Sukses

Semen Indonesia Kerja Keras Demi Capai Target Dividen BUMN 2022

Erick Thohir mengatakan, realisasi dividen BUMN pada 2022 mencapai Rp 39,7 triliun. Itu lebih tinggi Rp 3 triliun dari target sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah perusahaan BUMN menyanggupi arahan Menteri BUMN Erick Thohir dalam menyumbang dividen pada pendapatan negara. Salah satunya PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang baru saja meraih penghargaan BUMN Berprestasi kategori Dividen Untuk Negara dari salah satu perusahaan media.

Erick Thohir mengatakan, realisasi dividen BUMN pada 2022 mencapai Rp 39,7 triliun. Itu lebih tinggi Rp 3 triliun dari target sebelumnya.

"Awalnya waktu itu dari kami menargetkan Rp 36,4 triliun, tapi dari Komisi VI meminta ada peningkatan waktu itu. Kita bekerja keras hampir mencapai Rp 40 triliun, tepatnya Rp 39,7 triliun," kata Erick Thohir dalam keterangan resmi Semen Indonesia, Jumat (9/12/2022).

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, keberhasilan perseroan meraih penghargaan ini membuktikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kinerja positif. Sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada stakeholders dan shareholders, khususnya kepada pemerintah melalui dividen yang disetorkan secara rutin.

Pada 2021, Semen Indonesia berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 2,021 triliun. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada Maret 2022 lalu, laba bersih ditetapkan sebagai berikut, sebanyak 50,66 persen atau Rp 1,024 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai, dan sebesar 49,34 persen, atau Rp 997,190 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.

Dari jumlah dividen yang dibagikan itu, pemerintah mendapatkan Rp 522,34 miliar berkat kepemilikan saham sebesar 51,01 persen.

Terbaru, SIG secara konsisten mampu mencatatkan pertumbuhan yang solid, hingga kuartal III 2022. EBITDA absolut tercatat meningkat 0,6 persen menjadi Rp 5,73 triliun, dan marjin EBITDA meningkat 0,1 persen menjadi 22,7 persen dibandingkan tahun lalu.

Laba bersih perseroan juga meningkat 18,9 persen menjadi Rp 1,65 triliun dengan peningkatan marjin laba bersih 1,0 persen menjadi 6,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Vita menyampaikan, pencapaian ini tidak lepas dari upaya perusahaan yang terus fokus mengelola pasar, konsisten meningkatkan operational excellence untuk mencapai optimalisasi operasi dan efisiensi biaya, serta inisiatif untuk terus berinovasi mengembangkan diversifikasi produk dan solusi untuk menciptakan peluang dan pasar baru.

"Dengan demikian, Semen Indonesia dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan," pungkas Vita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Negara Kantongi Dividen BUMN Rp 37,9 Triliun hingga Juli 2022

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, sampai dengan 31 Juli 2022, pemerintah telah membukukan dividen yang berasal dari perusahaan BUMN sebesar Rp 37,9 triliun.

Adapun tiga BUMN penyumbang dividen terbesar yakni PT Bank BRI (Persero) Tbk sebesar Rp 14,05 triliun, diikuti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 8,75 triliun, dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom sebesar Rp 7,74 triliun.

Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan, Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu Kurnia Chairi menyampaikan, pertumbuhan penerimaan dividen ini juga sempat merosot tajam akibat pandemi Covid-19.

Penerimaan dividen pada 2020 lalu turun menjadi Rp 44,60 triliun dari sebelumnya Rp 50,63 triliun di 2019. Pendapatan negara pun semakin kecil menjadi Rp 30,50 triliun pada 2021 silam.

Namun, Kurnia optimistis dividen tahun ini bisa tumbuh positif, dimana setelah hingga 7 bulan awal 2022 negara telah mengantongi Rp 37,9 triliun.

"Seiring pertumbuhan ekonomi yang makin membaik, di tahun 2022 penerimaan dividen BUMN diproyeksikan akan tumbuh positif," ujar dia dalam sesi bincang-bincang bersama media, Jumat (12/8/2022).

Disebutkan Kurnia, realisasi Rp 37,9 triliun tersebut lebih besar dari target Perpres 98/2022, hingga sebesar 102,2 persen. Kontribusinya berasal dari klaster perbankan, telekomunikasi, industri mineral dan batu bara, serta logistik.

 

3 dari 3 halaman

PMN

Selain menerima untung, Kurnia mengatakan, pemerintah juga dapat memberikan dukungan kepada perusahaan pelat merah melalui penyertaan modal negara (PMN), penjaminan, ataupun pinjaman.

Pemberian PMN dilakukan dalam rangka memperbaiki struktur permodalan dan kapasitas usaha BUMN untuk meningkatkan perannya. Sehingga mampu mendukung pelaksanaan berbagai program pemerintah.

"Sejak tahun 2005 hingga 2021, pemerintah telah menempatkan investasi sekitar Rp 369,17 triliun ke BUMN sebagai PMN. Alokasi PMN sejak tahun 2015 meningkat secara signifikan, antara lain di bidang infrastruktur dan konektivitas, energi, ketahanan pangan, serta kemandirian ekonomi nasional," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.