Sukses

Investor Wait and See, Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke 15.567 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis sore menguat di tengah pelaku pasar yang menunggu sejumlah rilis data ekonomi global

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis sore menguat di tengah pelaku pasar yang menunggu sejumlah rilis data ekonomi global maupun domestik.

Rupiah ditutup melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi 15.567 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.563 per dolar AS.

"Saya melihat pelaku pasar cenderung wait and see menjelang rilis beberapa data ekonomi besar baik AS (PDB dan PCE) maupun Indonesia (inflasi Oktober) dan juga pertemuan bank sentral utama dunia seperti ECB, BoJ, RBA, FOMC dan BoE," kata analis DCXF Futures Lukman Leong dikutip dari Antara, Kamis (27/10/2022).

Menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan, pasar masih memperkirakan kenaikan 75 basis poin, meskipun ada isu bahwa The Fed akan memilih kenaikan yang lebih kecil pada Desember.

Data perumahan yang dirilis minggu ini, yang menunjukkan bahwa harga rumah keluarga tunggal AS merosot pada Agustus dan penjualan rumah keluarga tunggal baru AS turun pada September, memberikan lebih banyak bukti bahwa siklus pengetatan agresif The Fed sudah memperlambat ekonomi.

Terkait inflasi domestik, Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Oktober akan mencapai 0,05 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), yang ditopang kenaikan harga bensin.

Perkiraan tersebut berasal dari perkembangan harga sampai dengan minggu ketiga Oktober 2022. Komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 sampai dengan minggu ketiga yaitu bensin sebesar 0,05 persen (mtm), tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen (mtm), serta angkutan antar kota, rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Inflasi

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan inflasi Oktober 2022 akan mencapai 5,88 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan bulan September 2022 yang sebesar 5,95 persen (yoy).

Di sisi lain, lanjut Lukman, pada hari ini dolar AS sendiri terlihat rebound seiring dengan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi 15.549 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 15.548 per dolar AS hingga 15.587 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi 15.573 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 15.596 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.