Sukses

Ditinggalkan Warga RI, Minyak Tanah Kini Diekspor ke Timor Leste

Keberhasilan konversi minyak tanah ke elpiji membuat konsumsi minyak tanah di dalam negeri menurun.

Setelah konsumsi minyak tanah di dalam negeri menurun karena adanya konversi minyak tanah ke elpiji, ternyata sebagian produksi minyak tanah di ekspor ke luar negeri yaitu Timor Leste.

Sekretaris Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto mengatakan sebagian produksi minyak tanah ekspor ke Timor Leste karena konsumsi yang rendah sementara produksinya berlebih.

"Iya sebagian. Saya kira kalau minyak tanah oke karena konsumsi di sini kan rendah dan produksinya berlebihan," kata Djoko, seperti yang ditulis, Senin (19/8/2013).
 
Djoko berpendapat, untuk harga jual minyak tanah yang diekspor menggunakan harga jual internasional, sehingga negara tidak mengalami kerugian atas penjualan tersebut. Di dalam negeri sendiri minyak tanah sudah mengikuti harga keekonomian.

"Kalau ekspor harga internasional dong. Kalau dalam negeri, di Jakarta, harga minyak tanah sudah keekonomian sudah nyampe Rp 10 ribuan karena kita sudah program konversi," ungkapnya.

Namun, Djoko tidak mau mengungkapkan keuntungan yang didapat, lebih menguntungkan jual minyak tanah di dalam negeri atau menjual minyak tanah untuk di ekspor. Pasalnya, hal tersebut di luar operasional instansinya.

"Kala untung ya Pertamina. Kita kan bukan penjual," ungkap Djoko. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.