Sukses

Begini Cara Antam Tingkatkan Kualitas UMKM di Kolaka

Sebanyak 22 pelaku UMKM itu menerima program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) dari PT Antam Tbk (Antam) Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Kolaka.

Liputan6.com, Kolaka Menjalankan usaha jual beli ternak sapi sekaligus menerima pesanan katering kue sebagai penghasilan tambahan, sudah dilakoni Nirwana sejak puluhan tahun. Ya, Nirwana adalah salah satu dari 22 pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. 

Ya, sebanyak 22 pelaku UMKM itu menerima program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) dari PT Antam Tbk (Antam) Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Kolaka. Bahkan pada 31 Oktober 2022, Antam menggelontorkan bantuan lebih dari Rp1,9 miliar yang didistribusikan ke berbagai sektor usaha di antaranya perdagangan, perikanan, dan jasa.

Nirwana, wanita yang biasa berdagang di Pasar Watubangga itu mengaku sangat terbantu dengan adanya dukungan dari Antam selama beberapa tahun terakhir. 

"Saya jadi bisa menggunakan modal dari Antam untuk meningkatkan jumlah produksi kue sekaligus membayar tenaga yang saya pekerjakan," ujar Nirwana. 

Selain Nirwana yang menjalankan usaha di sektor perdagangan, masih ada tiga mitra binaan Antam yang menggeluti usaha di sektor perikanan yang menjadi unggulan di Kabupaten Kolaka, yaitu di bidang Budidaya Tambak Udang Vaname. 

Adalah Jamaludin Sise yang memiliki tambak udang dan ikan di Dusun Towua, Kecamatan Wundulako dan Rustang. Dia adalah pemilik tambak udang dan lahan sawit di Kecamatan Watubangga, serta Najeming yang tambaknya juga berada di Watubangga.

Sejak 2017, Antam bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka menjalankan program pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis ekonomi berkelanjutan. Upaya pengembangan masyarakat pesisir sekitar wilayah Pomalaa, Sulawesi Tenggara merupakan perwujudan pilar Sinergi Berdaya dan Sinergi Lestari sesuai dengan masterplan CSR Antam.

"Kami para nelayan tambak menerima pelatihan inovasi teknologi udang vaname metode bioflok dan rumput laut metode jaring alga," ujar Jamaludin Sise.

Berkaitan dengan hasil tangkapan para mitra binaan, Antam juga membantu memasarkan produk. Salah satunya dengan mendirikan sekaligus meresmikan Gedung UKM Center di Jalan Poros Pomalaa, Kelurahan Dawi-Dawi, Kecamatan Pomalaa pada Desember 2020. Tak hanya infrastruktur, Antam juga membantu memfasilitasi para mitra binaan untuk pemasaran melalui media sosial serta pengurusan sertifikat halal dan kemasan. 

Dengan upaya tersebut, Antam berharap agar produk mitra binaan dapat menjadi buah tangan atau oleh-oleh, bagi para tamu dari luar Kabupaten Kolaka. Dengan adanya Gedung UKM Center Antam tersebut, para wisatawan atau tamu tidak kesulitan lagi mencari tempat oleh-oleh. 

Sementara Direktur Sumber Daya Manusia Antam, Basar Simanjuntak menambahkan bawah UKM Center Antam dapat dimanfaatkan maksimal agar pelaku usaha dapat mengembangkan usaha dan mencapai kemandirian ekonomi.

"Penerima program PUMK diharapkan bersungguh-sungguh dalam mengelola usahanya agar mampu mengembalikan angsuran pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati bersama. Semoga pembiayaan mitra binaan ini berjalan lancar, sehingga akan banyak lagi masyarakat yang bisa mendapatkan manfaat dari dana bergulir ini," jelas Basar.

Untuk diketahui, PUMK merupakan program yang diamanahkan Kementerian BUMN untuk meningkatkan kemampuan usaha mikro dan kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana bergulir.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.