Sukses

Gubernur BI: Kita Harus Siap-siap

Gubernur BI Agus Martowardojo mengingatkan kemungkinan penarikan program stimulus oleh The Fed.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengimbau para pelaku ekonomi untuk mulai bersiap-siap dengan kemungkinan pengurangan program quantitative easing (QE) III yang selama ini menjadi stimulus bagi perekonomian Amerika Serikat dan dunia. BI menangkap sinyal-sinyal penghentian program tersebut semakin terlihat.

"Kita sekarang ini sudah membaca notulen dari FOMC (Federal Open Market Committee), disitu kelihatan bahwa komite mengatakan cukup nyaman untuk melakukan tapering off, jadi artinya sudah makin dekat," kata Agus seperti ditulis Minggu (1/9/2013).

Agus menjelaskan, salah satu tanda pengurangan program itu terlihat dari mulai menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang di dunia. "Oleh karena itu kita harus siap-siap," ujarnya

Bank sentral juga mengapresiasi imbauan pemerintah khususnya MenterI Perindustrian MS Hidayat yang memperkirakan rupiah akan melemah hingga Oktober mendatang. Agus menilai imbauan tersebut memberikan indikasi kepada para pelaku industri agar berhati-hati dengan kondisi sektor industri terkait dengan nilai tukar ini.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi memilih untuk bersikap lebih pesimis dengan nilai tukar rupiah. Kalangan pengusaha mengaku sulit memastikan kapan rupiah akan kembali menguat. Dia lebih berharap pemerintah untuk bekerja keras melaksanakan empat paket kebijakan ekonomi yang telah ditetapkan.

"Ya bisa saja, tapi ini nggak bisa sekaligus. Saya pikir kita tidak bisa bicara tanggal, kita tidak tahu nanti akan terjadi seperti apa, kita bekerja keras saja sesuai dengan apa yang kita rumuskan bersama-sama terutama pemerintah dan birokrasinya," katanya.

Secara khusus, para pelaku usaha meminta pemerintah tidak sibuk mengurus politik seiring makin mendekatnya Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014. "Kalau nanti, karena mau tahun politik, jadi tidak mau memikirkan itu semua, repot juga kita," tandasnya. (Dny/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini