Sukses

Harga Minyak Dunia Anjlok Jelang Pertemuan OPEC dan Larangan Rusia

Penurunan harga minyak dunia terjadi jelang pertemuan organisasi negara pengekspor minyak dan sekutunya atau OPEC+ yang akan berlangsung d hari Minggu.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia tergelincir 1,5 persen pada perdagangan yang sangat berombak di hari Jumat. Penurunan harga minyak dunia ini terjadi jelang pertemuan organisasi negara pengekspor minyak dan sekutunya atau OPEC+ yang akan berlangsung d hari Minggu.

Penurunan harga minyak ini juga terjadi menjelang berjalannya embargo atau larangan Uni Eropa untuk membeli minyak mentah Rusia yang akan berlangsung pada Senin depan.

Mengutip CNBC, Sabtu (3/12/2022), harga minyak mentah Brent berjangka turun USD 1,31 atau 1,5 persen menjadi USD 85,57 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,24 atau 1,5 persen menjadi USD 79,98 per barel.

Sepanjang perdagangan Jumat, Kedua kontrak harga minyak dunia ini masuk dan keluar dari wilayah negatif, tetapi membukukan kenaikan mingguan pertama mereka masing-masing sekitar 2,5 persen dan 5 persen, setelah tiga minggu berturut-turut turun.

"Pedagang akan ragu-ragu untuk menjual selama akhir pekan mengantisipasi OPEC mungkin mencoba mengejutkan dan membuat kagum pasar pada pertemuan akhir pekan mereka," kata analis di grup Price Futures, Phil Flynn.

OPEC+ diperkirakan akan tetap pada target terbarunya untuk mengurangi produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari (bpd) ketika bertemu pada hari Minggu. Tetapi beberapa analis percaya bahwa harga minyak mentah dapat turun jika kelompok tersebut tidak melakukan pemotongan lebih lanjut.

"Minyak mentah membawa risiko akhir pekan yang jauh lebih besar dan bisa sangat fluktuatif pada pembukaan minggu depan," kata analis Oanda Craig Erlam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Minyak Mentah Rusia

Produksi minyak Rusia bisa turun 500 ribu menjadi 1 juta barel per hari pada awal 2023 karena larangan Uni Eropa atas impor melalui laut yang mulai berlangsung Senin. Hal tersebut diungkap oleh dua sumber di produsen utama minyak Rusia.

Duta Besar Polandia untuk Uni Eropa Andrzej Sados mengatakan, Polandia menyetujui kesepakatan Uni Eropa untuk batas harga USD 60 per barel pada minyak lintas laut Rusia, yang memungkinkan blok untuk bergerak maju dengan secara resmi menyetujui kesepakatan tersebut pada akhir pekan.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan batas harga minyak Rusia akan disesuaikan dari waktu ke waktu sehingga serikat pekerja dapat bereaksi terhadap perkembangan pasar.

Minyak mentah Ural Rusia diperdagangkan sekitar USD 70 per barel pada Kamis sore. Batas itu dirancang untuk membatasi pendapatan ke Rusia sementara tidak mengakibatkan lonjakan harga minyak.

 

3 dari 3 halaman

Kabar dari China

Mengirim sinyal bullish, China akan mengumumkan pelonggaran protokol karantina COvid-19 dalam beberapa hari ke depan. Ini akan menjadi perubahan besar dalam kebijakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia, meskipun analis memperingatkan pembukaan kembali ekonomi yang signifikan adalah kemungkinan berbulan-bulan lagi.

Menurut data dari Baker Hughes, jumlah rig minyak AS yang menjadi indikator produksi di masa depantidak berubah minggu ini. Kekhawatiran juga mempercepat serpih AS tidak dapat lagi meningkatkan produksi dalam waktu singkat.

Data pemerintah juga menunjukkan bahwa pemberi kerja AS menambahkan lebih banyak pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan November sementara pendapatan rata-rata per jam juga meningkat, berpotensi memberi Federal Reserve lebih banyak insentif untuk menaikkan suku bunga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.