Sukses

KA Argo Parahyangan Tak Dimatikan demi Kereta Cepat Jakarta Bandung, Terkuak Alasannya

Pemberhentian layanan KA Argo Parahyangan belum masuk dalam rencana jangka pendek maupun jangka menengah Kemenhub. Di Tengah rencana pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan KA Argo Parahyangan tetap akan beroperasi melayani masyarakat. Artinya, kereta api rute Gambir-Bandung PP ini tak akan dikorbankan jika Kereta Cepat Jakarta Bandung sudah beroperasi.

Hal ini diungkap Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal. Dia menyebut KA Argo Parahyangan tetap beroperasi, sekaligus menjawab isu yang beredar di masyarakat.

"Kalau Argo Parahyangan kami dalam waktu dekat belum ada konsep untuk memberhentikan itu pak," kata dia dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Kamis (8/12/2022).

Isu pemberhentian layanan KA Argo Parahyangan mencuat beberapa waktu kebelakang. Itu terjadi karena rute yang dilayani hampir sama. Selain itu, layanan dan harga yang dipatok juga jadi perhatian masyarakat.

Risal menegaskan kalau KA Argo Parahyangan masih tetap beroperasi dalam waktu dekat. Salah satu alasannya, target penumpang dan jalur yang dilalui KCJB berbeda.

"Masih berjalan KA Argo Parahyangan karena berbeda jalur yang dilalui antara kereta cepat dengan KA Argo Parahyangan, dan masyarakat yang dilayani pun agak beda," sambungnya.

Risal menegaskan, pemberhentian layanan belum masuk dalam rencana jangka pendek maupun jangka menengah Kemenhub. Mengingat, operasional dari KCJB ditarget dimulai pada Juni 2023.

"Jadi Kementerian Perhubungan belum membuat program untuk memberhentikan Argo Parahyangan dalam waktu dekat maupun dalam jangka menengah," pungkas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dikaji Menhub

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi masih akan terus melakukan kajian terkait perihal kabar penghentian KA Argo Parahyangan, pasca Kereta Cepat Jakarta Bandung target beroperasi pada Juni 2023.

"Itu dalam pengkajian. Kita sedang mengkaji tentang hasilnya seperti apa. Mungkin nanti Maret atau April (2023) kita lihat sama-sama," kata Menhub Budi Karya Sumadi saat dijumpai di Ruang VIP Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (2/12/2022).

Menhub menyatakan, dirinya kini tengah memikirkan potensi okupansi penumpang KA Argo Parahyangan yang teralihkan akibat pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Oleh karenanya, ia ingin bertanya kepada masyarakat terlebih dahulu, khususnya pengguna kereta Jakarta-Bandung tentang kemungkinan KA Argo Parahyangan disetop.

"Itu yang kita pikirkan. Kalau Kereta Cepat itu kan totalnya (waktu tempuh) cuman 48 menit, sementara ini (KA Argo Parahyangan) kan 3 jam. Bagaimana kemungkinannya, ya kita membutuhkan survey supaya lebih akurat," paparnya.

Sehingga, ia masih buka potensi KA Argo Parahyangan kelak tetap beroperasi. "Ada kemungkinan, tapi itu musti berdasarkan suatu pembahasan," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Kata KAI

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI juga sempat memberikan jawaban soal isu tersebut. Perseroan hingga kini masih akan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, mengenai nasib KA Argo Parahyangan pasca Kereta Cepat Jakarta Bandung nantinya beroperasi.

"KAI sebagai BUMN akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.Hingga saat ini KAI masih tetap mengoperasikan KA ArgoParahyangan (Gambir-Bandung pp) seperti biasa," jelas VP Public Relations KAI Joni Martinus kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Di samping itu, Joni mengatakan, PT KAI juga bakal terlibat dalam pengoperasian Kereta Cepat Jakarta Bandung. Khususnya untuk menyambungkan penumpang dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Tegaluar.

"KAI juga masih fokus mempersiapkan hadirnya layanan Kereta Cepat Jakarta Bandung beserta KA Feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung bagi pelanggan Kereta Cepat yang ingin melanjutkan perjalanannya ke berbagai wilayah lainnya," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.