Sukses

NASA: Manusia akan Hidup dan Bekerja di Bulan Sebelum 2030

"Kami akan mengirimkan orang ke permukaan, dan mereka akan tinggal di permukaan itu dan melakukan sains," tambahnya.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pejabat NASA mengatakan bahwa astronaut akan tinggal dan bekerja di bulan sebelum akhir dekade ini. Wacana ini kemungkinan akan tercapai sebelum akhir tahun 2030.

Kepala Program Pesawat Ruang Angkasa Orion NASA Howard Hu mengatakan kepada BBC Sunday jika manusia akan dapat hidup di bulan dengan habitat yang mendukung aktivitasnya. 

"Pastinya, dalam dekade ini, kita akan memiliki orang yang hidup untuk jangka waktu tertentu, tergantung berapa lama kita berada di permukaan. Mereka akan memiliki habitat, mereka akan memiliki penjelajah di darat," katanya seperti melansir Al Mayadeen, Kamis (24/11/2022).

"Kami akan mengirimkan orang ke permukaan, dan mereka akan tinggal di permukaan itu dan melakukan sains," tambahnya.

Sebagai informasi, NASA memilih Howard Hu sebagai manajer Program Orion pada Februari tahun ini. Program tersebut saat ini berbasis di Johnson Space Center di Houston.

Hal itu disampaikannya ketika roket Artemis setinggi 98 meter (322 kaki) sedang dalam perjalanan menuju bulan dalam misi tanpa awak pertamanya.

Pesawat ruang angkasa itu diluncurkan pada hari Rabu dari Cape Canaveral di Florida, dan membawa tiga manekin yang sangat cocok, yang akan mencatat tekanan dan tekanan dari misi Artemis 1. Saat ini terletak sekitar 83.000 mil (134.000 km) dari bulan.

"Ini adalah langkah pertama yang kami ambil untuk eksplorasi ruang angkasa dalam jangka panjang, tidak hanya untuk Amerika Serikat tetapi juga untuk dunia. Saya pikir ini adalah hari bersejarah bagi NASA, tetapi juga hari bersejarah bagi semua orang yang suka penerbangan luar angkasa manusia dan eksplorasi luar angkasa," kata Hu.

"Kami akan kembali ke bulan. Kami bekerja menuju program yang berkelanjutan, dan ini adalah kendaraan yang akan membawa orang-orang yang akan mendaratkan kami kembali ke bulan lagi," tambahnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perjalanan Luar Angkasa Roket Atermis

Selama perjalanan 25 hari, pesawat ruang angkasa terbang sejauh 1,3 juta mil.

Pertama-tama menuju ke bulan dalam jarak 60 mil dari permukaan, lalu menuju 40.000 mil lagi sebelum kembali ke Bumi. Roket dijadwalkan kembali pada 11 Desember dan akan mendarat di Samudra Pasifik di lepas pantai San Diego.

Jika misi ini berhasil, maka akan membuka jalan untuk misi selanjutnya, yaitu penerbangan Artemis 2 dan 3, yang keduanya akan mengirim manusia mengelilingi bulan dan kembali lagi.

Misi Artemis 3 yang dijadwalkan diluncurkan pada 2026 dimaksudkan untuk mengembalikan astronot ke permukaan bulan. Ini akan menjadi misi pertama untuk membuat seorang wanita mendarat di bulan, dengan kunjungan berikutnya mendaratkan orang kulit berwarna pertama di permukaan bulan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.