Sukses

Menko Airlangga: Inflasi Kenaikan Harga BBM Bakal Turun 3 Bulan Lagi

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap kalau tingkat inflasi akan turun dalam 3 bulan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap kalau tingkat inflasi akan turun dalam 3 bulan. Ini dalam kaitannya dengan kenaikan harga BBM Subsidi di awal September 2022 lalu.

Dia memastikan kalau tren inflasi akan segera turun. Meski ia juga mengakui kalau setiap ada kenaikan harga BBM pasti akan berimbas ke inflasi, dan tren penurunan inflasi akan terjadi dalam 3-4 bulan pasca kenaikan harga.

"Kalau Inflasi kan memang pengalaman serial itu setiap kali ada kenaikan BBM pasti akan menaikan inflasi. Namun inflasi akan turun dalam 3-4 bulan ke depan. Itu Kita lihat saja serinya selalu demikian," kata dia saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Di sisi lain, Menko Airlangga menyebut hal yang paling penting adalah mendorong pertumbuhan ekonomi. Ditambah lagi dengan adanya berbagai perbaikan indikator, seperti Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur.

"Yang paling penting kita mendorong pertumbuhan ekonomi. Jadi pertumbuhan ekonomi lita perkirakan akan sedikit di atas 5,4 persen," ujarnya.

Dia mengungkap kalau PMI Manufaktur di September mencatatkan 53.7 poin. Angka ini setara dengan tertinggi di ASEAN bersama Thailand.

"Thailand Itu sekitar 55. Dan di negara G20 pertumbuhan ekonomi kita kan salah satu yang tertinggi. Jadi itu membuktikan bahwa secara fundamental dan kita lebih baik," ungkapnya.

"Dan kemarin, dan juga rilis sebelumnya dari Mckinsey kita adalah negara dengan inflasi, 5 negara inflasi terendah, jadi ini kelihatannya kita bisa pertahankan," tambah Menko Airlangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terendah ke-5 di Dunia

Data Mckinsey mencatat laju inflasi di seluruh dunia melebihi ekspektasi pada Desember 2021. Dari proyeksi pada akhir tahun lalu, kenaikan inflasi per Juni 2022 mencatatkan kenaikan dua kali lipat. Hal ini terjadi di hampir seluruh dunia.

Namun, Indonesia tercatat menjadi negara nomor lima dengan kenaikan inflasi terendah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga menuturkan, Mckinsey mencatat, kenaikan inflasi di Tanah Air berada di kisaran kurang dari empat persen. Kenaikan inflasi Indonesia masih di atas negara Jepang, China, Arab Saudi, dan Swiss.

"Empat negara itu kenaikan inflasinya per 30 Juni 2022 berdasar data Mckinsey, kurang dari tiga persen. Indonesia masih lebih tinggi, namun masih kurang dari empat persen year over year," tutur Airlangga dalam keterangan, Selasa (4/10/2022).

Menko Perekonomian menambahkan, dengan catatan ini, Indonesia berada di urutan ketiga negara dengan kenaikan inflasi terendah seluruh Asia. Jepang dan China berada di urutan pertama dan kedua. Bahkan, Indonesia lebih rendah dibandingkan negara Korea Selatan.

 

3 dari 4 halaman

Optimis Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal ke III masih diatas 5 persen.

Airlangga menjelaskan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni PMI yang sebesar 53,7 persen dan termasuk salah satu tertinggi di negara-negara Asean.

"Pertumbuhan ekonomi dalam 3 kuartal sudah diatas 5 persen dan terakhir di 5,44 persen dan diperkirakan di kuartal III ini juga pertumbuhan hampir sama atau sedikit diatas 5,4 persen, ujar Airlangga, pada Rapat Kerja Nasional, Jakarta, Selasa (4/10).

Dia menyebut secara spasial penguatan ekonomi terjadi di seluruh wilayah Indonesia termasuk di maluku dan papua yang pertumbuhannya hampir diatas 13 persen dan kontribusi memang masih di regional jawa sebesar 56,55 persen.

 

4 dari 4 halaman

Kebijakan Satu Peta

Oleh karena itu upaya kebijakan yang diambil pemerintah salah satunya adalah menjadi dasar pembangunan yakni kebijakan satu peta. Kebijakan satu peta adalah program yang bertujuan untuk menciptakan satu standar referensi sebagai basis data geoportal yang terunifikasi, akurat, akuntabel untuk mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan nasional.

"Program kebijakan satu peta yang diluncurkan oleh Bapak Presiden (Jokowi) dengan PP Nomor 9 Tahun 2016 ini dengan kegiatan utama adalah kompilasi integrasi, sinkronisasi, informasi geospasial tematik dan juga berbagai data untuk jaringan informasi geospasial nasional dan dengan regulasi yang ke Nomor 23 tahun 2021 tematiknya ditingkatkan dari 85 menjadi 158 dan ini dengan menambahkan tema baru antara lain dibidang perekonomian, keuangan, kebencanaan, kemaritiman dan melibatkan tambahan menjadi total 24 K/L," terang dia.

Manfaat dari kebijakan satu peta adalah pembangunan berbasis spasial, perencanaan dan pemanfaatan tata ruang yang terintegrasi dalam rencana tata ruang di darat, laut, dalam bumi dan udara.

Kemudian kesesuaian dan perizinan pemanfaatan ruang masing-masing sektor, penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan ruang dan perbaikan data IGT masing-masing sektor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.