Sukses

Berikan Petani Kedelai Insentif Biar Rajin Berproduksi

Pemerintah diminta memberikan insentif petani kedelai dan tidak hanya berupa subsidi benih demi meningkatkan produktifitas kedelai lokal.

Pemerintah diminta memberikan insentif kepada petani kedelai dan tidak hanya berupa subsidi benih demi meningkatkan produktifitas kedelai lokal yang saat ini belum mendominasi pasar.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan hal itu karena tidak semua petani menjadi petani tetap kedelai. Petani menanam kedelai mayoritas hanya sebagai pilihan alternatif setelah menanam padi, jagung dan tebu.

"Ketika petani di beberapa musim karena irigasi terbatas sehingga daripada petani mengeluarkan biaya mahal untuk bantuan disel untuk pengairan sementara hasil tidak tentu, ini yang menyebabkan petani tidak punya insentif untuk menanam, apalagi kedelai. Kedelai ini pilihan terakhir untuk petani," ujar dia seperti ditulis Rabu (11/9/2013).

Alhasil menurut Enny banyak lahan para petani yang sebenarnya layak didayagunakan menanam kedelai malah dibiarkan begitu saja tanpa ditanami apapun.

Tidak hanya itu, Enny menambahkan kurangnya dukungan pemerintah terhadap para petani kedelai juga dibuktikan dengan bentuk kebijakan yang tidak sinkron terhadap pola tanam para petani.

"Ketika musim panen malah keran impor yang dibuka. Ini yang akhirnya tidak ada insentif bagi petani,"jelas Enny.

Enny mencontohkan hal yang serupa pada tahun lalu di mana tempe dan tahu juga pernah langka pada bulan Juli akibat pelemahan ketahanan pangan terhadap beberapa komoditas strategis di Indonesia.

"Lagi ketika kemarin kedelai tahun 2012 gejolak harga itu keputusan yang diambil pemerintah malah membebaskan biaya masuk impor, mestinya kebijakan yang diambil meningkatkan dan mendorong produksi dalam negeri. Kalau biaya masuk impor nol kan bagaimanapun harga impor jauh lebih murah, ini tidak konsisten lagi,"terang dia. (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.