Sukses

Di Depan Pengusaha Muda, Mendag Pamer Neraca Perdagangan Surplus 29 Bulan Beruntun

Menteri Perdagangan (Mendag RI) Zulkifli Hasan menghadiri Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIPMI) XVII di Solo, Jawa Tengah, Senin, (21/11/2022).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menghadiri Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIPMI) XVII di Solo, Jawa Tengah, Senin, (21/11/2022).

Selain Zulkifli Hasan, turut hadir Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dan Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid.

Dalam sambutanya, Mendag Zulkifli Hasan begitu ia disapa mengungkapkan bahwa tingkat inflasi di Indonesia relatif rendah diantara negara G20 yaitu sebesar 5,7 persen .

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,72 persen di Kuartal ketiga. Neraca perdagangan Indonesia juga mengalami surplus 29 bulan berturut-turut," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/11/2022).

Mendag mengatakan pemerintah selalu mendukung UMKM untuk berkembang. Salah satunya dengan mendukung proram digitalisasi UMKM dan pasar rakyat.

Kemendag bekerja sama dengan Bank Indonesia memfasilitasi program sehat, inovatif, dan Aman Pakai (S.I.A.P) QRIS yang tengah berjalan di 217 pasar rakyat dan menjangkau 9,4 juta UMKM.

Mendag pun berharap melalui Munas HIPMI XVII ini kolaborasi para wirausaha muda di Indonesia akan semakin erat.

Sehingga, kata Mendag, dapat mewujudkan ekonomi Indonesia tangguh dan responsif dalam menghadapi dinamika global.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ekspor Meroket, Mendag Tetap Waspadai Perlambatan Ekonomi di Negara Ini

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, pertumbuhan ekspor terus menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia yang tumbuh positif 5,72 persen pada triwulan III 2022.

Pada periode ini, pertumbuhan ekonomi didukung ekspor barang dan jasa yang naik 21,64 persen secara tahunan (year on year) dengan kontribusi mencapai 26,23 persen, meningkat dari kontribusi pada triwulan II dengan persentase sebesar 24,74 persen.

"Kinerja ekonomi Indonesia terus membaik selama 2022. Pada triwulan III 2022, ekonomi Indonesia tumbuh positif lebih tinggi dari capaian triwulan I sebesar 5,02 persen dan triwulan II yang tumbuh 5,45 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini tentunya juga didukung peningkatan kinerja ekspor nasional," ujar Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan sebesar 21,64 persen, tertinggi kedua setelah impor barang dan jasa yang tumbuh 22,98 persen.

Peningkatan kinerja ekspor tahun ini dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya fenomena peningkatan harga komoditas ekspor dunia (supercycle commodity).

Selain itu, perbaikan kinerja industri dalam negeri yang tercermin dari perbaikan angka Purchasing Manager Index (PMI) industri manufaktur Indonesia juga turut mendorong ekspor manufaktur Indonesia hingga triwulan III 2022 dengan kontribusi mencapai 46,21 persen terhadap total ekspor Indonesia.

“Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada 2022 antara lain batu bara, kelapa sawit, nikel, dan kopi. Sementara untuk angka PMI manufaktur Indonesia tercatat selalu berada di atas 50, bahkan pada September mencapai angka tertinggi sepanjang 2022, yakni sebesar 53,7," jelas Mendag Zulkifli Hasan.

3 dari 3 halaman

Nilai Ekspor

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, nilai ekspor Indonesia pada triwulan III merupakan nilai ekspor triwulanan tertinggi selama dua tahun terakhir.

Pada triwulan III 2022, total ekspor Indonesia mencapai USD 78,20 miliar, mengalami peningkatan 27,30 persen secara tahunan. Kinerja ini ditopang oleh ekspor nonmigas yang mencapai USD 73,84 miliar dengan pertumbuhan 26,28 persen.

"Produk utama ekspor nonmigas Indonesia pada triwulan III 2022 adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72), mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87). Khusus untuk batu bara (HS 27), pada triwulan III tercatat meningkat pesat dari USD 8,84 miliar pada triwulan III 2021 menjadi USD 15,72 miliar di triwulan III 2022," terang Mendag Zulkifli Hasan.

Dari sisi tujuan, lanjutnya, kinerja ekspor nonmigas Indonesia juga mencatatkan kinerja positif terhadap negara mitra dagang utama. Tiongkok masih menempati posisi pertama sebagai negara mitra dagang Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD 17,34 miliar pada triwulan III 2022.

Nilai ekspor ini berkontribusi sebesar 23,49 persen dari ekspor nonmigas Indonesia pada triwulan III 2022 dan mengalami peningkatan 29,70 persen.

"Selain Tiongkok, ekspor ke India juga tumbuh pesat pada triwulan III dengan membukukan nilai sebesar USD 6,48 miliar atau tumbuh 61,18 persen," imbuh Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menambahkan, meskipun kinerja ekspor Indonesia menunjukkan kinerja yang baik, Kementerian Perdagangan tetap mewaspadai perlambatan ekonomi yang sudah terjadi di beberapa mitra dagang Indonesia. Negara mitra dagang tersebut di antaranya Arab Saudi, Singapura, Hongkong, dan Uni Eropa. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.