Sukses

Harga Emas Dunia Hari Ini Dibayangi Penguatan Dolar AS

Harga emas spot dipatok USD 1.754,76 per ons, turun dari level tertinggi dalam satu minggu di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,55 persen menjadi USD 1.755,2.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas bergerak beragam pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta) imbas dolar AS kembali menguat. Hal ini usai harga emas dunia membukukan keuntungan dalam tiga sesi perdagangan sebelumnya.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (26/11/2022), harga emas hari ini di pasar spot dipatok USD 1.754,76 per ons, turun dari level tertinggi dalam satu minggu di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,55 persen menjadi USD 1.755,2.

Kurs dolar AS naik 0,3 persen, membuat harga  emas lebih mahal untuk pembeli di luar negeri.

Konsumen emas terbesar dunia, China, pada hari Jumat melaporkan rekor harian baru untuk infeksi COVID-19, karena kota-kota di seluruh negeri terus memberlakukan langkah-langkah mobilitas dan pembatasan lainnya untuk mengendalikan wabah.

“Situasi COVID di China tampaknya tidak menjadi lebih baik, jadi itu akan menjadi masalah utama bagi pasar, tidak hanya emas, tetapi untuk semua pasar di sini selama beberapa minggu ke depan,” kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Kenaikan suku bunga tinggi tahun ini dari Fed AS telah mempertahankan status tradisional emas yang tidak memberikan imbal hasil sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian lainnya, dengan para pedagang mengharapkan kenaikan suku bunga 50 bps yang lebih kecil pada pertemuan Desember.

 “Dengan terus kurangnya minat beli dari investor ETF dan meningkatnya persaingan dari obligasi karena imbal hasil turun, perpanjangan harga emas lebih lanjut di atas area penting USD 1.800 kemungkinan akan membutuhkan penurunan lebih lanjut dalam imbal hasil dan dolar,” kata Analis Saxo Bank Ole Hansen.

Sedangkan harga perak turun 0,9 persen menjadi USD 21,31, tetapi naik sekitar 1,9 persen sepanjang pekan ini. Untuk harga platinum turun 1,3 persen menjadi USD 975,00 per ons. Sementara Palladium merosot 3,9 persen menjadi USD 1.806,83, dan catatkan kerugian mingguan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia Hari Ini Kehilangan Kemilau, Ini Biang Keladinya

Harga emas kehilangan kemilaunya meski masih menuju kenaikan pada minggu ini. Hal mempengaruhi harga emas hari ini di pasar global karena optimisme atas prospek kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve AS mengimbangi indikator ekonomi yang memburuk.

Harga emas spot diperdagangkan pada level yang lebih tinggi daripada futures - sebuah fenomena yang dikenal sebagai backwardation - yang menunjukkan bahwa permintaan jangka pendek untuk logam kuning mungkin meningkat.

Melansir laman Investing, Jumat (25/11/2022), harga emas di pasar spot gold turun 0,1 persen menjadi USD 1.753.20 per ounce. Sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan Desember turun 0,1 persen menjadi USD 1.752.75 per ounce . Kedua instrumen harga emas tersebut bertambah sekitar 0,3 persen minggu ini.

Tetapi kontrak berjangka setelah Desember diperdagangkan lebih tinggi dari harga spot. Kontrak berjangka yang berakhir pada Januari diperdagangkan sekitar USD 1.761.6 per ounce, sedangkan kontrak Februari diperdagangkan sekitar USD 1.768.8 per ounce.

Momen liburan di AS memberi pasar logam sedikit isyarat untuk diperdagangkan, dengan volume tetap. Tetapi isyarat positif dari risalah pertemuan Fed November, yang dirilis awal pekan ini, memberikan penarik untuk harga.

Risalah menunjukkan bahwa beberapa anggota bank sentral merasa tepat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga, untuk mengukur dampak ekonomi dari kenaikan tajam suku bunga tahun ini. Hal ini menunjukkan tekanan yang relatif lebih rendah pada pasar logam dalam waktu dekat.

Tetapi suku bunga AS masih pada tingkat yang terakhir terlihat selama krisis keuangan 2008, dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tingkat yang jauh lebih tinggi.

3 dari 3 halaman

Dolar Melemah

Namun, emas dapat diuntungkan dari permintaan safe haven yang diperbarui dalam beberapa bulan mendatang, terutama karena dolar semakin melemah, dan karena kondisi ekonomi global yang memburuk.

Laporan PMI dari Jepang dan AS yang dirilis minggu ini melukiskan gambaran suram tentang ekonomi terbesar di dunia, seperti halnya infeksi COVID-19 harian yang mencatat rekor tertinggi di China.

Dolar akan melemah 1 persen minggu ini, karena sinyal dovish dari The Fed memicu spekulasi bahwa inflasi AS dan laju kenaikan suku bunga The Fed telah mencapai puncaknya tahun ini. Greenback yang jatuh membantu mendukung pasar logam yang lebih luas.

Adapun harga perak berjangka naik 0,3 persen dan ditetapkan untuk naik 2% minggu ini. Sementara harga platinum berjangka turun 0,2 persen tetapi ditetapkan naik 1 persen pada minggu ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.