Sukses

Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Makin Bengkak, Terbaru Naik Rp 21,4 Triliun

Megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal rampung sebentar lagi. Namun, masalah pembengkakan biaya masih terus jadi perhatian, terbaru pembengkakan naik lagi sebesar Rp 21,4 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal rampung sebentar lagi. Tapi, masalah pembengkakan biaya masih terus jadi perhatian, terbaru pembengkakan naik lagi sebesar Rp 21,4 triliun.

Besaran ini keluar dari hitung-hitungan Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo atas 2 asersi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Jumlah pembengkakan biaya atau cost over run Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah didapatkan sebesar USD 1,449 miliar atau setara dengan Rp 21,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.800). Besaran ini diluar dari biaya pokok pembangunan KCJB sebesar USD 6,07 miliar.

Angka ini keluar setelah BPKP melakukan 2 kali audit. Pada reviu pertama, BPKP menemukan kelebihan biaya sekitar USD 1,176 miliar, dan reviu kedua menunjukkan angka USD 273 juta.

"Sehingga dengan adanya asersi satu dan asersi dua ini total nilai cost overrun ini adalah USD 1,449 miliar," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan KAI, ditulis Kamis (10/11/2022).

Asal tahu saja, audit BPKP atas cost over run pertama dilakukan pada 9 Maret 2022 lalu, dengan menunjukkan angka sekitar USD 1,17 miliar. Sementara, audit kedua dilakukan pada 15 September 2022 yang mencatat angka USD 273 juta.

Didiek mengatakan kalau penambalan kelebihan biaya ini akan dilakukan satu skema yang sudah disepakati. 25 persen dari total utang akan dibayar patungan antara konsorsium BUMN Indonesia (PT PSBI) dan konsorsium China. Sementara, 75 persen sisanya akan ditanggung lewat utang ke China Development Bank.

"Sudah mencapai kesepakatan awal dengan pihak China struktur pembiayaan cost overrun ini dilakukan dengan skema dengan 25 persen ekuitas, 75 persen loan (pinjaman). Ini sudah ada kesepakatan," kata Didiek.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Minta PMN

Menurut perhitungannya, 25 persen dari biaya pembengkakan proyek KCJB tercatat sebesar Rp5.363 triliun. Dia menyebut, kalau porsi beban Indonesia terhadap patungan itu adalah 60 persen, atau sekitar Rp 3,218 triliun.

Sementara, 40 persen sisanya atau Rp2,145 triliun akan ditanggung oleh konsorsium China. Sedangkan, 75 persen atau senilai Rp 16,09 triliun akan dipenuhi melalui pinjaman.

"Untuk porsi ekuitas Indonesia yang nilainya totalnya adalah sebesar Rp3,2 triliun maka ini diusulkan bersumber dari PMN (Penyertaan Modal Negara) kepada PT KAI sebagai leading consortium," tuturnya.

 

3 dari 4 halaman

Butuh Rp 3,2 Triliun

Diberitakan sebelumnya, Pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) masih jadi perhatian. Terbaru, dibutuhkan dana sekitar Rp 3,2 triliun untuk menambal biaya tersebut.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung masih dalam proses audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Menurut rencana, biaya ini akan ditambal lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pinjaman.

"Jadi cost overrun kan kita sedang audit BPKP, kita minggu depan ada rapat komite, ya kita biayailah ada dari PMN yang melalui perpres sama dari pinjaman juga, kita sedang skema-kan," ujarnya saat ditemui di Sarinah, Rabu (28/9/2022).

Sementara itu, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaku telah melakukan audit terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Bahkan, audit itu telah dilakukan sebanyak 2 kali di tahun 2022.

Juru Bicara BPKP Eri Satriana mengatakan pihaknya sudah dua kali diminta untuk melakukan audit proyek KCJB. Permintaan itu dilayangkan oleh Kementerian BUMN.

"Kementerian BUMN telah dua kali meminta BPKP untuk melakukan pengawasan dalam bentuk reviu atas cost overrun," kata dia dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (10/10/2022).

Mengacu pada permintaan itu, Eri menyebut kalau audit pembengkakan biaya itu dilakukan pada awal tahun 2022. Serta, kali kedua audit dilakukan pada triwulan III 2022.

 

4 dari 4 halaman

Jokowi Batal Jajal Langsung KCJB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden China Xi Jinping disebut akan menyaksikan uji coba dinamis Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara virtual. Pemantauan itu dilakukan dari Bali, lokasi Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.

Hal ini diungkap Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo. Dia mengonfirmasi kalau uji dinamis KCJB itu dilakukan pada pertengahan November mendatang.

"Dilakukan percobaan uji dinamis Tegalluar sampai Cikopo yang kira-kira 20 km, yang dilakukan secara online. Nanti akan disaksikan Presiden Jokowi dan Xi Jinping dari Bali," kata Didiek dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI bersama KAI, Rabu (9/11/2022).

Melihat progressnya, dia menyebut per 2 November 2022, PLN sudah menyalakan listrik sebesar 150 KV di kawasan Tegalluar, Bandung. Selanjutnya akan dilakukan uji dinamis dari Tegalluar ke Cikopo pada 16 November 2022 dalam rangka G20 Showcase.

Dalam uji dinamis ini, train set kereta cepat disebut sudah bisa berjalan. Dia pun menjelaskan kalau uji dinamis ini tidak dilakukan menyeluruh, tapi hanya sebagian lintasan melingkupi lintasan dari Tegalluar hingga Kopo.

"Showcase ya tes dinamis untuk tempat itu saja. Belum menyeluruh. Nanti EMU (electric multiple unit) akan dijalankan dari Tegaluar sampai ke Kopo. Jadi train set-nya sudah bisa berjalan," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.