaannya atau sekadar beristirahat.

Para ahli awalnya mengira smartphone dan kecanggihan teknologi lain dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Faktanya, para pekerja malah merasa produktivitasnya menurun karena gangguan fasilitas teknologi yang tersedia.

"Setelah bekerja keras seharian, di titik tertentu, pegawai akan merasa dirinya tak lagi efektif dalam bekerja," ujar Muzio

Studi serupa dirilis Forbes Insights yang hasilnya menunjukkan 12% pejabat eksekutif melewatkan makan malam dengan keluarganya karena harus menerima panggilan bisnis.

Sebanyak 41% eksekutif yang diteliti Forbes banyak mengurus pekerjaan di luar kantor karena adanya smartphone dengan segala kecanggihannya.

Dengan adanya perkembangan teknologi, banyak karyawan berpikir dirinya mekakukan terlalu banyak tugas kantor dalam hidupnya. Sebagian mengaku mengecek email saat makan dan berkumpul dengan keluarga.

Faktanya menurut penulis `iDisorder: Understanding our Obsession with Technology and Overcoming its Hold on Us`, Larry Rosen,  masalahnya terletak pada karyawan yang tak bisa fokus pada salah satu pekerjaan terlebih dulu.

Semntara globalisasi juga memiliki peranan dalam hal ini mengingat saat ini lebih banyak pegawai yang berinteraksi dengan kerabatnya di seluruh dunia. Pola tersebut melahirkan siklus bisnis 24 jam.

"Beberapa pegawai merasa hari kerjanya nyaris tak pernah usai," ujar penulis `Soft Skills: Workplace Lessons Smart People Wish They’d Learned Sooner` Peggy Klaus.

Tekanan dan kejenuhan kerja bisa membuatnya kehilangan waktu bersama teman dan keluarga. Kebanyakan dari para pegawai yang merasakan hal tersebut justru menyalahkan para atasannya. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.