Sukses

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus dalam 29 Bulan, Luhut: Tak Pernah Terjadi Sebelumnya

Indonesia mampu membukukan surplus selama 29 bulan berturut-turut, jika dilihat sejak Mei 2020.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, pamer di depan delegasi yang hadir dalam acara B20 Summit Indonesia 2022, terkait stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dibanding negara lain.

“Meskipun gejolak global saat ini dirasakan oleh seluruh dunia, namun Indikator ekonomi makro Indonesia termasuk yang terbaik di G20. Semua data ada di sini, Anda bisa melihatnya,” kata Luhut dalam B20 Summit Indonesia 2022, Minggu (13/11/2022).

Hal itu tercermin dari neraca perdagangan Indonesia pada September 2022 masih mencatatkan surplus. Neraca perdagangan Indonesia pada bulan lalu tercatat surplus sebesar USD 4,99 miliar atau setara Rp 77,26 triliun. RI mampu membukukan surplus selama 29 bulan berturut-turut, jika dilihat sejak Mei 2020.

“(Neraca Perdagangan) Surplus 29 bulan, ini tidak pernah terjadi dalam sejarah kita, bahkan selama covid-19 masih surplus,” ujar Luhut.

Surplus perdagangan barang ini tercermin dari total nilai ekspor pada September 2022 sebesar USD 24,80 miliar atau setara Rp 384,19 triliun. Sementara itu kinerja impor tercatat USD 19,81 miliar atau setara Rp 306,77 triliun.

Disisi lain, kata Luhut, inflasi Indonesia lebih rendah dibanding negara lain. Tercatat, inflasi Indonesia di September tahun ini sebesar 1,17 persen. Sementara inflasi tahun kalender 2022 mencapai 4,84 persen sedangkan inflasi secara tahunan sebesar 5,95 persen.

“Inflasi rendah, kinerja saham positif dan nilai tukar stabil, yang satu ini sangat penting. Sebelumnya beberapa negara lain memprediksi inflasi Indonesia akan tinggi, namun nyatanya inflasi kami rendah diantara negara anggota G20,” ujar Luhut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Potensi Luar Biasa Indonesia

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi yang luar biasanya.  

Diantaranya, Indonesia menjadi negara penghasil nikel terbesar di dunia, kemudian Indonesia memiliki cadangan timah terbesar kedua, dan urutan ketujuh sebagai negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia.

“Negara Indonesia memiliki potensi besar. Jika Anda melihat Indonesia memiliki Cadangan nikel terbesar di dunia. Dan kedua, cadangan timah terbesar dan juga urutan ketujuh memiliki cadangan tembaga terbesar,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia juga berpotensi memiliki listrik sebesar 437 Giga Watt Renewable energy. Indonesia juga memiliki 17.500 pulau dengan berbagai kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda.

“Yang paling penting adalah energi terbarukan 437 gigawatt. Kita memiliki populasi terbesar keempat di Bumi dan mencapai 17.500 Kepulauan,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Kontribusi KTT G20 ke PDB Indonesia Capai Rp 7,5 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20 yang berlangsung di Bali akan berkontribusi besar kepada ekonomi Indonesia. Dalam hitungannya, KTT G20 akan memberikan dampak ke pendapatan domestik bruto (PDB) hingga USD 533 juta atau setara Rp 7,5 triliun.

"KTT G20 akan memberikan manfaat bagi Indonesia. Diperkirakan kontribusi G20 mencapai USD 533 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun terhadap PDB Indonesia 2022," ujar Menko Luhut dalam konferensi pers virtual, Sabtu (12/11/2022).

Gelaran KTT G20 di Bali juga akan membuat Indonesia dilihat oleh dunia internasional. Para investor dan negara lain akan semakin percaya kepada Indonesia. Dengan kepercayaan ini diharapkan bisa meningkatkan investasi ke Indonesia terutama yang sesuai dengan visi dan misi seperti energi bersih dan lainnya.

"Bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam percaturan global dan merupakan tempat investasi yang sangat-sangat strategis. Ini terlihat dari banyaknya permintaan bilateral dengan Presiden Jokowi," jelas Menko Luhut. 

Presidensi G20 juga memberikan dampak positif kepada serapan tenaga kerja. Dengan adanya gelaran G20 yang sudah berlangsung sejak awal tahun ini mendongkrak konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun. Hal ini juga akan membangkitkan serapan tenaga kerja hingga lebih dari 33 ribu orang di berbagai sektor.

Presidensi G20 menjadi momentum sejarah Indonesia yang baru akan terulang 20 tahun lagi. Oleh karena itu, Luhut meminta semua pihak agar menyukseskan KTT G20 Bali 2022.

4 dari 4 halaman

30 Bus Listrik Karya Anak Bangsa Siap Antar Jemput Delegasi KTT G20 Bali

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah kendaraan listrik untuk mengakomodasi mobilitas delegasi KTT G20 di Bali. Salah satunya adalah menyediakan 30 Bus Listrik Merah Putih (BLMP) ukuran medium. Bus ini akan mengantar delegasi KTT G20 sejak kedatangan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar hingga ke lokasi pertemuan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian perhubungan (Kemenhub) Pitra Setiawan mengatakan, 30 bus listrik ini sudah berada di Bali sebelum acara puncak KTT G20.

“Dari ke-30 bus tersebut, 9 unit sudah berada di Bali, 10 unit sedang dalam perjalanan, satu unit lagi akan selesai akhir pekan ini. Bus-bus ini tidak bisa diberangkatkan secara bersamaan karena produksi juga dilakukan bertahap,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022).

Seluruh bus ini merupakan buatan dalam negeri dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 76,98 persen. Bus Listrik Merah Putih ini merupakan kolaborasi pengembangan kendaraan listrik BUMN dan konsorsium perguruan tinggi di Indonesia seperti Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Senirupa Indonesia Denpasar, dan Institut Teknologi Surabaya.

“Bus sudah menjalani uji kelaikan jalan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi, Jawa Barat. Semua kendaraan jenis apa pun diuji kelaikan jalannya di sana," terang Pitra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.