Sukses

Harga Emas Pegadaian Hari ini 7 November 2022, Termurah Rp 509.000

Harga emas Pegadaian hari ini 7 November 2022 untuk jenis Antam dengan ukuran 1 gram masih dijual Rp 987.000, tak bergerak dibandingkan harga kemarin.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Pegadaian (Persero) stabil pada hari ini, Senin 7 November 2022.

Melansir portal resmi Pegadaian, Senin (7/11/2022), harga emas Pegadaian untuk jenis Antam dengan ukuran 1 gram masih dijual Rp 987.000, tak bergerak dibandingkan harga kemarin.

Kemudian harga emas UBS 1 gram masih dipatok Rp 953.000. Sedangkan harga emas Retro tetap di harga Rp 956.000, juga tak bergerak dibandingkan perdagangan kemarin.

Untuk harga emas di Pegadaian hari ini yang termurah dipatok Rp 509.000 pada jenis UBS

Masyarakat bisa memantau langsung Rincian harga emas 24 karat di Pegadaian melalui website resminya www.pegadaian.co.id.

Hingga kini, Pegadaian menjual berbagai jenis emas batangan yaitu Emas Antam, emas Antam Retro, emas Antam Batik dan emas UBS.

Harus tahu jika harga emas Pegadaian berubah-berubah mengikuti pasar. Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas Pegadaian hari ini:

Harga Emas Antam

- Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 546.000

- Harga emas Antam 1 gram = Rp 987.000

- Harga emas Antam 2 gram = Rp 1.913.000

- Harga emas Antam 3 gram = Rp 2.843.000

- Harga emas Antam 5 gram = Rp 4.702.000

- Harga emas Antam 10 gram = Rp 9.346.000

- Harga emas Antam 25 gram = Rp 23.234.000

- Harga emas Antam 50 gram = Rp 46.385.000

- Harga emas Antam 100 gram = Rp 92.688.000

- Harga emas Antam 250 gram = Rp 231.445.000

- Harga emas Antam 500 gram = Rp 462.672.000

- Harga emas Antam 1000 gram = Rp 925.302.000

 

Harga Emas UBS

- Harga emas UBS 0,5 gram = Rp 509.000

- Harga emas UBS 1 gram = Rp 953.000

- Harga emas UBS 2 gram = Rp 1.890.000

- Harga emas UBS 5 gram = Rp 4.669.000

- Harga emas UBS 10 gram = Rp 9.289.000

- Harga emas UBS 25 gram = Rp 23.175.000

- Harga emas UBS 50 gram = Rp 46.255.000

- Harga emas UBS 100 gram = Rp 92.472.000

- Harga emas UBS 250 gram = Rp 231.110.000

- Harga emas UBS 500 gram = Rp 461.675.000

 

Harga Emas Antam Batik

- Harga emas Antam Batik 0,5 gram = Rp 619.000

- Harga emas Antam Batik 1 gram = Rp 1.142.000

- Harga emas Antam Batik 8 gram = Rp 8.640.000

 

Harga Emas Antam Retro

- Harga emas retro 0,5 gram = Rp 511.000

- Harga emas retro 1 gram = Rp 956.000

- Harga emas retro 2 gram = Rp 1.891.000

- Harga emas retro 3 gram = Rp 2.810.000

- Harga emas retro 5 gram = Rp 4.668.000

- Harga emas retro 10 gram = Rp 9.279.000

- Harga emas retro 25 gram = Rp 23.065.000

- Harga emas retro 50 gram = Rp 46.045.000

- Harga emas retro 100 gram = Rp 92.008.000

- Harga emas retro 250 gram = Rp 229.741.000

- Harga emas retro 500 gram = Rp 459.261.000

- Harga emas retro 1000 gram = Rp 918.479.000

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Diprediksi Melemah Minggu Ini, Siap-Siap Beli?

