Sukses

Jokowi Bertemu Bilateral dengan Uni Eropa, Turki, dan Australia, Ini yang Dibahas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar serangkaian pertemuan bilateral di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Senin, (14/11/2022).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam serangkaian pertemuan bilateral di Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali, Senin, (14/11/2022).

Mendag mendampingi Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan perwakilan dari EU atau Komisi Eropa yakni Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyinggung tentang sejumlah tantangan global yang tengah dihadapi bersama.

"Krisis pangan, krisis energi, dan juga inflasi terus kita hadapi. Negara-negara Eropa juga tidak terlepas dari tantangan itu," katanya, Senin (14/11/2022).

Selanjutnya, Mendag Zulhas juga mendampingi Presiden Jokowi melalukan pertemuan bilateral Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan di The Apurva Kempinski Bali.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam serangkaian pertemuan bilateral di Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali, Senin, (14/11/2022). Salah satunya dengan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan. (Dok Kemendag)

Didampingi Mendag Zulhas, Jokowi mendorong upaya perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Turki saat bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Selanjutnya Presiden Jokowi bersama Mendag melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri atau PM Australia Anthony Albanese.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri atau PM Australia Anthony Albanese, Senin (14/11/2022). Ini merupakan rangkaian dari Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali. (Dok Kemendag)

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyinggung hubungan ekonomi Indonesia-Australia. Jokowi menyebut nilai perdagangan barang kedua negara tahun 2021 mencapai 12,64 miliar Dollar AS, atau naik 76,84 persen dibanding tahun sebelumnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bertemu Pebisnis India

Dalam kesempatan itu, Mendag Zulhas juga turut mendampingi Presiden Jokowi bertemu dengan Direktur Jenderal Konfederasi Industri India (The Confederation of Indian Industry/CII). Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi membahas penguatan kerja sama perdagangan kedua negara.

Pertemuan Presiden Jokowi bersama Mendag Zulhas dengan Konfederasi Industri India juga merupakan bagian atau tindak lanjut kegiatan misi dagang yang laksanakan pada Agustus lalu.

"Kita akan melakukan kunjungan ke India untuk merumuskan peningkatan kerja sama antara kedua negara. Indonesia juga tengah membentuk tim guna membahas area kerja sama tersebut," ujar Mendag Zulhas. . Kementerian Perdagangan akan melakukan diskusi lebih intensif dengan pihak CII di Jakarta untuk mempersiapkan kunjungan ke India.

"Kami akan membawa pelaku usaha Indonesia ke India dan mengadakan pertemuan secara B2B dengan pelaku usaha India. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan perdagangan kedua negara," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Menuntut Realisasi Hasil Kesepakatan B20 Summit dan KTT G20

Sebelumnya, pemerintah RI bersama Kadin Indonesia telah berhasil menyelenggarakan B20 Summit Indonesia 2022 pada 13-14 November 2022, untuk kemudian dilanjutkan pada konferensi tingkat tinggi, atau KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah, mengapresiasi pergelaran yang turut mengangkat isu seputar transformasi energi dan ekonomi digital tersebut.

Namun, yang terpenting menurutnya adalah realisasi nyata dari kesepakatan yang telah dicapai pada B20 Summit Indonesia 2022 tersebut.

"Agenda B20 dan G20 sudah mencakup sangat banyak hal, termasuk penanggulangan pandemi, digitalisasi ekonomi, ekonomi hijau. Saya kira yang penting bukan banyaknya agenda, tetapi kesepakatan yang diambil dan tindak lanjutnya," tegas Piter kepada Liputan6.com, Senin (14/11/2022).

Piter tak memungkiri, tidak semua isu ekonomi yang tengah terjadi saat ini bisa dibahas dalam forum B20 dan G20. Sementara Indonesia sejak awal pun sudah mengajukan beberapa isu untuk dibahas, baik yang berasal dari sektor keuangan maupun non-keuangan.

"Pada masing-masing isu saya kira semuanya sudah dibahas secara lengkap walaupun mungkin tidak semuanya bisa disepakati dalam forum B20 dan G20," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.