Sukses

Jangan Terburu-buru Punya Asuransi di Usia Muda, Apa Alasannya?

Para generasi muda dianjurkan tidak terburu-buru memiliki perencanaan keuangan atau membeli produk asuransi.

Banyak pakar perencanaan keuangan yang menyarankan masyarakat Indonesia untuk memiliki perencanaan keuangan sejak usia muda. Tak hanya itu, para pegawai juga dianjurkan untuk memiliki produk jasa keuangan sesperti asuransi.

Namun menurut President Director and Country Manager, Aegon Geoffrey Simms, sebaiknya para generasi muda tidak terburu-buru memiliki perencanaan keuangna atau membeli produk asuransi.

"Dari sudut pandang pribadi, sebelum para pemuda memikirkan soal perencanaan keuangan termasuk jenis asuransi apa yang mereka butuhkan, mereka sebaiknya menghabiskan beberapa tahun dulu untuk bekerja. Tapi tidak hanya bekerja di satu tempat dan mengantongi berbagai pengalaman," ujar CEO di perusahaan asuransi multinasional tersebut saat ditemui Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Senin (2/9/2013).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, jika orang-orang berusia muda cenderung ingin bebas dan mencoba banyak hal di usianya.  Setelah itu, barulah seseorang bisa merencanakan keuangan dan menentukan jenis asuransi yang dibutuhkannya.

"Cobalah beberapa pekerjaan terlebih dahulu sampai mereka (pada pemuda) menemukan pekerjaan yang memang mereka inginkan, apa yang mereka butuhkan dan apa prioritas hidupnya," jelas dia.

Dia menilai, mengikat diri terlalu cepat dengan perencanaan keuangan dan produk asuransi dapat menghilangkan fleksibilitas karir seseorang.

Mengikuti program perencanaan keuangan di usia terlalu muda dapat membatasi karir dan peluang  mencoba berbagai pekerjaan yang berbeda.

"Mereka akan merasa terkunci. Mereka akan terlalu fokus dan terobsesi untuk mendapatkan pendapatan guna membayar produk keuangan seperti asuransi. Mereka tak akan tenang setiap mendekati tanggal jatuh tempo pembayaran. Orang-orang tersebut akan kehilangan fleksibilitas karir dan finansialnya," terang Simms.

Namun Simms mengatakan, bagi orang-orang yang memiliki tanggungan keluarga atau menjadi tolak pungggung keluarganya, perencanaan keuangan sebaiknya dipikirkan sejak awal. Simms menyarankan untuk segera mulai memikirkan perencanaan keuangan dan berkomitmen dalam menjalankannya.

"Jadi jangan terlalu dini punya asuransi, tapi juga jangan terlalu lambat," tandas dia. (Sis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.