Sukses

Mentan Pasok 600 Ribu Ton Beras ke Bulog dalam 6 Hari

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyanggupi permintaan untuk memasok 600 ribu ton beras ke Perum Bulog dalam 6 hari.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyanggupi permintaan untuk memasok 600 ribu ton beras ke Perum Bulog dalam 6 hari. Pasokan itu ditujukan untuk memperkuat stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang kian menipis.

Mentan Syahrul menganggap produksi beras di lapangan saat ini berlimpah. Sehingga baginya, bukan hal sulit untuk menuruti permintaan DPR dalam menyerap gabah petani untuk disetor jadi beras kepada Bulog.

"Iya dong, harus diserap dong. Kalau enggak diserap nanti petani yang beli siapa. Mau 6 hari mau 1 hari datanya ada kok. Panen juga sudah jalan, dari tahun ke tahun kita overstock," kata Mentan di Jakarta, Senin (28/11/2022).

Ia pun menjamin stok beras petani kini pasti ada dan siap terserap. Meskipun, secara harga sedikit terkerek lantaran terganggu oleh kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.

"Tugas saya juga bela petani, masa mau dijual rugi. Saya bisa pahami kalau apa-apa naik terus, harga naik, normal aja menurut saya," kata Mentan.

Adapun stok beras yang dikelola Perum Bulog terus menipis dan jauh di atas target cadangan sebesar 1,2 juta ton hingga akhir 2022. Cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog per 22 November 2022 disebut kurang dari 600 ribu ton.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bulog Dalam Situasi Sulit

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengaku tengah berada di posisi sulit, lantaran adanya perbedaan data antar institusi pemerintah terkait jumlah lahan produktif sawah.

Namun, Bulog kerap dipersalahkan akibat tipisnya stok cadangan beras yang dikelola. Padahal, Buwas mengatakan, secara aturan Perum Bulog hanya berwenang untuk penyerapan beras di luar produktivitas lahan sawah.

"Data angka antara BPS dengan Mentan itu sangat berbeda. Enggak tahu metodenya apa. Saya kan enggak bisa, bukan untuk mendapatkan," kata Buwas dalam sesi jumpa bos media, Kamis (24/11/2022).

"Kalau tadi kenapa ini kan tanggung jawab Mentan, saya juga enggak bisa ngomong begitu, karena ini bukan kewenangan saya. Tapi kalau produksinya ya tanya aja ke Kementan, kayak apa produktivitasnya," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Cadangan Beras Indonesia Menipis, Dirut Bulog Bongkar Penyebabnya

Stok beras yang dikelola Perum Bulog terus menipis dan jauh di atas target cadangan sebesar 1,2 juta ton hingga akhir 2022. Adapun cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog per 22 November 2022 disebut kurang dari 600 ribu ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengaku tengah berada di posisi sulit, lantaran adanya perbedaan data antar institusi pemerintah terkait jumlah lahan produktif sawah.

Namun, Bulog kerap dipersalahkan akibat tipisnya stok cadangan beras yang dikelola. Padahal, Buwas mengatakan, secara aturan Perum Bulog hanya berwenang untuk penyerapan beras di luar produktivitas lahan sawah.

"Data angka antara BPS dengan Mentan itu sangat berbeda. Enggak tahu metodenya apa. Saya kan enggak bisa, bukan untuk mendapatkan," kata Buwas dalam sesi jumpa bos media, Kamis (24/11/2022).

"Kalau tadi kenapa ini kan tanggung jawab Mentan, saya juga enggak bisa ngomong begitu, karena ini bukan kewenangan saya. Tapi kalau produksinya ya tanya aja ke Kementan, kayak apa produktivitasnya," ungkapnya.

Buwas menyatakan, Bulog bahkan tidak bisa menentukan jumlah stok cadangan beras pemerintah, karena itu dikendalikan dengan putusan negara melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas).

"Kita ditentukan nyetoknya sekian. Mau bilang apa? Udah gitu juga kita tidak dikasih duit untuk beli segitu, beli, minjem dari bank, utang komersil," keluhnya.

4 dari 4 halaman

Pemerintah Tidak Jelas

Selain itu, ia pun menceritakan soal kondisi hilir yang juga tidak jelas. Bulog kerap mendapat tugas menyimpan 1,5 juta ton CBP dari sisi hilir, namun tidak tahu untuk apa tujuannya.

"Ini paling petaka sebetulnya buat Bulog dengan kondisi seperti sekarang. Banyak memang kita ini bagian dari negara yang melaksanakan tugas negara, kita laksanakan," tegasnya.

"Itu lah yang saya bilang kepada teman-teman di Bulog, sudah lah, lakukan saja dengan keikhlasan, yang penting kan bukan salah kita," pungkas Buwas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.