Sukses

Petrokimia Gresik Kaji Pembangunan Pabrik Asam Nitrat

Petrokimia Gresik melakukan kajian pembangunan pabrik Asam Nitrat dan Amonium Nitrat

Liputan6.com, Jakarta Upaya Petrokimia Gresik dalam mendukung kemandirian industri nasional kembali diwujudkan dengan melakukan kajian pembangunan pabrik Asam Nitrat dan Amonium Nitrat.

Rencana ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) joint study antara Petrokimia Gresik dengan PT Dahana (Persero) yang disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo dan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, dalam acara “Indo Defence Expo dan Forum 2022” di Jakarta, Rabu (2/11).

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik bersama PT Dahana (Persero) yang berpengalaman dalam tata niaga Asam Nitrat dan Amonium Nitrat akan membentuk tim untuk menyusun Pre Feasibility Study pembangunan pabrik Asam Nitrat dan Amonium Nitrat di area pabrik Petrokimia Gresik.

Sebagai informasi, Asam Nitrat dan Amonium Nitrat merupakan produk turunan dari Pabrik Amoniak. Dimana Petrokimia Gresik saat ini memiliki dua pabrik Amoniak dengan kapasitas produksi 1.105.000 ton per tahun. Selain itu, tambahan pasokan gas sebesar 150 MMSCFD juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan pabrik Amoniak-Urea (Amurea) III.

“Petrokimia Gresik memiliki potensi besar untuk mendirikan pabrik Asam Nitrat dan Amonium Nitrat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk berbasis Nitrat,” tandas Dwi Satriyo dalam keterangannya, Jumat (4/11/2022).

Seperti diketahui, saat ini Petrokimia Gresik memiliki pupuk NPK bermerek “Petro Nitrat” dengan formulasi 16-16-16 yang mengandung Nitrogen dalam bentuk Nitrat untuk tanaman hortikultura dan buah-buahan. Selain itu, Amonium Nitrat nantinya juga akan dimanfaatkan sebagai bahan baku oleh PT Dahana (Persero).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kajian Awal

Dalam kajian awal, kebutuhan Asam Nitrat dan Amonium Nitrat dalam negeri cukup tinggi dan diperkirakan akan terus meningkat. Sehingga rencana pembangunan pabrik ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan Amonium Nitrat dalam negeri dan sebagai upaya substitusi bahan baku impor.

“Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden RI untuk mengurangi penggunaan produk-produk impor. Sehingga Pabrik Amonium Nitrat ini sangat strategis untuk mendukung kemandirian ekonomi bangsa,” imbuh Dwi Satriyo.

Lebih lanjut ia menambahkan, Asam Nitrat dan Amonium Nitrat Petrokimia Gresik ke depan diharapkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga pasar ekspor. Dimana Amonium Nitrat menjadi salah satu komoditas yang akan diperdagangankan melalui kantor perwakilan Pupuk Indonesia di Dubai yang baru-baru ini diresmikan.

“Dengan demikian, upaya ini sekaligus menjadi komitmen Petrokimia Gresik dalam mendukung Pupuk Indonesia selaku holding, untuk go global seperti arahan Menteri BUMN Republik Indonesia, Bapak Erick Thohir,” pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Petrokimia Gresik Siapkan 377.544 Ton Pupuk Bersubsidi Jelang Musim Tanam

Petrokimia Gresik memastikan stok pupuk bersubsidi di berbagai daerah mencukupi pada saat memasuki musim tanam Oktober 2022 hingga Maret 2023, sesuai alokasi yang diatur pemerintah.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, dalam siaran persnya mengatakan, Petrokimia berkewajiban menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah, dan melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, pemerintah membatasi pupuk bersubsidi pada Urea dan Phonska.

Trenggalek Dia menyebut, ketersediaan stok pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik per tanggal 18 Oktober 2022 mencapai 377.544 ton, atau dua kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum yang diatur pemerintah (142.222 ton).

Adapun stok pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik tersebut, terdiri dari Urea 34.387 ton dan Phonska 343.157 ton yang berada di pabrik (Lini I), gudang Provinsi (Lini II), hingga gudang tingkat Kabupaten (Lini III).

"Khusus Urea bersubsidi, Petrokimia Gresik hanya mendapatkan amanah untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Jawa Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, serta NTT. Sementara untuk Phonska bersubsidi, Petrokimia Gresik berkewajiban untuk memenuhi seluruh kebutuhan di seluruh Indonesia," kata dia di Gresik, dilansir dari Antara, Sabtu (22/10/2022).

Dia menegaskan, Petrokimia selalu siap mendukung ketahanan pangan nasional, dengan menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi sesuai regulasi. "Pupuk bersubsidi menjadi salah satu agro input yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian," kata Dwi Satriyo.

Sementara itu, untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, Petrokimia selama ini meningkatkan pengawasan distribusi melalui penerapan sejumlah sistem dan aplikasi digital, seperti Warehouse Management System (WMS), Sistem Scheduling Truk Online (SISTRO) dan Petrokimia Gresik Port Information System (Petroport). Digitalisasi ini menjadikan pupuk bersubsidi dapat diawasi secara realtime.

"Kami ingin memastikan proses distribusi di seluruh lini yang menjadi tanggung jawab Petrokimia Gresik berjalan dengan baik dan sesuai prosedur. Dengan digitalisasi sistem yang terintegrasi, diharapkan dapat meminimalisasi potensi penyimpangan dalam jaringan distribusi Petrokimia Gresik," ujar dia

Dwi mengimbau petani agar mewaspadai produk pupuk dengan kemasan atau merek menyerupai produk milik Petrokimia Gresik yang marak beredar atau dijual pada musim tanam seperti saat ini, terutama produk pupuk bersubsidi, karena tidak dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya. Penggunaan pupuk tersebut tidak memiliki jaminan terhadap produktivitas hasil panen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.