Sukses

Ajak John Terry dan Alessandro Nesta Keliling Sarinah, Erick Thohir Pamer Produk UMKM

Menteri BUMN Erick Thohir mengajak duo pesepakbola legendaris yang berposisi sebagai defender, John Terry dan Alessandro Nesta berkeliling Gedung Sarinah, Jakarta pada Jumat (11/10/2022).

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengajak duo pesepakbola legendaris yang berposisi sebagai defender, John Terry dan Alessandro Nesta berkeliling Gedung Sarinah, Jakarta pada Jumat (11/10/2022).

Erick Thohir menyebarkan unggahannya saat menjadi tour guide bagi bek legendaris Chelsea dan AC Milan tersebut melalui akun Instagramnya, @erickthohir.

"Keliling Sarinah bareng @johnterry.26 & @nesta. Welcome to Sarinah! The window to see the beauty of Indonesia," tulis Erick Thohir, Jumat (11/10/2022).

Melalui unggahan story yang diunggahnya, Terry dan Nesta lantas diajak Erick untuk sarapan di Bukanagara. Setelahnya, ia pun mengajak keduanya berkeliling Sarinah guna melihat produk unggulan UMKM Indonesia.

Kesempatan berkeliling Sarinah bersama John Terry dan  Alessandro Nesta pun jadi momen tak diduga bagi Erick Thohir. Terlebih, John Terry sempat memborong salah satu produk UMKM di sana.

"Sambil ngobrol santai di @sarinahindonesia, kita juga sempat berkeliling melihat produk-produk UMKM. Alhamdulillah, tas rotan laku diboyong Terry untuk sang istri," ujar Erick.

"Tunggu versi videonya, ada kejutan dari @johnterry.26 & @nesta!" kata Erick Thohir seraya menutup tulisannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Erick Thohir Tak Mau Dikenang Sebagai Menteri, tapi Pengusaha

Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan dirinya dikenang sebagai seorang pengusaha di masa depan. Baginya, label itu dikatakan lebih bermanfaat untuk negara.

Hal ini diungkapkannya usai menghadiri peluncuran buku biografi dirinya dengan judul '(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir'. Dia mengaku lebih senang disebut sebagai seorang pengusaha atau entrepreneur.

"Saya selalu bangga sebagai seorang entrepreneur," kata dia, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Erick yang memiliki latar belakang pengusaha sejak muda ini mengisahkan kalau pengusaha memiliki penting dalam membangun bangsa. Apalagi label suatu negara disebut sebagai negara maju ada pada jumlah pengusahanya.

"Karena dalam memabngun sebuah bangsa kita bisa lihat negara-negara maju itu ketika jumlah pengusahanya itu banyak, kurang lebih kaya Singapura itu 9 persen dari total penduduk, kita itu masih 3 persen," ujarnya.

Berdasar pada itu, Erick menginginkan jika Indonesia menuju ke kelas negara maju, maka perlu lebih banyak pengusaha. Alasannya, pembukaan lapangan kerja tak bergantung pada kebijakan dari pemerintah pusat semata.

"Karena itu pihak swasta, pihak dsripada perushaaan-perusahaan kecil-kecil itu jadi sumber penyerapan tenaga kerja, jadi kita harus mendorong sebanyak-banyaknya," bebernya.

3 dari 3 halaman

Perjalanan Hidup Erick Thohir

Informasi, Buku ini ditulis oleh seorang jurnalis yang meraih anugerah Adinegoro, Abdullah Sammy. Dalam buku itu, dikemas dalam puluhan bab yang lugas dengan memuat setiap bab langkah yang dilakukan Erick.

Erick mengatakan Sammy sangat dekat dan begitu memahami perjalanan hidup dan karir dirinya. Dalam perjalanan hidup dan karier tersebut, ucap Erick, tentu sangat dinamis yang mana terdapat fase naik dan turun.

"Ada kalanya berjalan sukses atau sebaliknya. Sesuai tajuknya, buku ini mengulas dinamika tersebut. Ada saat sukses maupun yang bukan sukses. Tapi Alhamdulillah, dinamika itu banyak memberi pelajaran dan pendewasaan diri," ujar Erick saat peluncuran biografi berjudul "(Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir" kata Erick.

Dia menilai ragam fase pendewasaan diri yang ia lalui tersaji secara kronologis dalam buku ini. Salah satu dari fase pendewasaan itu, saat dirinya memasuki fase transisi di era remaja. Erick mengaku sempat mengalami fase sulit, seperti menghadapi lingkungan pergaulan yang tidak ramah.

Dari sisi usaha, Erick pun menceritakan dengan gamblang lika-liku dan pasang surut dirinya dalam membangun usaha. Bahkan, dia sempat mengalami usaha yang harus tutup. Ia pun menceritakan tentang kehilangan kawan sekaligus mentor hidup, yakni sang ayah, Haji Muchamad Teddy Thohir.

"Semua fase sulit yang pernah saya lalui mungkin tak banyak orang yang tahu. Buku ini menyajikan kisah tersebut untuk memberi gambaran bahwa banyak fase sulit yang saya lalui hingga memasuki titik seperti saat ini," ucap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.