Sukses

Ini Langkah Nyata BRI Guna Kurangi Emisi Karbon hingga 108 Ribu Ton CO2

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus ambil bagian dalam mendukung ketahanan iklim melalui penyerapan emisi karbon.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus ambil bagian dalam mendukung ketahanan iklim melalui penyerapan emisi karbon. Berbagai cara dilakukan BRI, salah satunya dengan menjalankan program BRI Menanam. Program tersebut juga selaras dengan visi pemerintah Indonesia dalam mencapai target net zero emission pada 2060. 

Dalam program tersebut, BRI akan menyalurkan 1,75 juta bibit pohon sampai tahun 2023 yang akan menyerap emisi karbon hingga 108.065 tCo2e pada tahun ke-5. Target penyerapan emisi karbon tersebut didasari oleh perhitungan dan asumsi rata-rata daya serap CO2 dari pohon produktif yang disalurkan dan ditanam dalam program BRI Menanam. 

Selain penyerapan emisi karbon, BRI Menanam juga menjadi sebuah upaya dalam memberdayakan masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Diharapkan, pemberdayaan masyarakat tersebut dapat memperkuat implementasi Environmental, Social, Governance (ESG).

Dalam program tersebut, bibit pohon produkti atau tanaman buah diberikan kepada nasabah yang melakukan pencairan kredit. Dari sana, diharapkan memiliki efek domino yang positif untuk aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan dengan adanya program BRI Menanam ini, dapat meningkatkan produktivitas yang ada di masyarakat. Ia pun menambahkan, untuk memastikan pemanfaatan bibit dapat berjalan secara optimal, BRI akan memberikan pendampingan secara berkala.

“Begitu ada nasabah mencairkan kredit usaha rakyat (KUR), kami berikan bibit dan nasabah wajib menanam dan merawatnya. Inisiatif ini telah dilakukan dan ratusan ribu bibit telah disalurkan ke masyarakat,” katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

750 Ribu Bibit Ditanam pada 2022

Program BRI Menanam menargetkan sebanyak 750 ribu bibit ditanam di tahun 2022 dan sekitar 1 juta bibit akan ditanam di tahun 2023. Dan hingga akhir September 2022, program tersebut telah berhasil menyalurkan dan menanam sebanyak 376 ribu bibit pohon.

Secara proporsi, penyaluran bibit pada tahun 2022 ditargetkan sekitar 376 ribu bibit tersalurkan untuk lahan desa, 227 ribu bibit untuk nasabah eksisting Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI Unit, dan 151 ribu bibit untuk nasabah baru dari KUR BRI Unit.

Penyaluran bibit pohon ini diimplementasikan oleh 799 BRI unit, 236 Branch Office, dan 17 Regional Office BRI di berbagai wilayah di Indonesia.

Jenis bibit tanaman yang diberikan adalah jenis tanaman yang produktif. Selain mampu menyerap emisi karbon, juga bisa memperkuat prinsip ESG dengan memberdayakan masyarakat yang terus didorong oleh BRI. Adapun jenis bibit yang diberikan, seperti durian (33,64%), mangga (22,45%), alpukat (21,80%), jambu (5,79%), jeruk (2,39%), dan jenis pohon lainnya (14,65%).

Sebagai contoh, ketika nasabah menanam 15 pohon alpukat dan 10 pohon mangga di pekarangan, dua tahun lagi pohon tersebut akan teduh dan akan menyerap banyak karbon dioksida. Selain itu, buahnya juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendapatkan nilai ekonomis.

3 dari 3 halaman

Konsep 3P

Inisiatif yang dilakukan oleh BRI dalam program BRI Menanam ini merupakan bentuk nyata dan komitmen dari penerapan konsep 3P, yaitu Pro People, Pro Planet, dan Pro Profit.

Dalam konsep Pro People, BRI mendorong meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut selaras dengan apa yang ditunjukkan dalam program BRI Menanam. Di mana, pengelolaan tanaman produktif bisa memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat.

Lalu dalam konsep Pro Profit, BRI mendorong nasabah, khususnya para pelaku UMKM guna meningkatkan kapasitas bisnisnya agar semakin berkembang dan naik kelas. Contoh nyatanya, ada pada penyaluran kredit yang terus ditingkatkan untuk menumbuhkan pelaku UMKM.

Sementara dalam konsep Pro Planet, BRI menyalurkan dan menanam 1,75 juta tanaman produktif hingga tahun 2023 yang disalurkan di wilayah pedesaan dan perkotaan. Dengan langkah tersebut, diharapakan bisa mengurangi emisi karbon di masa yang akan datang.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.