Sukses

4 Tanggul Sungai di Aceh Jebol, Kementerian PUPR Kerahkan 12 Alat Berat

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau penanganan banjir yang menimpa sebagian wilayah Kabupaten Aceh Utara dan sebagian Kabupaten Bener Meriah di Aceh, Selasa (18/10/2022).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau penanganan banjir yang menimpa sebagian wilayah Kabupaten Aceh Utara dan sebagian Kabupaten Bener Meriah di Aceh, Selasa (18/10/2022).

Bencana banjir terjadi sejak Selasa (4/10/2022) lalu, disebabkan oleh luapan air Sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pirak akibat curah hujan yang sangat tinggi di hulu sungai.

Menteri Basuki mengatakan, peninjauan penanganan bencana banjir ini dilakukan untuk mengambil langkah-langkah perbaikan infrastruktur rusak terdampak banjir.

Menurut laporan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Ditjen Sumber Daya Air terdapat 4 tanggul sungai jebol, dengan sisa kondisi kritis ada 18 titik.

"Nanti akan kita tangani, utamanya yang jebol-jebol seperti ini. Sekarang sudah memobilisasi 12 alat berat menuju ke sini dari Bendungan Keureuto, Insya Allah minggu ini selesai," kata Menteri Basuki, Selasa (18/10/2022).

Berdasarkan hasil inventarisasi Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, penanganan 4 tanggul jebol yang perlu segera dikerjakan adalah Sungai Krueng Pasee Desa Madan Sepanjang 100 meter, Sungai Krueng Keureuto Desa Mancang sepanjang 150 meter, Sungai Krueng Peuto Desa Meunasah sepanjang 120 meter, dan Sungai Krueng Peuto Desa Trieng sepanjang 100 meter.

"Saat ini tengah dilakukan perbaikan tanggul jebol dengan dipasang geobag/jumbo bag dan bronjong yang ditimbun tanah sebagai tanggul yang kuat menahan air," terang Menteri Basuki.

Selain penanganan tanggul, Menteri Basuki juga akan mempercepat konstruksi Bendungan Keureuto berkapasitas tampung 215 juta per m3, dengan fungsi utama untuk mengurangi risiko banjir wilayah Aceh Utara. Bendungan Keureuto membendung Sungai Krueng Keureuto yang memiliki 6 anak sungai sebagai penyebab utama banjir pada daerah hilir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Konstruksi Bendungan

Pada konstruksi bendungan juga disediakan tampungan khusus banjir sebesar 30,50 juta m3 yang mampu mengurangi debit banjir sampai dengan periode ulang 50 tahun sehingga mereduksi area banjir seluas 1.225,53 m3 per detik. Direncanakan Agustus 2023, Bendungan Keureuto tuntas konstruksinya.

"Bendungan dibuat untuk mengurangi banjir. Saya ambil contoh di Kalimantan Selatan semua banjir tahun 2020 lalu, hanya satu kabupaten yang tidak banjir yakni Kabupaten Tapin karena ada Bendungan Tapin," kata Menteri Basuki.

Dalam peninjauan, Menteri Basuki juga mengingatkan kepada Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh untuk memonitor ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi masyarakat terdampak banjir dan pengungsi.

"Tolong dicek terus suplai air bersihnya dan sanitasi juga, ini penting untuk keperluan sehari-hari masyarakat," tegas Menteri Basuki.

3 dari 3 halaman

Terintegrasi Tanggul Laut, Tol Semarang-Demak Mitigasi Banjir Rob di Semarang

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap, kehadiran Tol Semarang-Demak yang tengah dibangun dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara.

Diharapkan dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi tanggul laut ini, permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan dapat teratasi pada akhir 2023.

Itu bisa dicapai dengan terbangunnya tanggul hingga 4 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.

Menteri Basuki berpesan agar pembangunan Tol Semarang-Demak tetap memperhatikan aspek konstruksi, aspek waktu, dan aspek keuangan.

"Ini technical challenge, jadi harus benar-benar diperhatikan," tegas Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (5/7/2022).

Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yakni Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp 10 triliun.

Sementara Seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan (PT PP) Semarang Demak.

Untuk seksi 1 telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A berupa pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, on/off ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung, serta rest area.

Lalu pada gerbang tol untuk 1B berupa pembangunan Kolam Retensi Terboyo ( sekitar 189 Ha) dan Sriwulan (sekitar 28 Ha), serta Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk 1C.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.