Sukses

Tantang Ekonom Asbun soal Pertumbuhan Ekonomi, Luhut: Datang ke Saya

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menantang para ekonom yang dinilainya hanya asal berbicara terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,7 persen hingga kuartal III 2022 patut diapresiasi. Level pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan berada di atas Singapura sebesar 4,40 persen di periode yang sama.

"Banyak tuh ekonom-ekonom, pengamat asbun (asal bunyi) saja, makanya saya tantang eh kau datang ke mari biar pun saya tentara, bukan ekonom, saya mengerti juga barang ini," ucap Luhut saat memberikan sambutan dalam Indonesian Fintech Summit di Bali, Kamis (10/11).

Tidak hanya soal pertumbuhan ekonomi yang dibanggakan oleh Luhut. upaya pemerintah terhadap performa positif ekonomi Indonesia juga terjadi pada inflasi.

Di saat sejumlah negara mengalami inflasi tinggi, Luhut menyampaikan bahwa penanganan pemerintah menurunkan inflasi, cukup menggunakan cara sederhana yaitu mensubsidi biaya transportasi terhadap sejumlah komoditi.

"Sebenarnya ada hal-hal kampungan kita kerjakan tapi it works," ucapnya.

Ia kemudian menyinggung sejumlah kritk yang kerap kali disasar ke pemerintah terkait utang Indonesia kepada Bank Dunia. Luhut tidak menampik Indonesia memiliki utang, namun jika dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB), porsi utang Indonesia tidak lebih besar dibandingkan utang negara-negara lain.

"Jadi orang bilang utang-utang, kita paling rendah utangnya through GDP 9Gross Domestic Product) ukurnya," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Luhut Proyeksikan PDB Indonesia Loncat dari USD 1,3 Triliun ke USD 3,5 Triliun, Terlalu Pede?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, optimistis Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tembus USD 3,5 triliun di 2030. Proyeksi ini bisa terjadi asalnya Indonesia konsistensi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bisa terjaga.

“Kita sekarang GDP USD 1,3 triliun dan saya percaya 2030 GDP kita bisa USD 3,5 triliun atau lebih dari itu, kalau konsistensi pembangunan kit aini bisa tetap di 5,3-5,7 pertumbuhan kita,” kata Luhut dalam 4th Indonesia Fintech Summit 2022, Kamis (10/11/2022).

Bahkan pemerintah optimis Indonesia bisa menjadi negara yang pendapatan per kapita tinggi di tahun 2045. Luhut yakin, karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi yang luar biasanya.

Diantaranya, Indonesia menjadi negara penghasil nikel terbesar di dunia, kemudian Indonesia memiliki cadangan timah terbesar kedua, dan urutan ketujuh sebagai negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia.

“Indonesia is the one the best of country today, kalau anda lihat, kita itu world largest nikel reserves, kita bisa bermain apa saja. Kita juga bisa second largest biggest tin reserves, kita juga seven biggest copper reserves,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

3 dari 3 halaman

Potensi Indonesia

Kata Luhut, tembaga yang dimiliki Indonesia diprediksi pada tahun 20230 harganya bisa naik 8 kali lipat. Selain itu, Indonesia juga berpotensi memiliki listrik sebesar 437 Giga Watt Renewable energy.

“Ingat copper (tembaga) pada tahun 20230 naiknya bisa 8 kali tapi sekarang lagi dibutuhkan untuk clean energy. Kita punya 437 Gigawatt Renewable energy. Salah satu negara yang punya renewable energi yang potensial yang besar 437 GW itu adalah Indonesia,” katanya.

Luhut menambahkan, Indonesia juga memiliki 17.500 pulau dengan berbagai kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda. Bahkan, Indonesia memiliki penduduk sebanyak 280 juta jiwa, yang mana bisa diberdayakan.

“Kita 17.500 pulau, populasi kita sekarang 280 juta juga lokasi kita sangat hebat,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Pemerintah memiliki mimpi pada tahun 2045 Indonesia bisa menjadi negara yang pendapatan per perkapita tinggi.

“Apa mimpi kita? Kalau kita lihat Indonesia vision 2045 becoming a high income country, saya kira ini mimpi kita,” pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.