Sukses

Pemerintah Diminta Tak Melulu Anak Emaskan Ekspor Komoditas

Pemerintah dinilai masih terlalu terfokus pada ekspor produk komoditas mentah.

Pemerintah dinilai masih terlalu terfokus pada produk komoditas mentah. Padahal, kondisi ini yang membuat neraca perdagangan Indonesia defisit pada semester I-2013 mencapai US$ 3,3 miliar.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada, A Tony Prasetiantono mengatakan, berkaca pada kondisi di 2008 sampai 2012, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.

Tapi, di saat harga komoditas turun belakangan ini, berimbas pada neraca perdagangan Indonesia.

"Kalau melihat neraca perdagangan itu menakutkan, kita masih defisit neraca perdagangannya. Mengapa mengalami defisit, karena kita masih ketergantungan dengan ekspor komoditas," ujar Tony padda acara Market Update OCBC NISP di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Menurut dia, pemerintah jangan terlalu ketergantungan kepada sektor komoditas saja, tetapi harus didorong produk manufaktur. Sehingga di saat kejadian komoditas turun, tidak akan terjadi kejadian seperti ini.

Selain itu, dampak defisitnya neraca perdagangan juga berimbas pada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS).

Pelemahan rupiah yang terus terdepresiasi terhadap mata uang dolar AS, karena adanya pengurangan stimulus dari kebijakan AS. Dampak pengurangan stimulus mengakibatkan pelemahan harga komoditas dan internal di dalam negeri ini.

"Keadaan internal terganggu, seperti inflasi, suku bunga terus mengalami kenaikan dan daya saing kita juga lemah. Bayangkan saja rupiah kita terus mengalami pelemahan," tegas Tony. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini