Sukses

Layani Penerbangan Umrah, Bandara Kertajati Harus Terintegrasi dengan Kota Sekitar

Pemerintah diharapkan dapat menciptakan terwujudnya satu integrasi yang maksimal antara bandara Kertajati dengan kota-kota di sekitar bandara.

Liputan6.com, Jakarta Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, kembali mulai melayani penerbangan umrah mulai Minggu, 20 November 2022. 

Sebelumnya, penerbangan umrah di Bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) ini melayani penerbangan umrah pada 2018 dan 2020. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur Bambang Haryo Soekartono, meminta Bandara Kertajati yang dibangun dengan anggaran Rp2,6 triliun ini dapat dimaksimalkan penggunaannya sebagai bandara komersil. Terlebih bandara itu sempat vakum kurang lebih 3 tahun.

Dia mengatakan, penggunaan bandara tersebut untuk umrah sempat mengalami pembatalan pada tanggal 7 November 2022.

“Dan di tanggal 20 November, hanya ada sekitar 45 orang jamaah umrah dari biro travel di Cirebon meliputi warga Cirebon, Majalengka dan Tasikmalaya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/11/2022).

Anggota DPR-RI periode 2014-2019 ini mengharapkan pemerintah dapat menciptakan terwujudnya satu integrasi yang maksimal antara bandara tersebut dengan kota-kota di sekitar bandara.

"Misalnya, Cirebon, Tasikmalaya, Kuningan dan bahkan Bandung yang sampai dengan saat ini konektivitas kota kota dengan bandara tersebut sangat minim dan mahal. Juga dorongan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota kepada ASN dan masyarakatnya untuk mau menggunakan bandara tersebut masih relatif sangat minim," tutup Bambang.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ringankan Beban Soetta, Bandara Kertajati jadi Hub Penerbangan Haji dan Umrah

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II atau AP II akan menambah Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, sebagai hub bandara untuk melayani penerbangan haji dan umrah.

Direktur Utama (Dirut) AP II, Muhammad Awaluddin, mengungkapkan alasan bertambahnya hub tersebut untuk mengurangi beban pelayanan penerbangan umrah dan haji di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).

Diketahui sebelumnya, hanya ada dua bandara yang dijadikan untuk melayani penerbangan haji dan umrah, yakni Bandara Internasional Soetta, Bandara Internasional Kualanamu (Sumatera Utara). Namun, beban terbesar pergerakan penumpangnya ada di bandara Soetta 80 persen, dan Kualanamu 20 persen.

"Umrah trafik kita di-handle oleh dua bandara itu (Kualanamu dan Soetta) yang rata-rata setiap tahun itu trafiknya saja mendekati 600.000 jamaah. Bagaimana pola trafiknya? Pola trafiknya Kualanamu hanya 20 persen," kata Muhammad Awaluddin, saat ditemui di Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Sebab, saat itu bandara Kertajati belum diaktifkan operasionalnya. Namun, berkat pertimbangan regulator dan operator bandara, memutuskan untuk menggunakan Bandara Kertajati sebagai hub bandara untuk melayani haji dan umrah.

“Kalau yang 80 persen ini kita share, sebagian ke Kertajati maka beban Soekarno Hatta lebih ringan. Itulah skenario itu yang sedang kita seriuskan. Jadi bukan tanpa sebab (Kertajati diaktifkan lagi). Boleh dong kita menata, kita melakukan rebalancing terhadap traffic ini,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Sinergi

Disamping itu, AP II juga sedang berupaya melakukan sinergi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, dan pemerintah daerah demi kelancaran ketiga hub bandara tersebut.

"Kami sedang dengan regulator menyiapkan skenarionya agar bisa terjadi. Kalau ini terjadi, haji tahun depan paling tidak untuk embarkasi Jabar bisa dibuka di sana. Sekarang kan empat provinsi dari Soetta. Jadi paling tidak dari Jabar bisa menampung 36.000 sampai 38.000 untuk kuota Jabar. Kebayang kan kalau angka itu kita taruh di Kertajati kan beban Soetta ringan," katanya.

Disisi lain, guna mendukung pelayanan haji dan umrah di Bandara Kertajati, AP II berharap kepada Kementerian PUPR bisa segera mengoperasionalkan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), untuk mempermudah calon penumpang yang akan haji dan umrah ke bandara Kertajati.

"Itu kita berharap komitmen Kementerian PUPR untuk mengaktifkan Tol Cisumdawu. Jadi tol ini rencananya diaktifkan akhir tahun ini. Jadi kita tunggu, saya rasa sudah mendekati finalisasi. Tol ini kan punya enam ruas, jadi semua seksi kita harapkan sudah selesai kalau sekarang kan sudah dua atau tiga seksi selesai. Sisanya selesai tahun ini kemudian kita akan aktifkan agar Kertajati lebih maksimal," pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.