Sukses

Tragedi Kanjuruhan Makan Korban, Ridwan Kamil: Ini Sepak Bola, Bukan Sepak Nyawa

Kekalahan Arema FC dari Persebaya Sabtu (1/10/2022) lalu menyisakan duka mendalam. Ratusan suporter menjadi korban akibat kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta Kekalahan Arema FC dari Persebaya Sabtu (1/10) lalu telah menyisakan duka mendalam. Ratusan suporter menjadi korban akibat kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ikut berduka atas tragedi Kanjuruhan Malang tersebut. Menurutnya pertandingan sepak bola Liga 1 itu sebaiknya dihentikan terlebih dahulu untuk menyelesaikan masalah ini.

"Saya berduka cita mendalam karena terlalu besar yang terjadi dalam satu peristiwa. Ini mending di-stop dulu dan introspeksi," ungkap Ridwan Kamil saat ditemui di Hotel Holiday Inn Bandung, Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Senin (3/10).

Emil sapaannya mengatakan pertandingan dari klub lainnya harus ditunda sampai terbangun kembali kepercayaan masyarakat terkait keamanan. Kejadian ini juga harus menjadi renungan para pendukung klub sepak bola dalam menjunjung tinggi sportivitas dalam sebuah laga pertandingan.

"Kompetisi olahraga bukan segalanya. Kalau menang disayang, kalau kalah jangan dimaki-maki dan ditendang. Ini kan sepak bola bukan sepak nyawa," ungkapnya.

Jatuhnya korban pasca pertandingan bukan yang pertama kali. Di Jawa Barat kejadian serupa juga pernah terjadi beberapa waktu lalu.

Baginya, 2 korban meninggal pasca pertandingan sepak bola di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Juni lalu menjadi luka yang mendalam. Walaupun hal tersebut dipicu pendukung sepak bola yang tidak memiliki tiket tapi memaksa untuk masuk ke area pertandingan. Apalagi kejadian di Kanjuruhan seharusnya tidak pernah terjadi lagi.

"Mudah-mudahan yang terjadi hari ini tidak pernah terulang lagi, karena sepak bola kan buat gembira," ungkap Ridwan Kamil.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ucapan Duka Cita atas Tragedi Kanjuruhan dari Menko Airlangga hingga Sri Mulyani

Korban meninggal dunia akibat kericuhan yang terjadi usai pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam terus bertambah. Data terakhir, tercatat jumlah korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan tersebut sebanyak 174 orang.

Selain itu 11 orang mengalami luka berat dan 298 orang luka ringan. Para korban mendapatkan penanganan di sejumlah rumah sakit di Jawa Timur. 

Ucapan simpati dan duka cita pun berdatangan atas peristiwa di Stadion Kanjuruhan yang memakan banyak korban ini, mulai dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Lewat akun Instagram-nya @airlanggahartarto_official, Menko Airlangga menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa yang menimpa insan pecinta sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

"Mari kita tundukkan kepala dan berdoa untuk para korban, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Sepakbola sedianya pertandingan yang menjunjung tinggi sportivitas dan penuh kegembiraan. Tidak ada dan jangan pernah lagi ada sepak bola penuh ketakutan dan berharga nyawa," tulis Menko Airlangga dikutip Minggu (2/10/2022).

Selain Menko Airlangga, Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan hal senada. Lewat akun @sandiuno, Sandiaga Uno menyampaikan doa untuk para korban tragedi Kanjuruhan dan keluarga yang ditinggalkan.

"Innalillahi wainnailahi rojiun. Tidak ada sepakbola yang seharga dengan nyawa manusia. Al-fatihah untuk para korban. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan," tulis Sandiaga Uno.

3 dari 3 halaman

Erick Thohir dan Sri Mulyani

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyatakan duka citanya untuk seluruh korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. 

"Turur berduka cita untuk seluruh korban dan keluarga yang ditinggalkan dan rasa prihatin yang mendalam atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang," tulis Sri Mulyani di akun Instagram @smindrawati.

Menurut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, segala tindak kekerasan, kerusuhan dan perusakan berbagai obyek dan fasilitas sangat bertentangan dengan semangat serta nilai sportivitas olahraga sepak bola.

"Tidak  boleh ada kekerasan di olah raga manapun. Mari perbaiki dan koreksi bersama. Untuk Indonesia yang lebih baik," lanjut Sri Mulyani.

Sedangkan Menteri BUMN Erick Thohir, dalam akun Instagram-nya @erickthohir, menyatakan turut prihati dan menyampaikan duka mendalam atas peristiwa yang dialami para korban tragedi di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema Malang vs Persebaya Surabaya.

"Prihatin dan berduka yang dalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan," kata dia, dikutip Sabtu (2/9/2022).

Menurut Erick Thohir, sepak bola seharusnya menjadi pemersatu, di mana di dalamnya terdapat nilai sportivitas dan kemanusiaan. Mantan Presiden Inter Milan tersebut pun mengajak semua pihak untuk mengentikan segala macam tindak kekerasan yang terjadi khususnya terkait dengan pertandingan sepak bola.

"Hentikan kekerasan! Tidak ada sepak bola seharga nyawa. Ayo jaga sepak bola Indonesia," tutup Erick Thohir. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.