Sukses

Ditantang Dahlan Anti Korupsi, Apa Reaksi BUMN?

Menteri BUMN Dahlan Iskan menantang BUMN untuk menerapkan program anti korupsi dalam bisnisnya. Apa reaksi PTBA dan PT KAI?

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menantang seluruh perusahaan pemerintah untuk menjalankan program anti korupsi dalam upanya menciptakan BUMN Bersih. Bahkan direksi diminta mundur dari jabatannya jika tak sanggup menerapkan program tersebut.

Menanggapi tantangan itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Milawarma menegaskan perseroan akan terus mendukung rencana Roadmap menuju perusahaan BUMN bersih. Harapannya, perseroan bisa menjalankan ekspansi bisnisnya dengan lebih transparan.

"Kalau rencana ini bagus, sehingga bisa menuju BUMN yang bersih. Kami juga sudah menerapkan GCG, sistem transaksinya udah menggunakan SOP. Jadi kami berani untuk mendaftar, karena kami ini bersih," ujar Milawarma ketika ditemui dalam acara BUMN Bersih di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Milawarma berharap adanya sistem BUMN Bersih yang dicanangkan Kementerian BUMN bakal membuat proses tender berjalan dengan baik dan tidak ada lagi transaksi dengan uang tunai.

"Kami mengikuti ini ada manfaatnya, agar semua pelanggan, konsultan, supplier kita bisa menilai dengan baik. Dan ada penilaian sendiri ke perseroan," tegasnya.

Pada tempat yang sama, Direktur Utama PT KAI (Persero) Ignasius Jonan mengatakan, perseroan tetap menjalankan acuan pekerjaan sesuai yang ada. Dengan adanya program menuju BUMN yang bersih, bisa tercipta perseroan yang bersih dan baik.

"Kalau tim kita bersih atau nggak, nanti kan ada penjelasannya. Sehingga dengan survei yang dilakukan oleh tim BUMN bersih, bisa mendapatkan informasi. Apakah kami bersih atau tidaknya," ungkapnya.

Ignasius menjelaskan, dengan adanya laporan keuangan perusahaan yang terbuka, maka praktek kegiatan bisnis bisa terbuka lebar. Jadi disamping transparansi, jangan juga terjadi konflik yang interest. (Dis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini