Sukses

Top 3: Piala Dunia Qatar 2022 Termahal dalam Sejarah

Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Jumat (25/11/2022)

Liputan6.com, Jakarta  Piala Dunia Qatar 2022 masih hangat menjadi perbincangan. Wilayah yang termasuk ke dalam negara terkaya di dunia itu telah menghabiskan hampir jutaan bahkan miliaran dolar untuk menjadi tuan rumah perayaan sepak bola terbesar dunia.

Menteri Keuangan Qatar mengatakan, pada 2017 negara itu menghabiskan sampai USD 500 juta per minggu untuk membiayai proyek infrastruktur.

Investasi Qatar untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2022 ini menjadi berita yang paling banyak dibaca. Selain itu, masih ada berita lain yang tak kalah menarik.

Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Jumat (25/11/2022):

1. Piala Dunia Qatar 2022 Termahal dalam Sejarah Habiskan Hampir Rp 3,4 Kuadriliun, Ini Rinciannya

Piala Dunia Qatar 2022 masih hangat menjadi perbincangan. Wilayah yang termasuk ke dalam negara terkaya di dunia itu telah menghabiskan hampir jutaan bahkan miliaran dolar untuk menjadi tuan rumah perayaan sepak bola terbesar dunia.

Menteri Keuangan Qatar mengatakan, pada 2017 negara itu menghabiskan sampai USD 500 juta per minggu untuk membiayai proyek infrastruktur.

Itu termasuk untuk jalan, hotel, stadion, dan peningkatan bandara demi mempersiapkan negara kecil Timur Tengah itu menjadi tuan rumah acara olahraga terbesar di dunia. Sebab itu, ini akan menjadi Piala Dunia termahal dalam sejarah.

Melansir Forbes, Senin (22/11/2022), Qatar diperkirakan telah menghabiskan sebanyak USD 220 miliar atau sekitar Rp 3,4 kuadriliun dalam belasan tahun sejak terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada akhir 2010. Dana itu lebih besar 15 kali lipat dari pengeluaran Rusia untuk acara Piala Dunia 2018.

Baca berita selengkapnya di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Dirut Bulog Budi Waseso Curhat: Impor Beras Bukan Keinginan Saya

 Perum Bulog berencana akan melakukan impor beras untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah sebanyak 1,2 juta ton hingga akhir tahun 2022.

Saat ini, Cadangan beras pemerintah (CBP) yang semakin menipis. Berdasarkan data perum Bulog per 22 November 2022, stok CBP hanya 426.573 ton.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, mengungkapkan sebetulnya rencana impor beras ini bukan keinginan Bulog. Namun merupakan penugasan dari Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras, dan amanat dari hasil Rapat Koordinasi Terbatas (rakortas) yang sudah dilakukan awal November lalu.

"Dalam keputusan rakortas. Alternatif (impor), ini alternatif untuk ketahanan pangan dan ketersedian, penting. Ini jadinya bukan maunya Bulog. Bulog ini berdasarkan keputusan rakortas," kata Buwas panggilan akrabnya saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Kamis (24/11/2022).

Baca berita selengkapnya di sini

3 dari 3 halaman

3. Menko Airlangga Cari Biang Kerok Lambatnya Pengembangan Blok Masela

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyinggung lambatnya pengembangan Blok Masela. Menurutnya, ini jadi salah satu contoh produksi minyak dan gas bumi Indonesia yang juga mengalami penurunan.

Ditambah lagi, untuk lapangan Abadi Blok Masela, belum ada yang menggarap proyek tersebut. Blok Masela sendiri dipegang oleh Inpex Corporation, kendati belum ada rekanan pasca hengkangnya Shell dari lokasi tersebut.

"Kita melihat beberapa project termasuk misalnya project Masela ini kelihatannya juga mengalmai keterlambatan," ujarnya dalam 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) 2022, di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Kamis (24/11/2022).

Menko Airlangga meminta perlu adanya pengkajian soal penyebab lambannya penggarapan Blok Masela itu. Jika masalahnya ada pada regulasi, dia mendorong supaya ada perbaikan-perbaikan. Begitu pun jika ditemukan masalah di sisi lain.

Baca berita selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini