Sukses

Erick Thohir: BUMN Gandeng Universitas Perkuat Riset dan Inovasi

Program KeRIs ini memadukan seluruh ekosistem riset dan inovasi di perguruan tinggi dengan BUMN.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menggerakkan perusahaan pelat merah bekerja sama denvan universitas. Tujuannya, mengembangkan kemampuan riset dan inovasi.

Kerja sama ini tertuang dalam Program Kerja Sama Riset dan Inovasi (KeRIs) BUMN. Ini program kolaborasi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Program KeRIs ini memadukan seluruh ekosistem riset dan inovasi di perguruan tinggi dengan BUMN. Para Civitas Akademika di Perguruan Tinggi (mulai dari mahasiswa, dosen, hingga peneliti) bekerja sama dengan BUMN mengembangkan inovasi sesuai dengan bidang keilmuannya dan sektor industrinya.

“Kerja sama yang dilakukan antara BUMN dan Perguruan Tinggi harus segera bisa memberikan manfaat, sebagai upaya unlocking value BUMN, sehingga BUMN fokus untuk melakukan riset-riset dan inovasi yang bersifat komersial, yang bisa segera diimplementasikan. Tentu saja inovasi tersebut harus berstandar internasional," ujar Erick Thohir dalam keterangannya, ditulis Jumat (7/10/2022).

Erick mengatakan, dalam acara peluncuran KeRIs di Jakarta, Rabu (5/10/2022) telah ditandatangani berbagai Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar BUMN dan Perguruan Tinggi.

Pertama, Perjanjian Kerja Sama antara PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), dengan Universitas Gadjah Mada berkaitan dengan Riset Optimasi Pemupukan Pupuk Custom untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Tebu yang mendukung Kesejahteraan Petani.

Kedua, Perjanjian Kerja Sama antara PT INKA (Persero), PT Pelni (Persero), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkaitan dengan Riset Optimasi Tol Laut dengan Smart & Green Cold Storage.

Ketiga, Nota Kesepahaman antara PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT INKA (Persero), dengan Institut Teknologi Sumatera berkaitan dengan Kerja Sama Pengembangan Transportasi Perkebunan dan Wisata Agro.

Erick, meminta BUMN arus lebih fokus pada pertumbuhan bisnis positif dan aspek komersialisasi dari inovasi.

Sejalan dengan aspirasi tersebut, BUMN terus berbenah diri dan menjadikan perguruan tinggi sebagai mitra dalam mengakselerasi riset dan inovasi sesuai dengan kompetensinya dan relevan dengan bisnis utamanya. Model ini akan mempertemukan riset di perguruan tinggi dengan kebutuhan nyata di BUMN dan industri.

Menurut Erick, BUMN berkomitmen untuk mendorong tumbuhnya ekonomi nasional yang inklusif. Sebagai implementasinya, Kementerian BUMN telah menetapkan 5 (lima) prioritas utama dalam mendukung transformasi BUMN.

Diantaranya memperkuat daya saing BUMN dan meningkatkan Global Competitiveness Index Indonesia yang menuntut agility, inovasi, dan kreativitas.

Program KeRIs BUMN ini sendiri merupakan implementasi dari prioritas Kementerian BUMN untuk mendorong kepemimpinan teknologi dan inovasi model bisnis BUMN.

Peluncuran KeRIs bertempat di Kantor Kementerian BUMN dan dihadiri oleh Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi (SDMTI) Kementerian BUMN Tedi Bharata bersama dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam. Hadir juga perwakilan Perguruan Tinggi dan BUMN terkait.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peluang Magang

Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi (SDMTI) Tedi Bharata mengatakan Kementerian BUMN juga mendorong pengembangan talenta.

Kerja sama dengan dunia akademisi ini membuka peluang untuk magang bagi mahasiswa di BUMN. Magang di BUMN memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengenal lebih jauh tentang BUMN melalui learning platform.

"Bahkan untuk talenta terbaik Indonesia di mancanegara, diharapkan melalui kerja sama ini dapat membuka peluang program post-doctoral untuk berkarya di Research Institute BUMN sebagai bentuk bakti kepada Indonesia," ujar Tedi Bharata.

Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam menyampaikan, riset perguruan tinggi itu nanti harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan industri, serta mendorong terserapnya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang makin tinggi.

“Saya berharap BUMN mempunyai target-target, walaupun pelan-pelan tetapi pasti, menuju kemandirian dan kedaulatan teknologi. Semoga KeRIs BUMN dan Kedaireka akan menjadi satu kekuatan baru bagi kemajuan ekonomi bangsa kedepannya,” ujar Nizam.

Program Kerjasama BUMN-Kemendikbud bernama KeRIS, mengacu pada senjata tradisional warisan budaya Indonesia yang diakui dunia, yaitu Keris.

Pemilihan nama itu melambangkan hasil riset dan inovasi BUMN nantinya akan memiliki ciri khas dan kekuatan di berbagai sektor industri. Tujuannya adalah untuk memenangkan dan memajukan kepemimpinan teknologi, serta dapat berkontribusi bagi kemajuan perusahaan dan Indonesia.

 

3 dari 4 halaman

Riset Klaster Pupuk

PT Pupuk Indonesia (Persero) resmi meluncurkan Roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031. Peta jalan ini diharapkan bisa mendukung industri pertanian berkelanjutan guna menjaga harga bahan pangan, sekaligus menjawab tantangan tren mata rantai agrifood melalui kontribusi Riset & Development (R&D).

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto mengatakan, ketersediaan dan keterjangkauan dalam penyediaan pangan saat ini menuntut adanya sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, peluncuran Roadmap Riset Klaster Pupuk 2022-2031 yang dikolaborasikan bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mampu berkontribusi dalam menjawab distrupsi tren mata rantai agrifood.

"Prinsip pertanian keberlanjutan, berarti kita memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Karenanya pertanian yang berkelanjutan bersandar pada tiga pilar, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan," terangnya di Kantor Pusat Pupuk Indonesia, Rabu (28/9/2022).

 

4 dari 4 halaman

Harga Pangan Meningkat

Bank Dunia atau World Bank memprediksi, peningkatan harga bahan pangan akan terjadi hingga 2024. Ditambah lagi faktor seperti geopolitik, kebijakan perdagangan dunia, dan perubahan iklim akan berdampak pada rantai pasok atau supply chain bahan pangan.

Selain tiga pilar pertanian berkelanjutan, Nugroho mengungkapkan, riset, teknologi, dan inovasi terkait nutrisi tanaman memiliki peran penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

"Saat ini, Pupuk Indonesia menetapkan 4 fokus riset utama dalam roadmap 10 tahun ke depan terkait precision agriculture, enhanced efficiency fertilizer, biofertilizer, dan sustainable industry," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.