Sukses

Baru 2 Bulan Jabat Menkeu, Ini Realisasi Ekonomi RI Semester I

Pemerintah melaporkan pencapaian asumsi makro sepanjang semester I 2013 kepada Badan Anggaran DPR RI.

Pemerintah melaporkan pencapaian asumsi makro sepanjang semester I 2013 kepada Badan Anggaran DPR RI. Adapun realisasi tersebut mencakup pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah, Surat Pembendaharaan Negara (SPN) 3 bulan, lifting minyak dan gas.

"Pertumbuhan ekonomi pada periode enam bulan pertama mencapai 6,1% atau masih tinggi meski situasi global sedang melambat dan penuh ketidakpastian," terang Menteri Keuangan Chatib Basri saat paparan realisasi semester I 2013 di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Sementara inflasi, menurut dia, hingga Juni ini mencapai 5,9% dengan tingkat suku bunga SPN 3 bulan sebesar 3,8%. Sedangkan raihan nilai tukar (kurs) rupiah di Januari-Juni 2013 sudah mencapai Rp 9.742 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kemenkeu mencatat, pencapaian rata-rata harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di semester I ini sebesar US$ 105,4 per barel. Serta lifting minyak dan gas masing-masing mencapai 827 ribu barel per hari dan 1.205 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

"Memang ada perlambatan ekonomi tapi realisasi itu masih sesuai perkiraan kami. Kalau dilihat kondisi tersebut dipengaruhi karena ada perlambatan impor barang modal, tapi kami usahakan dapat mencapai target," jelas Chatib.

Di sisi lain, realisasi pendapatan negara di paruh waktu ini pendapatan negara Rp 623,2 triliun, dan belanja negara Rp 677,7 triliun. Sedangan defisit anggaran mencapai Rp 54,5 triliun.

"Tapi kalau lihat target, harus ada peningkatan defisit lebih besar di semester kedua," tukasnya.

Pemerintah memproyeksikan asumsi makro di semester dua sama dengan target dalam APBN-P 2013. "Perkembangan indikator ekonomi makro masih sesuai dengan perkiraan, tapi perlu terus dipantau. Karena ekonomi makro diperkirakan masih tidak jauh dari range semester II sebab ada tantangan eksternal dan internal," pungkas Chatib. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini