Sukses

Perbaikan Jalan ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Beres Desember 2022

Kementerian PUPR target pemeliharaan/preservasi ruas Jalan Bypass Banjarmasin, tepatnya tepatnya di Simpang Handil Bakti (Simpang Serapat)-Km 17 menuju Pelabuhan Trisakti bisa rampung Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) target pemeliharaan/preservasi ruas Jalan Bypass Banjarmasin, tepatnya tepatnya di Simpang Handil Bakti (Simpang Serapat)-Km 17 menuju Pelabuhan Trisakti bisa rampung Desember 2022.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.

"Dengan konektivitas yang semakin lancar akan membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut," kata Menteri Basuki, Senin (24/10/2022).

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel Syauqi Kamal mengatakan tujuan pemeliharaan jalan ini adalah untuk mejaga kemantapan kondisi jalan, sehingga biaya logistik dapat ditekan.

Jalan Simpang Handil Bakti-Km 17 merupakan jalur logistik yang menghubungkan Kalsel dengan Kalteng atau Kaltim, khususnya layanan Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin.

"Bypass Banjarmasin termasuk jalur penting untuk logistik di Kalimantan. Jalan ini dikhususnya untuk angkutan logistik yang menghubungkan Pelabuhan Trisakti, bahkan kendaraan berat yang melintas banyak dari Sampit, Kalteng," kata Syauqi Kamal.

Paket pekerjaan preservasi Jalan Simpang Handil Bakti (Simpang Serapat)-Km 17 sesuai kontrak mulai dikerjakan pada 16 November 2020 dengan target selesai Desember 2022. Pekerjaan konstruksi dilakukan oleh kontraktor PT Wijaya Karya- PT Pandji dengan konsultan pengawas PT Winsolusi Konsultan-PT Nusvey-PT Wira Widyatama.

"Saat ini progres pekerjaan mengalami deviasi positif, melebihi rencana. Hingga pertengahan Oktober 2022 sudah mencapai 94,59 persen sehingga kami optimis bisa selesai sesuai target di akhir Desember 2022," terang Syauqi Kamal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alami Kerusakan Parah

Pada saat pekerjaan preservasi, Jalan Bypass Banjarmasin sempat mengalami kerusakan parah akibat terendam banjir pada Januari 2022 lalu.

Banjir yang merendam jalan selama satu bulan ditambah beban lalu lintas kendaraan berat yang masih melintasi tersebut memperparah kerusakan jalan.

Vitalnya ruas jalan nasional tersebut terhadap aktivitas perekomomian di Kalsel, sehingga BPJN Kalsel memprioritaskan penanganan dengan melalukan redesain.

Anggaran pekerjaan preservasi Jalan Bypass Banjarmasin yang sebelumnya senilai Rp 174,6 miliar disesuaikan menjadi Rp 191,8 miliar bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2020-2022.

Anggaran tersebut digunakan untuk pekerjaan jalan sepanjang 27 km yang terdiri dari rehabilitasi mayor sepanjang 419 meter, rehabilitasi minor sepanjang 3,2 km, rekonstruksi sepanjang 10 km, peningkatan struktur tanpa penutup sepanjang 2,07 km, dan pelebaran jalan menuju standar sepanjang 11,3 km.

BPJN Kalsel juga melakukan terobosan dengan memancang Cerucuk Galam dari kayu pohon Galam sepanjang 4,7 meter dengan jarak 25 cm sebagai pondasi konstruksi jalan mengingat kondisi jalan yang berada di lahan gambut dengan kandungan muka air cukup tinggi. Kayu pohon Galam banyak tumbuh di area gambut Banjarmasin dan menjadi teknologi kearifan lokal sebagai pondasi bangunan.

"Cerucuk Galam kita tanam di bawah, lalu kita lapisi dengan timbunan dan geotextile. Kita juga melakukan peninggian permukaan jalan di sejumlah titik, menambah seluran drainase serta memaksimalkan aliran sungai yang terdekat untuk mengurangi potensi kembali terendam banjir," jelas Syauqi Kamal.

3 dari 4 halaman

Telah Biaya Rp 552 Miliar, Pengerukan Pelabuhan Benoa Beres Maret 2023

Sebelumnya, PT Pembangunan Perumahan atau PP (Persero) Tbk terus berupaya menyelesaikan proyek pengerukan alur dan kolam pelabuhan Benoa, di Provinsi Bali. Proyek ini bagian dari pengembangan mega proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).

Project Manager Pelabuhan Benoa PT PP (Persero) Setyo Budiyanto mengatakan, saat ini progres penyelesaian proyek pengerukan alur dan kolam pelabuhan Benoa baru mencapai 43,7 persen.

"Adapun, terget penyelesaian proyek di Maret 2023," kata Budiyanto saat meninjau lokasi proyek di Pelabuhan Benoa, Bali, Kamis (20/10).

Senior Vice President Corporate Secretary PT PP (Persero) Bakhtiyar Effendi menambahkan, total anggaran proyek pengerukan alur dan kolam pelabuhan Benoa mencapai Rp 552,7 miliar. Keseluruhan dana sendiri berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021 lalu.

Secara umum, Proyek ini terdiri dari Pekerjaan Retaining Wall ± 684 meter dan Pekerjaan Pengerukan 2.940.000 m3. Direncanakan Pelabuhan Benoa akan menjadi destinasi wisata dan tempat bersandarnya kapal – kapal yacht.

Untuk menjaga ekosistem lingkungan sekitar, PT PP Persero melakukan monitoring lingkungan yang dilakukan adalah survey kebisingan, surveykualitas udara, dan survey kualitas air selama proyek berlangsung.

Selain itu, pada area terumbu karang yang terdampak oleh Pekerjaan Pengerukan di alur masuk Pelabuhan Benoa sehingga perlu dilakukan Relokasi. Tahapan pelaksanaannya adalah pemindahan terumbu karang dan pemeliharaan selama umur proyek berlangsung.

4 dari 4 halaman

Pengembangan Pelabuhan Benoa Rampung Tahun 2023

Pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dijadwalkan sepenuhnya rampung pada pertengahan tahun 2023. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III Boy Robyanto sebagai pengelola Pelabuhan Benoa kepada Gubernur Bali I Wayan Koster, Sabtu (11/09). 

Boy menyebut pengembangan Pelabuhan Benoa dilakukan secara bertahap dalam beberapa paket pekerjaan. Menurutnya, hingga saat ini sudah masuk pada paket pekerjaan kelima dari enam belas paket pekerjaan yang direncanakan. Lebih lanjut, disebutkan beberapa pekerjaan sudah mencapai 100 persen.

 Lebih lanjut, disebutkan beberapa pekerjaan sudah mencapai 100 persen. Pertama adalah pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 1 yang dilakukan 2019 dan kedua adalah perluasan terminal penumpang kapal laut internasional.

"Pengerukan alur dan kolam pelabuhan dari yang sebelumnya memiliki kedalaman minus 8 meter low water spring (MLWS) menjadi minus 12 MLWS dengan kedalaman tersebut kapal pesiar sepanjang 350 meter dapat bersandar di dermaga Pelabuhan Benoa," katanya.

Sementara itu, terminal penumpang kapal laut internasional dilakukan perluasan dari sebelumnya memiliki luas 1.500 m2 dengan kapasitas 800 penumpang menjadi 5.600 m2 dengan kapasitas 3.000 orang penumpang. Terminal penumpang tersebut digunakan sebagai fasilitas naik dan turun penumpang kapal pesiar yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Benoa. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.