Sukses

Erick Thohir: Biaya Bangun Kereta Cepat Jakarta Bandung Itu Masih Murah

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kalau biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih lebih murah jika dilakukan saat ini

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kalau biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih lebih murah jika dilakukan saat ini. Ini juga menyangkut soal besaran pembengkakan biaya (cost overrun) megaproyek tersebut.

Mengenai pembiayaannya kereta cepat Jakarta Bandung, dia mengatakan kalau pemerintah Indonesia dan China sama-sama bahu membahu dalam mengatasinya. Termasuk kaitannya dengan pembengkakan biaya.

"Bahwa pemerintah dari China dan Indonesia bersama-sama memenuhi cost structure, tetapi cost overrun itu kalau dihitung total masih lebih murah kalo dibangun hari ini. Karena harga baja naiknya luar biasa, dan juga yang lain-lainnya juga naik. Itu lah mengapa ini menjadi sebuah proyek yang genuine, proyek yang hasilnya valid," kata dia dalam Konferensi Pers di Kementerian BUMN, Rabu (19/10/2022).

Menurut catatan Liputan6.com, pembengkakan biaya sementara berada di angka USD 1,176 miliar. Angka ini bukanlah angka final, sehingga bantuan dana dari negara berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) tak kunjung turun, menunggu angka final diketok komite KCJB yang dipimpin Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Erick menekankan, hal terpenting dari dibangunnya KCJB adalah dampak ekonomi kedepannya. Ia berharap megaproyek ini bisa meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat di Jawa Barat.

Untuk itu, dia memilih untuk fokus dalam memaksimalkan pembangunan kereta cepat yang telah berjalan. Terlebih ada dampak positif yang dinilainya bisa menjadi kelebihan tersendiri.

"Pembangunan kereta cepat itu kalo kita liat hari ini, dengan struktur daripada suplai chain yang berjalan, nanti kereta cepat itu kalo dibangun (bukan saat ini) jauh lebih mahal. jadi pertanyaannya pembangunan kereta cepat sudah berjalan, dimaksimalkan, toh bagaimana kita bisa menghemat BBM, yang Jakarta-Bandung itu berjam-jam (jika pakai kendaraan pribadi) sekarang hanya 36 menit," beber Menteri BUMN.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Butuh Dana Rp 3,2 Triliun

Diberitakan sebelumnya, Pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) masih jadi perhatian. Terbaru, dibutuhkan dana sekitar Rp 3,2 triliun untuk menambal biaya tersebut.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung masih dalam proses audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Menurut rencana, biaya ini akan ditambal lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pinjaman.

"Jadi cost overrun kan kita sedang audit BPKP, kita minggu depan ada rapat komite, ya kita biayailah ada dari PMN yang melalui perpres sama dari pinjaman juga, kita sedang skema-kan," ujarnya saat ditemui di Sarinah, Rabu (28/9/2022).

 

3 dari 4 halaman

Audit BPKP

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaku telah melakukan audit terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Bahkan, audit itu telah dilakukan sebanyak 2 kali di tahun 2022.

Juru Bicara BPKP Eri Satriana mengatakan pihaknya sudah dua kali diminta untuk melakukan audit proyek KCJB. Permintaan itu dilayangkan oleh Kementerian BUMN.

"Kementerian BUMN telah dua kali meminta BPKP untuk melakukan pengawasan dalam bentuk reviu atas cost overrun," kata dia dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (10/10/2022).

Mengacu pada permintaan itu, Eri menyebut kalau audit pembengkakan biaya itu dilakukan pada awal tahun 2022. Serta, kali kedua audit dilakukan pada triwulan III 2022.

Kendati begitu, Eri enggan mengungkap besaran cost overrun hasil temuan BPKP. Dia menyebut kalau angka final pembengkakan biaya bisa disampaikan oleh Kementerian BUMN sebagai pihak yang meminta BPKP mengaudit proyek KCJB.

"Hasilnya telah kami serahkan kepada Kementerian BUMN selaku pihak yang meminta penugasan ini. Dikarenakan adanya prinsip kode etik dalam pelaksanaan audit oleh auditor maka kami tidak dapat memberikan hasil audit tersebut karena sepenuhnya hasil audit sepenuhnya merupakan milik management atau yang meminta audit kepada BPKP," terangnya.

 

4 dari 4 halaman

Pembangunan Capai 88 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).

Dalam kunjungan Jokowi tersebut, turut hadir sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Pada kesempatan itu, Jokowi mendapat laporan dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), bahwa progres keseluruhan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kini mencapai hampir 90 persen.

"Saya tadi mendapatkan keterangan, bahwa progresnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 88,8 persen, secara keseluruhan," ujar Jokowi di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).

Adapun menurut data yang diberikan KCIC, progres konstruksi untuk proyek KCJB sekarang berada di angka 78,80 persen, dengan progres investasi sebesar 89,33 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.