Sukses

Susul Bali, KEK Kesehatan Bakal Dibangun di Batam

Akan dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata di Sekupang, Batam, menyusul KEK Kesehatan yang saat ini tengah dibangun di Sanur, Bali

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, menyatakan akan dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata di Sekupang, Batam, menyusul KEK Kesehatan yang saat ini tengah dibangun di Sanur, Bali

"Sekarang ini masih dalam tahap pengajuan di pusat dengan Kemenko perekonomian Sebagai dewan KEK nasional," kata Direktur Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait, saat ditemui di Jakarta, Senin (7/11/2022).

Dia menyatakan, dalam menunggu proses pengajuan itu, pihaknya sudah mendapatkan calon investor dari Singapura dan investor lokal Indonesia.

"Tapi investornya sudah kita dapat dari Singapura dan dari lokal Indonesia, karena kan kalau mengajukan untuk ini harus ada kolaborasi antara asing dan juga lokal Indonesia. Oleh karena itu kita berharap ini akan segera terealisasi," ujarnya.

Sejauh ini, Sekupang, Batam, dipilih menjadi lokasi untuk rencana pembangunan KEK Kesehatan, dengan luas lahan 44 hektar. Nantinya, disana akan dibangun berbagai fasilitas kesehatan bertaraf internasional sebagaimana KEK Kesehatan di Sanur, Bali.

"Pokoknya lokasi lahan sudah ada, di daerah Sekupang disitu ada 44 hektar. Jadi, memang luas banget itu untuk pengembangan KEK kesehatan dan nanti bisa didirikan di situ center untuk kanker juga untuk operasi plastik dan juga untuk fertiliti center kesuburan. Kita memang mengalokasikan daerah tersebut untuk cek kesehatan dan pemerintah pusat sepertinya sudah melihat keseriusan kami," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Target Investasi

Adapun target investasi yang dibidik oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, untuk mewujudkan KEK Kesehatan di Batam, yakni USD 200 Juta atau sekitar Rp 3,1 triliun ( USD 1 = Rp 15,688).

"Targetnya USD 200 juta memang gede karena kesehatan memang besar. Kami mengambil potensi itu karena kan rata-rata percaya sama dokter yang dari luar, dengan adanya KEK kesehatan ini tentunya kita tidak lagi menunggu keputusan dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia)," ujarnya.

BP Batam pun menargetkan tahun depan bisa merealisasikan pembangunan KEK Kesehatan di Batam. Saat ini, pogres nya baru mencapai 60-70 persen terkait pengajuan kepada Dewan KEK Nasional.

"Mudah-mudahan tahun depan kita sudah dapat realisasinya tergantung dewan KEK nasional aja dan kita sudah mulai progres sudah mulai 60 sampai 70 persen. Pembangunan belum, masih progres yang disahkan dulu. Kalau yang di Bali sudah disahkan karena itu sudah ada investasinya," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Menko Airlangga Tawarkan Investasi di KEK Kesehatan Sanur ke Marubeni

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato bertemu dengan Ketua Keidanren dan Presiden/CEO Marubeni Corporation, Masumi Kakinoki.

Dalam pertemuan, dia menjelaskan perihal Neraca Perdagangan Indonesia – Jepang telah mencapai USD 32,5 miliar dengan posisi surplus bagi Indonesia sebesar USD 3,2 miliar.

Airlangga turut menjelaskan kondisi terkini penanganan Covid-19 di Indonesia yang relatif terkendali dan progres pemulihan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 masih sanggup di atas 5 persen.

Menko Airlangga juga menjelaskan terkait 3 pilar Presidensi G20 Indonesia, yang salah satunya adalah terkait dengan transisi energi.

Dalam kebijakan transisi energi, Indonesia berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 serta Nationally Determined Contributions (NDCs) pengurangan emisi karbon 29% pada tahun 2030.

Pemerintah telah membuat Road Map untuk mencapai net target tersebut hingga 2060. “Sebagai langkah awal transformasi energi maka ditargetkan 23 persen bauran energi di tahun 2025 adalah energi baru dan terbarukan (EBT). Hingga akhir tahun 2021 lalu, bauran energi dari EBT telah mencapai sekitar 11,7 persen,” ujar Menko Airlangga. 

Strategi utama yang disusun untuk menuju karbon netral dari sisi supply yaitu:

1. Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) secara masif dengan fokus pada tenaga surya, air (hydro), panas bumi, angin, biogas dan biomass

2. Retirement PLTU yang dilakukan secara bertahap

3. Pemanfaatan teknologi rendah emisi seperti Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dan

4. Penerapan Kebijakan Nilai Ekonomi Karbon (NEK/Carbon Pricing). Sementara dari sisi demand, strategi yang dilakukan antara lain:

- Pemanfaatan kompor induksi listrik dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB)

- Penerapan manajemen energi 

- Beberapa sektor investasi potensial yaitu sektor pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air, hidrogen serta paduan amonia.

4 dari 4 halaman

Apresiasi

Masumi Kakinoki memberikan apresiasi atas kesiapan Indonesia dalam Presidensi G20 Tahun 2022 dan ASEAN Tahun 2023, pada saat momen bersejarah 50 Tahun Hubungan ASEAN – Jepang.

Kakinoki juga mengapresiasi upaya serius Pemerintah Indonesia dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui Undang-Undang Cipta Kerja, yang lebih memberikan kepastian bagi perusahaan-perusahaan Jepang dalam menjalankan usahanya di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut Kakinoki juga menerangkan, bahwa Marubeni sudah memberikan kontribusi di bidang kelistrikan sejak yang tradisional dengan memanfaatkan teknologi PLTU Batu Bara, transisi energi, dan yang menggunakan energi baru dan terbarukan.

PLTU Batu Bara dapat dialihkan menuju lebih ramah lingkungan dan ini seiring dengan program Pemerintah Jepang yang dicanangkan oleh Perdana Menteri Fumio Kishida yaitu Zero Emission.

Saat ini, Marubeni telah terlibat di beberapa proyek energi salah satunya adalah pengembangan PLTU Jawa 1.

Menko Airlangga menerangkan fokus pemerintah Indonesia mendorong pengembangan eksplorasi geothermal dan sejumlah industri energi berbasis hijau, baik waduk maupun danau.

“Pemerintah Indonesia juga tengah mengeksplorasi paduan pembakaran antara ammonia dan batu bara yang bisa menurunkan karbon, dan menjadi transisi energi ke depannya,” ujar Menko Airlangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.