Sukses

Produk RI Masih Kalah Saing dari Thailand & Vietnam

Produk Indonesia di mata dunia, termasuk di negara-negara ASEAN memiliki kualitas yang sangat bagus bila dibandingkan Thailand dan Vietnam.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, produk Indonesia di mata dunia, termasuk di negara-negara ASEAN memiliki kualitas yang sangat bagus bila dibandingkan Thailand dan Vietnam. Sayangnya, kelebihan ini tak dibarengi dengan harga yang kurang kompetitif.

"Dari kualitas, produk Indonesia punya desain yang jauh lebih bagus. Tapi dari sisi harga sangat kurang bersaing, terutama dibanding Thailand dan Vietnam yang memiliki keragaman sama banyak dengan kita," ujar Direktur Jenderal Industri Kelas Menengah Kemenperin, Euis Saedah saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Selasa (24/9/2013).

Alasannya, lebih jauh dia menjelaskan, pengusaha bisnis kecil dan menengah selama ini terbebani dengan tingginya ongkos distribusi produk dari satu daerah ke daerah atau negara lain.  

"Biaya transportasi, ongkos energi dan tenaga kerja sudah mahal. Akhirnya produk Indonesia tidak bisa mempunyai daya saing seperti produk luar negeri. Paling yang bisa berdaya saing cuma produk dari Pulau Jawa karena dekat dengan Jakarta," jelasnya.

Di samping itu, Euis mengatakan, pemerintah Indonesia tidak memberikan subsidi langsung kepada UKM, namun bentuk penyaluran subsidi bisa dalam bentuk pembelian mesin-mesin produksi, pelatihan dan sebagainya.

"Sedangkan pemerintah Thailand dan Vietnam memberikan subsidi berupa modal kerja dalam bentuk pinjaman, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan usaha," ucapnya.

Padahal dari jumlah IKM saat ini yang mencapai 4 juta usaha, sekitar 25 ribu IKM berpotensi ekspor produk ke pasar luar negeri. Dari total jumlah IKM di Indonesia, sekitar 40% bergerak di industri makanan, 30% berkecimpung di bisnis kerajinan.

"Selebihnya IKM bergerak di bisnis komponen otomotif, minyak wangi, fashion yang mempunyai nilai tambah cukup besar dibanding usaha lainnya, IKM yang bermain di bisnis teknologi informasi, asesoris otomotif dan sebagainya," tandas Euis.(FIk/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini