Sukses

Wagub DIY: Teknologi Digital Kunci Kebangkitan Ekonomi Yogyakarta

Perekonomian Yogyakarta tidak dapat terlepas dari peran UMKM, yang berkontribusi sebesar 79,6 persen dengan sektor ekonomi utama, yaitu industri pengolahan, informasi dan komunikasi, serta sektor akomodasi, makanan dan minuman.

Liputan6.com, Jakarta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu rumah dalam penyelenggaraan rangkaian acara Presidensi Indonesia G20 Tahun 2022.

Pada hari ini dilaksanakan Simposium Tingkat Tinggi G20 GPFI: “Memanfaatkan Digitalisasi untuk Meningkatkan Produktivitas, Berkelanjutan & Inklusif Ekonomi Perempuan, Pemuda, dan UMKM”.

“Sebagai tuan rumah saya mengucapkan selamat datang di Daerah Istimewa Yogyakarta dan terima kasih kepada Bank Indonesia dan kementerian keuangan yang telah memilih Yogyakarta sebagai salah satu daerah tempat penyelenggaraan rangkaian acara Presidensi Indonesia G20 Tahun 2022,” kata Wakil Gubernur DIY Raden Mas Wijoseno Hario Bimo dalam G20 GPFI High Level Symposium, Selasa (4/10/2022).

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur DIY mengatakan perekonomian Yogyakarta tidak dapat terlepas dari peran UMKM, yang berkontribusi sebesar 79,6 persen dengan sektor ekonomi utama, yaitu industri pengolahan, informasi dan komunikasi, serta sektor akomodasi, makanan dan minuman.

Walaupun sebagaimana daerah lainnya di Indonesia yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020, namun pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Yogyakarta mampu pulih dengan tingkat pertumbuhan 5,53 persen year on year, dibandingkan minus 2,68 persen year-on-year di tahun 2020.

“Salah satu kunci kebangkitan ekonomi Yogyakarta adalah pemanfaatan teknologi digital dalam setiap aspek ekonomi, perluasan penggunaan quick response code Indonesian standard atau QRIS, dalam transaksi pembayaran telah menjangkau 467.000 merchant dengan lebih dari 1,4 juta transaksi yang dilakukan oleh 480.000 pengguna,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aplikasi Pembayaran

Perkembangan tersebut menunjukkan masyarakat Yogyakarta cukup familiar dalam menggunakan aplikasi pembayaran berbasis digital. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingkat inklusi keuangan di Yogyakarta yang mencapai 76,2 persen, mendekati rata-rata nasional yang sebesar 76,9 persen.

Selain itu, terdapat juga beberapa inovasi digital yang mendukung perkembangan ekonomi Yogyakarta seperti visiting Jogja yaitu sebuah portal informasi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kemudian JBSC DIY yang juga merupakan wadah untuk memfasilitasi pelaku usaha di Jogja terkait ekspor dan impor, serta dipanen.id yang merupakan platform untuk mendukung digitalisasi di sektor pertanian.

“Ketersediaan berbagai platform digital dan kemudahan akses layanan keuangan digital di Yogyakarta, tentunya didukung dengan upaya literasi keuangan yang dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Lanjut, bahkan tingkat literasi keuangan di Yogyakarta mencapai 58,53 persen, lebih tinggi dibandingkan angka nasional yang sebesar 38,03 persen.

“Pencapaian ini menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan rumah yang tidak ringan dan melalui high-level simposium hari ini diharapkan dapat semakin mendorong pemanfaatan digitalisasi dalam mendorong produktivitas dan keberlanjutan usaha UMKM,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

BI Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2022 Sentuh 5,5 Persen

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 bisa mencapai 5,5 persen. Angka tersebut lebih besar dibandingkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 yang hanya 5,4 persen.

Hal itu disampaikan Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Wahyu Agung Nugroho, di Bali, Minggu (2/10/2022).

“Pertumbuhan ekonomi di kuartal III ini bisa 5,5 persen. Insyallah pertumbuhan ekonomi kita bisa tumbuh diangka itu,” kata Wahyu Agung.

Prediksi tersebut dilihat dari permintaan domestik yang terus meningkat. Dia meyakini permintaan domestik bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022 melebihi kuartal II-2022.

Disisi lain, dia menilai kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat dalam menahan gejolak perekonomian global. Oleh karena itu, BI optimis perekonomi Indonesia akan terus membaik ke depannya.

“Fundamental Indonesia dalam menavigasi ketidakpastian ekonomi global masih sangat baik. Kondisi fundamental kita ini sangat kuat. Tapi memang pertumbuhan Indonesia masih kalah dengan vietnam, tapi dibanding negara lain kita lebih bagus dari sisi pertumbuhan,” ujarnya.

Bahkan, BI memprediksi hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen. Melihat ekonomi nasional masih kuat itulah BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50bps menjadi 4,25 persen.

Kemudian juga menaikkan suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,5 persen, dan suku bunga Lending Facility juga naik 50 bps menjadi 5 persen.

“Kami yakin Insyaallah pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun akan bias ke atas akan ada diatas 5,1 persen sekitar itu angkanya,” pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Jokowi Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III-2022 Capai 6 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 bisa dalam rentang 5,4 persen sampai 6 persen. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di kuartal II sebesar 5,44 persen.

"Perkiraan saya, ekonomi di kuartal III ini akan tumbuh 5,4 persen sampai 6 persen," kata Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2023 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022).

Jokowi optimis ekonomi di kuartal III ini akan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Meskipun pada awal September terjadi kenaikan harga BBM subsidi yang sempat dikhawatirkan menggerus daya beli masyarakat.

"Saya cek di lapangan juga menurut saya akan tumbuh di atas yang kuartal II," kata dia.

Terlebih beberapa waktu lalu Jokowi turun langsung ke Maluku Utara yang pertumbuhan ekonominya bisa mencapai 27 persen. Tingginya pertumbuhan domestik ini ditopang dari sektor hilirisasi.

"Saya awal enggak percaya, setelah saya cek detail, dulu ekspornya nikel raw material hanya mentahan. Sekarang ada industri smelter di sana minyak," kata dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.