Sukses

Beri Semangat Pegawai Dinas Penanaman Modal, Menteri Bahlil Minta Tambahan Dana Alokasi Khusus

Ada satu tujuan dari penting penambahan alokasi dana ini yaitu untuk mencapai target investasi Indonesia di angka Rp 1.200 triliun atau tumbuh 6 persen dari tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia minta tambahan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Tujuannya, untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi yang lebih progresif.

Ada satu tujuan dari penting penambahan alokasi dana ini yaitu untuk mencapai target  investasi Indonesia di angka Rp 1.200 triliun atau tumbuh 6 persen dari tahun lalu

"(Target) 6 persen akan tercapai kalau DAK ditambah lagi. Pasti mereka kerja, tambah semangat," kata Bahlil saat membuka Rapat Koordinasi Nasional  Investasi 2022, Rabu (30/11/2022).

Investasi memiliki kontribusi besar atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022. Berdasarkan data BPS, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,39 persen yoy menempati porsi 50,38 persen sementara investasi tumbuh 4,96 persen dan berkontribusi 28,55 persen.

Pada 2022, investasi ditargetkan bisa mencapai Rp 1.200 triliun demi mengejar pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. "Kami janji di depan Bapak Presiden, atas rekomendasi DPMPTSP, Insya Allah tahun ini Rp1.200 triliun akan tercapai," ungkap Bahlil.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menekankan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia agar target investasi tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliu dapat terealisasi. Jokowi menyampaikan akan ada konsekuensi terhadap pertumbuhan ekonomi jika target realisasi investasi tidak tercapai.

"Tahun 2022 Rp1.200 triliun, tadi pak menteri investasi menyampaikan pasti tercapai tapi kita lihat nanti di akhir tahun. Jangan 'tercapai-tercapai' nanti kalau enggak tercapai mohon maaf Pak enggak bisa, mohon maaf mohon maaf, ini target-target," ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022, Rabu (30/11/2022).

Jokowi mengatakan, jika target investasi Rp1.200 tidak tercapai, maka secara otomatis pertumbuhan ekonomi akan terkerek ke bawah. Dia merujuk pada pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2022, sebesar 5,72 persen. Angka ini menurut Jokowi patut diwaspadai agar tidak mengalami penurunan akibat tidak mencapai target.

Jokowi menuturkan, mendongkrak pertumbuhan ekonomi 2023 dapat dicapai melalui investasi. Sehingga, ia menekankan Kementerian Investasi agar target yang ditetapkan dapat ditembus optimal.

"Begitu target Rp1.200 enggak tercapai pertumbuhan ekonomi kita ikut turun hati-hati, karena investasi menjadi kunci," ucapnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Indonesia Kuasai 25 Persen Porsi Investasi di Asia Tenggara

Indonesia masih menjadi tujuan utama investasi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).  Dalam riset yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company berjudul e-Conomy SEA 2022 Report, di Tahun ini Indonesia menarik 25 persen dari total nilai pendanaan swasta Asia Tenggara.

Deputy Head, Technology & Consumer and Southeast Asia, Temasek, Fock Wai Hoong menjelaskan, Indonesia tetap menjadi magnet bagi para investor karen memiliki fundamental yang kuat. 

“Ekonomi digital Indonesia akan terus menarik minat investasi karena fundamentalnya yang kuat, seperti memiliki basis pengguna yang sangat aktif dalam jumlah besar dan ekosistem startup teknologi yang dinamis,” kata Fock Wai Hoong dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Bahkan dalam jangka panjang, Indonesia bersama Vietnam dan Filipina tetap menarik bagi investor. Hanya saja, adanya hambatan ekonomi makro, nilai transaksi pada Semester I-2022 turun USD 2 miliar akibat adanya kekhawatiran seputar profitabilitas dan valuasi.

Sebagai informasi, layanan keuangan digital (terutama yang berfokus pada pembayaran B2B dan layanan pinjaman) telah menggantikan sektor e-commerce sebagai sektor investasi teratas. Di semester I-2022, nilai investasinya telah mencapai USD 1,5 miliar.

 

 

3 dari 3 halaman

Jembatan Pertumbuhan yang Berkelanjutan

Di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, lebih dari 80 persen Pemodal Ventura (VC) ingin lebih berfokus pada sektor-sektor baru. Semisal teknologi kesehatan (health tech), SaaS, dan Web 3.0.

Sementara sektor teknologi pendidikan (ed tech) mengalami penurunan pasca-pandemi seiring dibukanya kembali sekolah-sekolah.

Dalam hal ini, Wai Hoong mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan sektor bisnis, pemerintah, dan masyarakat untuk menjadi jembatan pertumbuhan yang berkelanjutan. Sehingga tercapai inklusi ekonomi digital bagi setiap masyarakat di Asia Tenggara.

"Temasek berkomitmen untuk menggunakan modal katalis kami untuk memacu pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif dalam ekonomi digital Asia Tenggara sehingga setiap generasi dapat mencapai kesejahteraan,” kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.