Sukses

Pemerintah Tunggu Investor Bangun Jembatan Malaka-Dumai 120 Km

Malaysia kembali menghidupkan rencana lama membangun Jembatan Malaka-Dumai sepanjang 120 km.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kamis (13/10/2022), menekankan pembukaan konektivitas dari Indonesia menuju negara-negara lain di kawasan Asean yang lebih meluas.

Inisiatif tersebut pun sempat dikumandangkan negeri tetangga, Malaysia yang kembali menghidupkan rencana lama membangun Jembatan Malaka-Dumai sepanjang 120 km.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian, tidak menutup kemungkinan atas rencana tersebut. Selama, ada ketertarikan investor untuk terlibat di dalamnya.

"Ya kalau ada investornya enggak ada yang tidak memungkinkan," ujar Hedy kepada Liputan6.com di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).

Namun, sejauh ini Pemerintah RI dan Kementerian PUPR dikatakannya belum menerima tawaran langsung dari Malaysia untuk inisiasi pembangunan proyek Jembatan Malaka-Dumai.

"Belum, ke kita, ke pusat belum. Mereka masih studi-studi, monggo aja. Tapi belum kita," kata Hedy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belum Terfikirkan

Sebelumnya, Hedy sempat mengutarakan, Kementerian PUPR belum berpikir untuk membuka konektivitas jalan ke negara luar, termasuk negeri tetangga semisal Malaysia.

Dibanding menerima ajakan tersebut, Kementerian PUPR disebutnya lebih suka fokus membangun jaringan jalan penyambung antar wilayah di dalam negeri hingga jalur perbatasan.

Pasalnya, kekayaan sumber daya alam Tanah Air rentan dicomot negara lain bilamana sektor perekonomian di daerah tersebut belum kuat.

"Saya kira masih belum lah. Itu kan baru ada inisiatif dari Malaysia. Tapi kita fokus membangun jaringan jalan yang connectivity-nya jadi bagus di Sumatera," tegas Hedy.

"Karena kalau Sumateranya enggak berkembang ekonominya, disambung ke Malaysia malah jadi kebunnya orang," pungkas dia.

3 dari 3 halaman

Malaysia Ajak Bangun Jembatan Malaka-Dumai Sepanjang 120 Km, RI Setuju?

Pemerintah Malaysia menghidupkan rencana lama membangun Jembatan Malaka-Dumai Sepanjang 120 kilometer (km). Proyek raksasa ini akan dikembangkan bekerjasama dengan pihak swasta.

Menerima tawaran tersebut, apakah Pemerintah RI setuju?

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, Pemerintah RI sejauh ini belum menerima tawaran resmi dari Malaysia untuk pembangunan proyek Jembatan Malaka-Dumai.

"Belum, secara resmi belum ada apa-apa," ujar Hedy di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (19/9/2022).

Hedy menilai, Kementerian PUPR belum berpikir untuk membuka konektivitas jalan ke negara luar, termasuk negeri tetangga semisal Malaysia.

Dibanding menerima ajakan tersebut, Kementerian PUPR disebutnya lebih suka fokus membangun jaringan jalan penyambung antar wilayah di dalam negeri hingga jalur perbatasan.

Pasalnya, kekayaan sumber daya alam Tanah Air rentan dicomot negara lain bilamana sektor perekonomian di daerah tersebut belum kuat

"Saya kira masih belum lah. Itu kan baru ada inisiatif dari Malaysia. Tapi kita fokus membangun jaringan jalan yang connectivity-nya jadi bagus di Sumatera," tegas Hedy.

"Karena kalau Sumateranya enggak berkembang ekonominya, disambung ke Malaysia malah jadi kebunnya orang," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.