Sukses

Punya Target Prapenjualan Rp 5,2 Triliun, Apa Strategi Lippo Karawaci?

Pertumbuhan prapenjualan Lippo Karawaci pada Semester I 2022 seiring dengan bertumbuhnya minat pembeli rumah pertama.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yakin bisa meraih target prapenjualan Rp 5,2 triliun pada 2022. Angka ini naik 5 persen dari realisasi di 2021.   

Sejauh ini atau sampai dengan Semester I2022, Lippo Karawaci telah berhasil mencatatkan pra penjualan Rp 2,48 triliun atau naik 7 persen Year on Year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan prapenjualan tersebut terutama ditopang oleh permintaan yang kuat di klaster Cendana, peluncuran hunian di Lippo Cikarang, dan penjualan kavling lahan industri.

Pertumbuhan prapenjualan pada Semester I 2022 juga seiring dengan bertumbuhnya minat pembeli rumah pertama. Sekitar 64,3 persen dari total prapenjualan Semester I 2022 Lippo Karawaci bersumber dari pembeli rumah perdana.  

CEO Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, manajemen Lippo Karawaci sendiri akan menerapkan berbagai strategi untuk memenuhi target prapenjualan Rp 5,2 triliun pada 2022. Salah satunya, meluncurkan kembali produk-produk residensial untuk pemilik rumah pertama.

Selain itu, Lippo Karawaci akan menerapkan strategi peluncuran produk residensial premium dan unit ruko, apartemen mid-rise untuk memperluas penetrasi pasar, serta mendorong permintaan untuk unit high-rise siap huni.  

“Kami senang dengan pencapaian sejauh ini. Kami juga menegaskan kembali target yang akan diraih pada tahun ini yang sebesar Rp 5,2 triliun dan tetap berkomitmen untuk menyediakan perumahan yang berkualitas untuk memenuhi permintaan yang kuat dari pemilik rumah pertama, bahkan saat kami mendiversifikasi penawaran produk dan harga produk kami,” tegas John Riady.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

John Riady Ungkap Komitmen Lippo Karawaci Terhadap Perubahan Iklim

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) fokus menerapkan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG). Salah satunya dalam pengelolaan energi dan sumber daya air di sejumlah aset yang dikelola.

Chief Executive Officer (CEO) Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, perubahan iklim merupakan ancaman nyata bagi semua, terutama bagi bisnis properti dengan aset fisik dan operasional di Indonesia yang rawan risiko dari perubahan iklim.

"Oleh karena itu, kami menyadari pentingnya peran kami dalam mempercepat transisi global menuju lingkungan yang rendah karbon, seperti pengelolaan energi," jelasnya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (27/9/2022).

Lippo Karawaci mengurangi penggunaan energi melalui berbagai inisiatif, seperti pemeliharaan dan peningkatan rutin sistem bangunan lama, optimalisasi sistem pendingin ruangan, dan menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi dan tahan lama. Di Lippo Village, sistem pemantauan cuaca dan tingkat ketinggian air telah menggunakan tenaga surya.

“Lippo Karawacisedang menjajaki penggunaan tenaga surya berskala besar, agar kami dapat mengurangi sebagian konsumsi listrik dan mendukung adopsi energi bersih di Indonesia," tegas John.

Inisiatif pengelolaan energi juga tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK), akan tetapi berhasil menghasilkan penghematan pengeluaran biaya energi secara signifikan dan mengurangi biaya operasional.

Sebagai contoh, Aryaduta memiliki Komite Penghematan Energi khusus di setiap hotel. Hal ini membantu Aryaduta dalam mencapai targetnya yaitu jumlah biaya penggunaan energi yang kurang dari 10 persen total pendapatannya.

 

3 dari 3 halaman

Kolam Retensi

John Riady menambahkan, selama bertahun-tahun, Lippo Karawaci telah melakukan investasi yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan dalam mendaur ulang air hujan dan air limbah untuk menambah sumber air dan mengurangi pengambilan air.

"LPKR telah membangun beberapa kolam retensi untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan, yang selanjutnya diolah untuk digunakan kembali," kata dia. 

Selain itu, Lippo Karawaci juga mengolah air limbah untuk digunakan kembali pada kegiatan operasional, seperti irigasi, pembersihan saluran air, menara pendingin, dan toilet flushing.

Di Lippo Village, semua kebutuhan operasional seperti irigasi dan pembersihan saluran air telah menggunakan air limbah yang diolah.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.