Harga emas melonjak hampir USD 50 pada hari Jumat (4/11) pekan lalu, karena laporan pekerjaan AS terbaru dan China mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran kebijakan Covid-Zero-nya. Namun kehati-hatian tetap disarankan karena semua reli cepat sebelumnya telah digunakan sebagai peluang jual.

Dilansir dari laman Kitco News, Senin (7/11/2022), emas memiliki awal yang spektakuler hingga November setelah melaporkan kerugian bulanan beruntun terpanjang dalam lebih dari lima dekade.

Apalagi sebelumnya dipenuhi berita yang menyebabkan kebingungan di pasar, setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk keempat kalinya berturut-turut.

Di akhir hal-hal yang dovish, Powell mengatakan bahwa bank sentral AS sekarang memperhatikan "pengetatan kumulatif" dan potensi "keterlambatan" yang dengannya kebijakan moneter mempengaruhi inflasi dan aktivitas ekonomi.

Tetapi di sisi hawkish, ketua Fed menekankan tingkat tertinggi suku bunga perlu lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya dan menambahkan jendela untuk soft landing telah menyempit.

Dalam laporan pekerjaan AS bulan Oktober menunjukkan tingkat pengangguran naik menjadi 3,7 persen, meskipun ada kenaikan pekerjaan yang lebih tinggi dari perkiraan.

"Laporan ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sedang mendingin, dan itu adalah kabar baik. Emas melonjak karena dolar mengalami hari terburuk sejak Maret 2020. Pasar sekarang percaya bahwa Fed telah menangani berbagai hal dengan baik dan bisa bergerak lebih lambat," kata analis pasar senior OANDA Edward Moya.

 

3 dari 3 halaman

Peluang Suku Bunga The Fed Naik Lagi

Tetapi perlambatan laju kenaikan suku bunga tidak berarti bahwa The Fed tidak akan naik lebih tinggi. Pasar mulai memperkirakan The Fed akan naik ke 5,25 persen dan imbal hasil 2 tahun jauh dari itu, kata Moya.

Menyusul berita tersebut, imbal hasil Treasury 2 tahun naik lebih dari 50 basis poin dan mendorong di atas imbal hasil 10 tahun. Ukuran resesi utama yang sekarang berada di dekat level tertinggi 40 tahun.

"Pasar berpikir bahwa ekonomi melambat, dan itu tercermin dalam kurva imbal hasil di sini, dengan 2-tahun dan 10-tahun," kata kepala strategi pasar komoditas global TD Securities Bart Melek.

Tapi itu bahkan bukan gambaran keseluruhannya. Ekspektasi pasar terhadap pelonggaran China pada kebijakan Covid-Zero juga mendorong emas lebih tinggi.

"Kami mendapat spekulasi bahwa China akan mencabut pembatasan Covid-Zero itu atau setidaknya melonggarkannya, yang mendorong seluruh pasar," kata Melek.

Meskipun adanya laporan ketenagakerjaan AS, banyak analis tidak percaya reli ini akan bertahan, karena tren jangka panjang untuk emas telah bearish.

"Ini kemungkinan besar adalah jenis rally short-squeeze yang seharusnya dijual di sini. Terlalu dini bagi emas untuk naik. The Fed belum selesai," kata Melek.

TD Securities memproyeksikan emas turun di bawah USD 1.600 dalam beberapa bulan ke depan karena melihat tingkat dana federal memuncak pada 5,5 persen alih-alih proyeksi sebelumnya di bawah 5 persen.

"Ketika ekonomi melambat, Anda akan mulai melihat lonjakan suku bunga riil. Dan bank sentral tidak akan membeli emas sebanyak yang mereka lakukan pada kuartal terakhir ini. Biaya pengangkutan akan mahal," tambah Melek.

Presiden Phoenix Futures and Options Kevin Grady, mengatakan setiap kali emas reli baru-baru ini, penjualan masuk ke pasar, dia melihat banyak orang keluar dari emas sebelumnya, dan ini adalah reli short-covering. Emas masih akan mengalami masa sulit.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.