Sukses

Jokowi Cari Nama untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung, Ada Usul?

Masyarakat diminta memberikan usulan untuk penamaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Nama yang terpilih nantinya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk diputuskan.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil meminta usulan dari masyarakat untuk penamaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), nama yang terpilih nantinya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk diputuskan. 

Ini, menurut dia, sesuai arahan dari Presiden Jokowi saat meninjau Stasiun KCJB di Tegalluar beberapa hari lalu. Presiden Jokowi ingin masyarakat Jabar dilibatkan dalam penamaan kereta cepat sebelum diresmikan. 

"Jadi Pak Presiden ke saya, Pak Gubenur minta masukan dari masyarakat Jabar namanya apa," ujar Ridwan Kamil dikutip dari Antara, Senin (17/10/2022).

KCJB saat ini pembangunannya sudah mencapai 88 persen. Kereta cepat yang diklaim pertama di Asia Tenggara tersebut ditargetkan rampung pada Juni 2023.Rencananya pada November 2022 satu gerbong rangkaian KCJB akan meluncur untuk diujicobakan.

"Bulan depan sudah mulai dites satu rangkaian," kata Ridwan Kamil atau yang biasa disapa Kang Emil itu. Kang Emil mengemukakan sudah ada beberapa nama KCJB yang sempat diusulkan. Salah satunya "Jamparing".

Kosakata Sunda yang memiliki arti anak panah tersebut bermakna melesat atau cepat. 

"Banyak yang bagus, ada Jamparing, itu anak panah karena melesat dan itu namanya Sunda pisan walaupun enggak ada singkatannya," ujar Kang Emil. 

Untuk menampung lebih banyak usulan nama Kereta Cepat Jakarta Bandung dari masyarakat, Kang Emil meminta media massa memfasilitasinya lewat sebuah sayembara. "Sama media diramaikan biar ada interaksi," kata Gubernur Jawa Barat itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jelajah Area Stasiun Tegalluar, Rumah dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Presiden Joko Widodo mengunjungi Stasiun Tegalluar Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang sedang dibangun oleh China Railway Group Limited (CREC) Kamis, (13/10/2022) kemarin.

Presiden memantau progres pembangunan kereta cepat jelang showcase G20 yang akan digelar pada November mendatang. Ini merupakan kunjungan kedua Presiden Joko Widodo ke proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung selama tahun 2022.

Dalam kesempatan itu, General Manager CREC Indonesia untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Wang Kun menyampaikan progres pembangunan Stasiun Tegalluar kepada Presiden Joko Widodo dan persiapan showcase G20 yang akan digelar pada November mendatang.

“Dengan dukungan Indonesia dan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek, CREC percaya diri untuk menggelar showcase G20. Kami siap!,” ujar Wang Kun, Jumat (14/10/2022).

Pembangunan Stasiun Tegalluar telah mencapai 80 persen. CREC saat ini sudah mulai mendekorasi stasiun sambil mengerjakan sejumlah fasilitas seperti pembentukan platform stasiun dan bagian pertama pemasangan catenary yang menjadi dasar untuk showcase G20.

"Showcase G20 pada dunia merupakan salah satu langkah signifikan untuk penyelesaian kereta cepat dengan harapan KCJB dapat beroperasi pada Juni 2023," katanya.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi penghubung antara "Inisiatif Sabuk dan Jalan" milik China serta "Poros Maritim" milik Indonesia. Ini adalah proyek kerjasama penting antara China dan Indonesia, sekaligus menjadi proyek strategis nasional Indonesia.

3 dari 4 halaman

Jakarta-Bandung Hanya 40 Menit

Dengan kecepatan 350 km per jam, jalur kereta cepat sepanjang 142 kilometer ini akan mempersingkat waktu tempuh antara Ibu Kota Jakarta dan kota terbesar keempat di Indonesia, Bandung, dari semula tiga jam lebih menjadi hanya sekitar 40 menit.

Ini akan sangat memudahkan perjalanan masyarakat lokal dan memberikan dorongan kuat untuk pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia. Kerja sama ini akan mendorong pengembangan "Inisiatif Sabuk dan Jalan" dan secara luas memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan serta pertukaran budaya antara China dan Indonesia.

Selain membangun Stasiun Tegalluar, CREC juga ditugasi mendirikan Depo Tegalluar yang merupakan "rumah" KCJB. Depot memiliki 7 area utama guna mendukung operasional kereta cepat secara keseluruhan.

Ketujuh area tersebut yakni pertama, Dynamic Monitor Shed yang berperan sebagai tempat untuk mendeteksi kerusakan roda Pantograph EMU secara general. Kedua, Stabling Zone sebagai tempat penyimpanan rangkaian KCIC400AF yang tidak sedang beroperasi atau rangkaian yang akan menjalani perawatan.

  

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Ketiga, Temporary Repair & Loading Wheel-Set yang berfungsi sebagai tempat membubut atau memperbaiki profil roda secara otomatis. Keempat, area Train Washing yang berfungsi untuk membersihkan bagian luar KCIC400AF secara otomatis. Kelima, Dynamic Debugging Zone untuk pengujian EMU secara dinamis setelah dilakukan perawatan.

Keenam, Rescue Facility yakni semacam tempat parkir atau stabling dari kereta rescue yang dilengkapi sejumlah peralatan canggih untuk kondisi darurat. Ketujuh, Joint Workshop sebagai area perbaikan dari level 1 hingga level 3 yang di dalamnya terdapat ruang operasional dan Static Test keret

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.