Sukses

Ada Wabah Baru Covid-19, Aktivitas Pabrik di China Menurun Oktober 2022

Aktivitas pabrik di China kembali menurun pada Oktober 2022 karena wabah baru Covid-19 di berbagai kota di negara itu.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas pabrik di China kembali menurun pada Oktober 2022 karena kemunculan wabah baru Covid-19. Penurunan itu diungkapkan oleh Biro Statistik Nasional China pada Senin (31/10).

Dilansir dari CNBC International, Senin (31/10/2022) data menunjukkan indeks manajer pembelian resmi untuk manufaktur China turun menjadi 49,2 bulan ini, turun dari 50,1 yang tercatat pada September 2022.

Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi dalam aktivitas bisnis, sedangkan angka 50 di atas mencerminkan ekspansi.

Indeks manajer pembelian resmi untuk manufaktur China telah berada di bawah 50 selama enam dari 10 bulan tahun ini sejauh ini.

Sub-indikator pekerjaan pabrik, produksi, pesanan baru dan waktu pengiriman pemasok juga menunjukkan kontraksi pada bulan Oktober dibandingkan dengan September.

"Penurunan PMI manufaktur didorong terutama oleh penurunan sub-indeks pesanan baru (menjadi 48,1 pada Oktober dari 49,8 pada September), menunjukkan permintaan lanjutan yang lebih lemah," kata Kepala Ekonom China di Nomura, Ting Lu dalam sebuah catatan.

Seperti diketahui, wabah baru Covid-19 yang tersebar di berbagai wilayah di China telah mendorong kebijakan yang lebih ketat pada aktivitas bisnis.

Salah satu perusahaan yang paling terkenal adalah pemasok raksasa gadget Apple, yakni Foxconn, yang mengatakan pekan lalu bahwa pabriknya di kota Zhengzhou menghadapi kasus penularan Covid-19.

Namun, sebuah laporan dari majalah China, Caijing yang mengutip dua karyawan Foxconn, menyebutkan bahwa beberapa pekerja merobohkan penghalang isolasi asrama dan meninggalkan pabrik akhir pekan ini.

Laporan itu mengutip seorang karyawan di pabrik Foxconn, mengatakan bahwa operasi pabrik masih berjalan normal sementara kebijakan pengendalian Covid-19 telah berubah dengan penerapan yang bervariasi selama beberapa hari terakhir.

Namun, pihak Foxconn belum memberikan komentar terkait laporan tersebut.

Sementara itu, dalam sebuah pemberitahuan online, otoritas kota Zhengzhou mengumumkan rencana untuk membantu pekerja yang ingin meninggalkan pabrik untuk kembali ke kampung halaman mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ada Pandemi Kecil Covid-19 di Pabrik iPhone Terbesar di Dunia

Produsen smartphone Foxconn mengungkapkan bahwa pekerja pabriknya di Zhengzhou, China, yang merupakan pabrik perakitan iPhone terbesar di dunia dilanda wabah kecil Covid-19.

Juru bicara perusahaan Taiwan, yang secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Technology Group, mengatakan bahwa operasi dan produksi di fasilitas Foxconn di Zhengzhou "relatif stabil dengan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan bagi karyawan yang terus dilakukan."

"Untuk sejumlah kecil karyawan yang terkena dampak pandemi, Foxconn, sesuai dengan kebijakan pencegahan epidemi lokal, memberikan jaminan yang diperlukan untuk mata pencaharian, termasuk pasokan material, kenyamanan psikologis, dan umpan balik yang responsif," terang juru bicara itu melansir CNBC International, Kamis (27/10/2022).

Sementara itu, pihak Foxconn mengatakan bahwa wabah kecil di pabriknya dapat dikendalikan dan prospek operasi untuk kuartal ini tetap tidak berubah.

Namun, Apple sejauh ini belum memberikan komentar terkait wabah kecil Covid-19 di pabrik iPhone di China.

Sebagai informasi, Zhengzhou, di provinsi Henan, China, telah berjuang menangani gelombang baru Covid-19 bulan ini.

Kota itu telah mengunci beberapa distrik ketika China mendorong kebijakan nol-Covid-19, melalui serangkaian tes dan lockdown untuk meredam penularan Covid-19.

Awal bulan ini, Foxconn menerapkan langkah-langkah pencegahan virus seperti mewajibkan karyawan untuk melakukan tes Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam setelah memasuki fasilitas di pabrik, serta mendesak mereka untuk divaksinasi.

Posisi Foxconn menyoroti tindakan penyeimbangan yang diperlukan oleh fasilitas manufaktur untuk memenuhi permintaan pelanggan di bawah kebijakan ketat Covid-19 di China.

Apple masih sangat bergantung pada China untuk sebagian besar produksi iPhone-nya, tetapi raksasa gadget itu juga telah berupaya mendiversifikasi rantai pasokannya.

Bulan lalu, Apple mengatakan telah mulai merakit iPhone 14 andalannya di India. Ini adalah pertama kalinya Apple memproduksi model smartphone terbarunya di negara itu.

3 dari 3 halaman

Muncul Kasus Covid-19, Foxconn Setop Aktivitas Makan di Kantin Pabrik

Pada 19 Oktober, Foxconn mengumumkan larangan semua katering makan di situs pabrik Zhengzhou, juga mengharuskan pekerja untuk makan di kamar asrama mereka.

Pada saat yang sama, perusahaan mengatakan kepada wartawan bahwa mereka mempertahankan "produksi secara normal" karena pabrik meningkatkan produksi model iPhone 14 terbaru.

"Pemerintah setuju untuk melanjutkan makan di tempat untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan hidup karyawan," kata Foxconn dalam sebuah pernyataan, Minggu.

Perusahaan itu menambahkan bahwa bagi pekerja yang ingin kembali ke rumah, "(pabrik) bekerja sama dengan pemerintah dalam mengatur personel dan kendaraan untuk menyediakan layanan pengembalian tertib point-to-point untuk karyawan mulai hari ini".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.