Sukses

Harga Minyak Dunia Kembali Naik karena OPEC+ Pertimbangkan Pangkas Produksi

Harga minyak Brent dan WTI tercatat mengalami kenaikan mingguan sekitar 3 persen. Ini akan menjadi kenaikan mingguan pertama sejak Agustus dan mengikuti posisi terendah sembilan bulan yang dicapai awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia berada di jalur kenaikan mingguan pada perdagangan Jumat. Kenaikan harga minyak dunia ini didukung oleh pelemahan dolar AS dan kemungkinan OPEC+ akan setuju untuk memangkas produksi pada pertemuan 5 Oktober nanti.

Mengutip CNBC, Sabtu (1/10/2022), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November yang perdagangannya berakhir pada hari Jumat turun 29 sen atau 0,3 persen menjadi USD 88,20 per barel. Sedangkan untuk kontrak Desember yang lebih aktif turun 27 sen menjadi USD 86,91 per barel.

Untuk harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 51 sen menjadi diperdagangkan pada USD 80,72 per barel.

Kedua kontrak harga minyak ini naik lebih dari USD 1 di awal sesi tetapi terpangkas kenaikannya karena ada berita bahwa OPEC+ sedang dipertimbangkan untuk memangkas produksi menjadi antara 500 ribu hingga 1 juta barel per hari (bph).

Sumber OPEC membaca ada kemungkinan angka pemangkasan produksi lebih dekat ke 500 ribu barel per hari.

Awal pekan ini, bagaimanapun, sebuah sumber yang akrab dengan pemikiran Rusia mengatakan bahwa Moskow dapat menyarankan pemotongan hingga 1 juta barel per hari pada pertemuan OPEC+ yang akan berlangsung pada 5 Oktober 2022.

"Prospek permintaan minyak mentah yang memburuk tidak akan memungkinkan harga minyak untuk reli sampai pedagang energi yakin bahwa OPEC+ akan memangkas produksi pada pertemuan 5 Oktober," kata analis senior OANDA Edward Moya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kenaikan Mingguan

Analis memperkirakan pengurangan produksi karena kekhawatiran permintaan terkait dengan kemungkinan perlambatan ekonomi global dan kenaikan suku bunga telah membebani harga minyak mentah.

Harga Brent dan WTI kemungkinan akan menyelesaikan kuartal ketiga 2022 dengan penurunan besar sebesar 23 persen.

Broker minyak dari PVM Stephen Brennock menambahkan, OPEC+ sepertinya ingin menjaga harga dasar minyak dunia di level USD 90 per barel.

Harga minyak Brent dan WTI tercatat mengalami kenaikan mingguan sekitar 3 persen. Ini akan menjadi kenaikan mingguan pertama sejak Agustus dan mengikuti posisi terendah sembilan bulan yang dicapai awal pekan ini.

 

3 dari 3 halaman

Sanksi Rusia

Harga minyak ditopang oleh penurunan dolar AS dari level tertinggi 20 tahun di awal minggu. Dolar AS yang lebih lemah membuat minyak dalam denominasi dolar AS lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Analis juga memperkirakan pembelian akan terangkat karena Rusia bersiap untuk mencaplok empat wilayah Ukraina ke Rusia pada hari Jumat dalam sebuah langkah yang dapat memaksa negara-negara Barat untuk memperkuat sanksi terhadap Moskow.

Negara-negara Uni Eropa mencapai kesepakatan awal tentang apa yang akan menjadi sanksi putaran kedelapan blok itu terhadap Rusia karena berperang melawan Ukraina, tiga sumber diplomatik mengatakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.