Sukses

Transisi Energi Harus Dijalankan dengan Cermat

Pemerintah terus memacu kinerja produksi migas nasional untuk mengurangi ketergantungan impor dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, proses transisi energi perlu dilakukan secara cermat, dengan memperhatikan pasokan dan kebutuhan. Hal tersebut disampaikan dalam perhelatan 2nd Northern Sumatra Forum SKK Migas - KKKS  Sumbagut di Medan, 27-28 Oktober 2022.

Dalam 20 tahun ke depan, Indonesia menuju transisi energi baru terbarukan (EBT). Sebagai bagian dari warga dunia, Indonesia terus berupaya mengakselerasi transisi menuju ekosistem EBT baik untuk kendaraan maupun pembangkit energi. Namun demikian diperlukan kehati-hatian dalam melakukan transisi energi.

"Kita tidak ingin keputusan yang gegabah justru membawa kita pada situasi yang harus kita hindari. Krisis energi sedang terjadi di eropa saat ini, proses transisi yang gegabah dan tanpa perhitungan yang matang antara kebutuhan dan supply nasional bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Itu pun, bisa terjadi di Indonesia sebagai negara yang sedang tumbuh-tumbuhnya," ujar Erick Thohir.

Ia pun mengingatkan agar Indonesia menjaga kedaulatan energinya. “Jangan hanya menjadi konsumen energi bersih atau sekedar menjadi produsen sehingga tergantung dengan supply chain. Kita harus bisa memastikan mandiri dan justru membangun ekosistem kita di mana mereka dan kita saling menguntungkan tetapi tentu kita yang menentukan daripada transisi ini," tambahnya.

Menurutnya pemerintah terus memacu kinerja produksi migas nasional untuk mengurangi ketergantungan impor dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Di sisi lain Pertamina tengah berkolaborasi para pemain migas global dan pengembangan teknologi carbon capture and storage untuk menanggulangi emisi karbon pengguna energi fosil.

 "Dalam proses menuju transisi, BUMN sebagai penggerak sepertiga perkembangan nasional berperan sebagai penopang ekosistem tersebut," terangnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inisiatif Strategis

Erick mengatakan pemerintah telah menargetkan untuk mewujudkan transisi energi bersih dengan menurunkan hingga 29 persen  hingga pada tahun 2030 atau 2040 sesuai dengan blueprint. BUMN, juga telah mendorong inisiatif strategis untuk mendukung upaya dekarbonisasi menuju Indonesia Net Zero Emission di tahun 2060. 

Antara lain, Renewable Development melalui energy transition mechanism dimana terdapat program percepatan pergantian dini PLTU Batu Bara dan upaya peningkatan kapasitas energi terbarukan termasuk tenaga panas bumi, surya, bayu dan hydro. 

"Kami melakukan pengambangan bisnis ekosistem electric vehicle (EV) melalui penyiapan bahan baku industri baterai EV yang menjadikan Indonesia sebagai pusat manufacturing EV dan investasi. Kita terus membangun ekosistem baterei EV apakah Recycle Battery maupun Charging Station," paparnya. 

Menurutnya, ini merupakan kesempatan yang terbuka untuk private sektor, pemerintah daerah dan lain-lainnya menjadi bagian penting ekosistem ini. Untuk memastikan pembangunan ekosistem EBT, BUMN membutuh dukungan dan kolaborasi dari banyak pihak, baik dengan pihak swasta, Pemerintah daerah maupun BUMD hingga dari kalangan akademisi, praktisi maupun kelompok tinteng yang fokus isu energi baru dan terbarukan. 

"Sebagai bagian warga dunia, kita memilih komitmen nyata dalam pengembangan EBT. Namun juga harus mewujudkan pemerataan pembangunan dan akses energi agar tidak ada bangsa kita atau anak bangsa kita yang tertinggal dari laju peradaban," tandasnya.

 

3 dari 3 halaman

Dukungan SKK Migas

Sementara itu,  Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyatakan SKK Migas mendukung upaya pemerintah melakukan transisi energi, namun juga tetap terus melakukan eksplorasi karena energi masih sangat penting dan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi secara nasional.

“Transisi energi dibutuhkan dan salah satu isu global yang mempengaruhi industri hulu migas, SKK Migas memposisikan diri mendukung transisi energi,” kata Rikky.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.