Sukses

Presiden Korea Selatan di KTT G20: Minta Teknologi Digital Harus Berkeadilan

Di era perkembangan teknologi digital, Presiden Republik Korea Selatan, Yoon Seok Yeol meminta ekosistem ini harus terbuka untuk semua orang secara berkeadilan

Liputan6.com, Jakarta Di era perkembangan teknologi digital, Presiden Republik Korea Selatan, Yoon Seok Yeol meminta ekosistem ini harus terbuka untuk semua orang secara berkeadilan. Tidak boleh ada pihak yang tertinggal ketika ekosistem ini bertumbuh semakin pesat.

"Ekosistem digital harus dibuka bagi semua orang secara adil dan merata," Yoon Seok saat memberikan sambutan pada rangkaian acara B20 Summit Indonesia 2022, Senin (14/11/2022).

Pemerintah Korea Selatan kata Yoon Seok telah berupaya mengembangkan teknologi digital baik menggunakan kemampuan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak swasta. Di bidang pelayanan publik telah memberikan gambaran baru bagi lingkungan yang mengembangkan inovasi digital.

Dalam hal ini, Yoon Seok meminta forum B20, yang menjadi bagian dari rangkaian acara puncak KTT G20, untuk turut serta membahas rencana pengembangan teknologi menuju masa depan. Sejak 2020 ketika terjadi pandemi, banyak sekali bermunculan perusahaan digital.

Bahkan mereka menjadi salah satu ujung tombak penggerak ekonomi ketika dunia dihadapkan pada pandemi. "Tahun 2020 ini banyak perusahaan digital yang jadi ujung tombak," kata dia.

Lewat forum ini juga Yoon Seok mengatakan pemerintah dan pihak swasta harus berbagi beban dalam pengembangan teknologi digital. Sebab pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, begitu juga dengan pihak swasta.

"Makanya kita harus bisa berbagi tanggung jawab dalam menata masa depan yang kita harapkan untuk membuat siapa saja tidak tertinggal," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bertemu Joe Biden, Jokowi: Kerja Sama Ekonomi Indo-Pasifik Harus Diperkuat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Hal ini disampaikan Jokowi saat menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022).

Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk memberikan dukungan dan berpratisipasi penuh pada IPEF.

"Bagi Indonesia, kerja sama konkret selalu menjadi acuan. Saya akan tugaskan Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia untuk terus menindaklanjuti kerja sama IPEF ini," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (14/11/2022).

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan masalah keamanan terkait Indo-Pasifik penting dibahas. Namun, dia mengatakan bahwa kerja sama ekonomi Indo-Pasifik juga tidak kalah penting dan perlu terus diperkuat.

"Kemitraan Indonesia, ASEAN dengan Amerika Serikat untuk membangun kemakmuran di Indo-Pasifik perlu terus diperkuat," ujarnya.

Sebagai Ketua ASEAN, Jokowi menuturkan tahun depan Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum yang merupakan salah satu implementasi konsep ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP).

"Saya sangat berharap AS dapat berpartisipasi dalam forum tersebut sebagai wujud dukungan AS terhadap AOIP," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

 

3 dari 3 halaman

Ucapan Terimakasih Jokowi

Dalam kesempatan ini, Jokowi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Presiden Joe Biden pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Adapun KTT G20 akan berlangsung pada 15 dan 16 November 2022.

"Presiden Biden, selamat datang di Bali. Saya mengapresiasi kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 ini," ucap Presiden Jokowi. Presiden Jokowi mengatakan harapannya agar KTT G20 ini dapat mengasilkan kerja sama yang konkret. Indonesia berharap, semua negara G20 dapat memberikan fleksibilitas agar komitmen konkret hasil KTT dapat tercapai.

"Saya berharap KTT G20 ini akan dapat menghasilkan kerja sama konkret yang dapat membantu dunia dalam pemulihan ekonomi global," tutur Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.