Sukses

ASDP Disuntik PMN Rp 204 Miliar, tapi Berupa 5 Kapal

Pemerintah bakal memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) nontunai berupa 5 kapal kepada PT ASDP Indonesia Ferry. Pemberian barang milik negara ini ditaksir senilai Rp 204 miliar.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah bakal memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) nontunai berupa 5 kapal kepada PT ASDP Indonesia Ferry. Pemberian barang milik negara ini ditaksir senilai Rp 204 miliar.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rional Silaban mengatakan kalau BMN yang diberikan ke ASDP itu merupakan aset dari Kementerian Perhubungan. Melalui PMN Non Tunai ini juga, memberikan kepastian aset dari penggunaan 5 kapal tersebut.

“Adapun PMN nya Kementerian Perhubungan berupa kapal penumpang yang bernama KMP Drajat Panciran, KMP Kokonao, KMP Lakaan, KMP Memberamo Foja, dan KMP Lompoa yang berasal dari Kemenhub yang akan di-PMN-kan sebagai BMN kepada ASDP,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI dengab Kemenkeu dan ASDP Indonesia Ferry, Selasa (8/11/2022).

Melalui langkah ini, Rionald memandang bisa meningkatkan permodalan di ASDP. Kemudian bisa meningkatkan kapasitas perusahaan.

“ASDP di bidang angkutan penyeberangan dan pengelolaan pelabuhan. Mengoperasikan 34 pelabuhan dan 166 kapal komersial dan perintis 100 persen dimiliki negara,” ujarnya.

Di sisi lain, juga bisa membawa manfaat bagi perusahaan dalam operasional yang dijalankan. Sekaligus jadi kejrlasan aset perusahaan terhadap kapal-kapal yang sebelumnya dimiliki Kemenhub tersebut.

“Manfaat untuk pemerintah akan mengurang beban APBN terhadap biaya pemeliharaan kapal. Adapun kapal-kapalnya, Terbesar KMP Drajat Rp 109 miliar. Lalu KMP Foja memberikan layanan di Papua,” tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Operasional Perintis

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ita Puspadewi menyebut kalau alokasi kapal ini akan digunakan untuk operasional perintis. Dia menyebut kalau pihaknya memang banyak konsentrasi ke jalur perintis.

Menurut datanya, sekitar 72 persen operasional merupakan perintis, sementara sisanya adalah komersial. "Karena ini kami highlight adalah PMn kapal yang beroperasi perintis yang tak dijangkau swasta, tapi BUMN," kata dia.

Dengan adanya tambahan 5 kapal ini, Ira optimistis mampu meningkatkan perekonomian daerah. Ini jadi dampak yang bakal dirasakan masyarakat.

"Ada hal PMN memberikan kinerja langsung secara finansial tapi ada juga social value yang diciptakan dengan adanya PMN ini. Nilai sosial nanti menjadi proxy bagi kenaikan secara ekonomi di daerah-daerah itu," bebernya.

 

3 dari 4 halaman

Diusulkan Sri Mulyani

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan ada tambahan PMN 2022 berupa PMN Non Tunai bagi ASDP Indonesia Ferry. Angka aset yang akan diberikan senilai 204.656.594.000.

ASDP akan mendapatkan aset negara berupa 5 kapal penumpang yang dihibahkan oleh Kementerian Perhubungan untuk menunjang kegiatan operasional. Yakni, KMP Drajat Paciran, KMP Mamberamo Foja, KMP Kokonao, KMP Lakaan, dan KMP Lompa.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) nontunai kepada 8 BUMN. Itu berupa pemanfaatan sejumlah barang milik negara (BMN) yang akan digunakan perusahaan pelat merah.

Hal ini disampaikan kepada Komisi XI DPR RI, Kamis (22/9/2022). PMN non tunai ini, kata Sri Mulyani, sebagai bagian alokasi PMN tahun 2022.

"Untuk PMN yang sifatnya inkind atau non cash ini diatur berdasarkan UU Nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara pasal 46, kemudian PP 27/2014 tentang pengelolaan barang milik negara/daerah pasal 55 dan sudah diubah dalam PP 28 tahun 2020 serta peraturan Menkeu nomor 111 tahun 2016 pasal 7," terangnya dalam Rapat Kerja Komisi XI dengan Menteri Keuangan, Kamis (22/9/2022).

Aturan tersebut menyebutkan bahwa kalau dilakukan pemindahtanganan melalui Penyertaan modal Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan maupun selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp 100 miliar dilakukan setelah mendapat persetujuan DPR.

 

4 dari 4 halaman

Laba ASDP Melonjak 123 Persen

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mengakselerasi digitalisasi layanan tiket ferry berbasis online, baik dengan metode pembayaran menggunakan cashless, barcode, dan juga e-ticketing berbasis website. Cara ini pun telah terbukti mampu meningkatkan laba ASDP Indonesia Ferry hingga 123 persen pada semester I 2022.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin mengatakan, pada semester I-2022, ASDP berhasil mengantongi laba bersih konsolidasi sebesar Rp 340 miliar atau naik 123 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 152,52 miliar.

"Untuk semester II-2022, kami proyeksikan dapat mencetak laba sebesar Rp 202,34 miliar atau 100 persen terserap dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Adapun perusahaan membidik total laba tahun ini sebesar Rp 541,06 miliar atau tumbuh 65,82 persem dari laba pada 2021 sebesar Rp 326,30 miliar," kata Shelvy, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.